10 Langkah Menentukan Tujuan dalam Pekerjaan, Cepat Naik Jabatan!

2. Pahami struktur tim

ilustrasi kerja tim di kantor (unsplash.com/krakenimages)

Sebisa mungkin kamu mencocokkan tujuanmu dengan struktur dalam tim. Dengan ini, kamu jadi lebih menghemat tenaga, waktu, dan pikiran. Selain itu, dengan tujuan yang sama, bukan hal mustahil anggota dalam tim malah membantu tujuanmu jadi lebih cepat tercapai, lho. 

Sebaliknya, karena ketidakpahamanmu terhadap struktur tim, kamu jadi melakukan tujuanmu yang merupakan wewenang tim lain. Kalau ini terjadi, potensi timbulnya konflik dan duplikasi kerjaan jadi sangat besar. Justru membuatmu tak nyaman di tempat kerja, nih. 

3. Pikirankan tujuan jangka panjangmu

ilustrasi prioritas tujuan (pixabay.com/geralt)

Selain memikirkan tujuan tahunan, kamu juga perlu memikirkan tujuan jangka panjangmu baik itu lima tahun, 10 tahun, 20 tahun, atau bahkan hingga memutuskan pensiun. Memperhatikan jenjang karier dalam jangka panjang dapat membuatmu lebih berhati-hati menetapkan tujuan. 

Pikirkan kualifikasi dan keterampilan apa saja yang kamu perlukan hingga berasa di posisi tertinggi dalam jenjang kariermu. Lalu, langkah apa yang kamu ambil agar kehidupan pribadimu bisa selaras dengan karirmu. Terakhir, apa saja aset yang kamu perlukan sehingga kamu sudah memiliki passive income yang cukup ketika pensiun, nantinya. Beberapa tujuan ini sebaiknya kamu pikirkan sebelum melangkah ke arah tujuan yang lebih detail (tujuan tahunan). 

4. Visualisasikan kesuksesanmu mencapai tujuan

ilustrasi visualisasi kesuksesan (unsplash.com/Razvan Chi)

Stephen R Covey, penulis 'The 7 Habits of Highly Effective People', menyarankan untuk menentukan tujuan dengan memvisualisasikan kesuksesan dalam menggapai tujuan tersebut. Cobalah bayangan, seperti apa kesuksesan yang bisa kamu raih dan visualisasikan tujuan akhir tersebut. 

Teknik visualisasi dinilai efektif dalam menggapai tujuan karena motivasimu jadi semakin bertambah. Optimisme dan harapan pun ikut naik sehingga kamu jadi makin bersemangat. Dengan ini, kamu jadi tetap berada di jalur yang benar dalam menggapai tujuan, deh. 

5. Imbangi tujuan yang besar dengan ilmu yang selaras

ilustrasi belajar keterampilan bisnis(pexels.com/Darlene A.)

Sebagai seorang profesional, tentu kamu ingin terus bertumbuh baik dari keilmuan maupun keterampilan. Karena itu, saat kamu menetapkan tujuan yang lebih tinggi, maka selaraskan dengan ilmu. 

Tambahkan seminar profesional, pelatihan, dan peluang pendidikan yang lebih tinggi agar tujuanmu dapat segera tercapai dengan efektif. Selain itu, dengan keilmuan yang mumpuni, kamu bisa segera menemukan solusi ketika mendapatkan hambatan. 

Baca Juga: 5 Kesalahan Karier yang Harus Dihindari, Buka Banyak Peluang!

6. Komunikasian tujuanmu pada atasan

ilustrasi bos meminta pendapat (unsplash.com/Amy Hirschi)

Sebelum menjalankan tujuanmu, ada baiknya berikan informasi tujuan yang kamu inginkan pada atasanmu. Ada dua alasan penting kamu perlu berbagi rencanamu padanya. 

Pertama, meski kamu mempunyai gagasan tentang tujuan tim yang lebih luas, tapi mungkin atasan mempunyai kejelasan lebih lanjut tentang hal tersebut. Selain itu, kamu juga memerlukan persetujuannya kalau ternyata tujuanmu tidak selaras dengan tujuan organisasi. 

Kedua, dengan memberitahukan tujuanmu, secara tidak langsung kamu meminta dukungan dan pertanggungjawaban pada atasan. Komunikasi ini memperlihatkan bahwa kalian saling mempercayai dan mendukung, tentu saja ini bisa jadi motivasi tambahan untuk membuatmu semakin bersemangat. Tak jarang, atasan juga memberikan nasihat, sumber daya, dan dukungan moral karena mungkin dia pernah melakukan hal yang sama. 

7. Mintalah dukungan mentor jika kamu memerlukannya

ilustrasi konsultasi dengan mentor (pexels.com/nappy)

Manusia adalah makhluk sosial yang saling mendukung satu sama lain. Jadi, bukan hal yang aneh kalau kamu memerlukan dukungan dari orang terdekat, mentor, atau pelatih. Seperti atlet hebat yang memerlukan pelatih, kamu pun memerlukan mentor untuk mencapai kesuksesan dalam karier. 

Selain memberikan dukungan, mentor juga akan memberikan saran, berbagi pengalaman, mengajarimu agar cepat sukses, dan membangun jaringan, lho. Oleh sebab itu, bicaralah dengan para mentor, mintalah nasihat pada mereka, dan dengarkan baik-baik.

8. Rencanakan dengan SMART planning

ilustrasi SMART Planning (freepik.com/vectorjuice)

Akan lebih mudah mencapai kesuksesan jika kamu bisa merencanakan tujuanmu secara jelas. Salah satu caranya dengan menggunakan metode SMART. 

SMART adalah singkatan dari spesific (spesifik), measureable (terukur), relevant (relevan), dan time-bound (dibatasi waktu). Metode ini menjadi parameter untuk memastikan agar tujuanmu dapat tercapai dalam waktu tertentu. Dengan batasan yang jelas, kamu jadi bisa menentukan tujuan yang lebih riil sehingga probabilitas dapat tercapai pun besar. 

Contoh SMART: Tujuan saya adalah (tujuan yang terukur) dapat tercapai dalam (berikan tenggat waktu atau berapa lama akan tercapai). (Orang yang menjalankan tujuan itu) akan mencapai tujuan itu dengan (berikan langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan). Dengan mencapai tujuan ini, maka akan (manfaat yang didapat saat tujuan bisa tercapai). 

9. Lakukan penyelarasan antara tujuan tahunan yang disusun dengan tujuan kantor secara berkala

ilustrasi diskusi (pexels.com/Kampus Production)

Menentukan tujuan tahunan di tempat kerja dapat berguna untuk memetakan target pekerjaan yang akan dicapai di tahun tersebut. Namun tak jarang, tujuan yang ingin dicapai secara pribadi bertentangan dengan tujuan kantor. 

Walau tidak mudah, tapi kamu bisa melakukan keduanya, kok. Tujuan yang berbeda justru melatihmu dapat berlaku profesional. Sebagai contoh, kantor memerlukanmu menyelesaikan beberapa target, sedangkan di lain pihak, kamu juga harus mempertahankan sertifikasi dan lisensi profesional untuk meningkatkan kualitas profesionalitasmu. 

Kalau kamu bisa membagi waktu dengan baik, maka lakukanlah. Jika memang bisa diselaraskan antara tujuan yang kamu buat dengan tujuan kantor maka itu semakin baik. Tapi jika keduanya tidak saling berhubungan, lebih baik rundingkan dengan atasan dan ambil tindakan segera. 

10. Tracking pencapaian yang sudah diraih

ilustrasi menulis laporan (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Kamu mungkin pernah diminta mempersiapkan laporan tahunan, kemudian menulis pencapaian yang terjadi selama satu tahun. Nah, hal tersebut juga berlaku saat membuat evaluasi tujuan yang kamu buat. 

Meski belum menyelesaikan semua tujuanmu, tapi dengan melakukan tracking (pelacakan), kamu jadi tahu bagaimana caramu berproses untuk mendekati tujuanmu dalam pekerjaan. Kamu pun merasa lebih bersyukur bahwa apa yang telah dilakukan telah memberikan hasil. 

Untuk melacaknya, kamu bisa menulis jurnal setiap harinya. Cobalah catat semua yang kamu lakukan untuk memenuhi tujuanmu. Kamu bisa mencatatnya dalam buku catatan atau menggunakan program dan aplikasi seperti Microsoft Words, Microsoft Excel, Evernote, dan lainnya. 

Ingat ya, menentukan tujuan dalam pekerjaan merupakan usaha yang perlu dilakukan secara kontinyu. Jadi, terus berikan motivasi pada dirimu sendiri untuk menggapai tujuanmu. Selain itu, jangan ragu untuk bertanya pada atasan tentang tujuan apa yang harus kamu lakukan dan mintalah saran jika kamu merasa kesulitan menggapainya, dan tetap membuka komunikasi agar tidak keluar dari tujuan.  

Baca Juga: Jangan Takut! Fresh Graduate Bisa Lawan Mitos Karier dengan 5 Hal Ini