Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memamerkan belanjaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Uang gajian memang sudah seharusnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tapi membelanjakannya secara berlebihan tentu bukan hal yang baik. Padahal belum pertengahan bulan, tapi duit penghasilan sudah lenyap begitu saja.

Kira-kira apa sih penyebab di balik timbulnya perilaku ini? Berikut inilah lima alasan mengapa seseorang menghabiskan uangnya meski baru beberapa hari gajian.

1. Baru pertama kali pegang uang banyak

ilustrasi seseorang yang baru berpenghasilan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ini biasanya berlaku bagi mereka yang baru pertama kali merasakan momen gajian. Memegang uang dari hasil keringat sendiri pastinya bikin bangga. Karena berasal dari kerja keras sendiri, timbul pemikiran bahwa uang tersebut boleh digunakan sebebas-bebasnya.

Gak cukup sampai di situ, pemikiran tadi pun akhirnya mengarahkan seseorang untuk cenderung berbelanja banyak hal sampai gaji habis tak bersisa. Sebenarnya hal ini wajar dialami oleh mereka yang baru pertama kali merasakan punya uang yang banyak.

Toh, sebagai orang yang dulunya hanya bisa berencana membeli ini-itu. Kini mereka pun dapat mewujudkannya dengan uang penghasilan sendiri.

2. Tidak punya tanggungan apa-apa

ilustrasi senang berbelanja (pexels.com/Tim Douglas)

Gak punya tanggungan apa-apa dan masih tinggal bersama orangtua. Siapa yang tahan untuk tidak menghabiskan uang gajian, kalau situasinya saja seperti itu? Bagi kamu yang merasakan hal ini, maka wajib banget untuk selalu bersyukur.

Karena faktanya, gak sedikit orang di luaran sana yang masih harus terjebak dalam generasi sandwich. Gak bisa bebas dengan penghasilan yang dipunya, karena harus dipakai untuk memenuhi kebutuhan orangtua atau adik-adiknya.

3. Belum punya tujuan jangka panjang

ilustrasi membuat perencanaan keuangan jangka panjang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Alasan lainnya mengapa ada orang yang cenderung menghabiskan uang setelah waktu gajian, barangkali adalah karena mereka belum punya tujuan jangka panjang. Tujuan jangka panjang ini ada banyak jenisnya.

Entah itu, membeli barang untuk memudahkan pekerjaan, investasi keuangan atau pendidikan, dan masih banyak lagi. Selain itu, mereka yang langsung menghabiskan uang gajiannya dalam waktu singkat, boleh jadi sebenarnya paham dengan segala hal yang terkait dengan investasi masa depan.

Namun, apa boleh buat. Penghasilan yang ada mungkin dirasa belum cukup untuk mewujudkan hal tersebut. Akhirnya, mereka hanya fokus terhadap jangka pendek, seperti membeli kebutuhan hidup untuk sebulan ke depan.

4. Terlalu terpengaruh dengan tren yang ada

ilustrasi berbelanja bareng teman (pexels.com/Monstera)

Gak sedikit orang yang sangat takut tertinggal dari segala hal yang sedang viral. Baik itu soal makanan, fashion, atau gadget. Pokoknya setiap ada yang sedang ramai diperbincangkan, mereka juga pengin ikut berpartisipasi dalam tren tersebut.

Memang, sih, godaan seperti ini sulit sekali dihindari. Terlebih bila lingkungannya memang mendukung kita untuk berperilaku konsumtif. Tentu gak heran kalau uang gajian terasa cepat habis. Lagi pula, bagaimana caranya duit tersebut bisa bertahan lama jika hanya gengsi saja terus yang dituruti?

5. Terlalu nafsu dalam membelanjakan uang

ilustrasi belanja barang mahal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak sedikit orang yang merasa bahwa mereka punya penghasilan yang banyak sehingga dengan mudahnya membelanjakan uang gajian secara berlebihan. Padahal, yang mesti disadari adalah mau sebanyak apa pun uangnya, tetap bakal cepat habis jika kontrol keuangannya saja buruk.

Itulah kenapa pengendalian nafsu itu penting. Sebisa mungkin menahan diri untuk tidak terlalu berfoya-foya meski uang yang dimiliki sebenarnya dirasa cukup untuk memenuhi hal tersebut.

Sebenarnya tidak apa-apa memakai uang gajian untuk bersenang-senang sedikit. Tapi pastikan untuk selalu membuat perencanaan keuangan yang baik agar kamu gak sengsara ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team