7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!

Dijamin terlihat menarik di mata HRD

Personal essay atau esai pribadi digunakan dalam berbagai konteks dan momen kehidupan. Di dunia pendidikan, personal essay menjadi alat untuk menilai kepribadian dan motivasi siswa saat mendaftar ke perguruan tinggi atau mengajukan permohonan beasiswa. 

Langkah-langkah dalam menulis personal essay memainkan peran krusial dalam merangkai cerita pribadi menjadi karya yang mendalam dan bermakna. Biar personal essay kamu lebih terorganisir dan memuaskan, cari tahu langkah-langkah menulis personal essay lewat artikel berikut ini!

1. Cari inspirasi dan ide

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/lizasummer)

Menurut Deb Peterson, seorang pakar pendidikan, dilansir Thought.co, seseorang tidak dapat memulai personal essay tanpa adanya topik. Pemilihan topik bisa menjadi tantangan karena memerlukan pemikiran kreatif dan kejelian dalam menentukan apa yang ingin diungkapkan atau dibahas dalam esai.

Dikutip U.S.News, ditulis oleh Cole Claybourn, seorang reporter, para ahli menyarankan agar penulis mempersempit fokusnya dan menulis tentang pengalaman, hobi, atau keunikan tertentu yang mengungkap sesuatu yang personal. Ini seperti cara berpikir apa yang penulis hargai atau kekuatan yang dimiliki.

Menulis tentang sesuatu yang menggambarkan aspek latar belakang merupakan jenis esai yang biasanya menonjol, menurut para ahli. Bahkan, esai tentang topik umum pun dapat menarik perhatian jika dilakukan dengan benar. Jika masih bingung tentang apa yang harus ditulis, lihatlah beberapa cara mencari sumber inspirasi yang disarankan oleh Peterson berikut ini :

  1. Cobalah menulis dengan pikiran yang bebas. Untuk melakukannya, mulailah menulis apa pun yang ada di pikiran dan jangan berhenti atau meninggalkan apapun. Meskipun ide-ide tidak terkait satu sama lain sama sekali, pikiran bebas mengeluarkan semua ide yang ada ke kertas.
  2. Lakukan sedikit penelitian. Mencari tahu tentang apa pun yang menarik minat bisa benar-benar memacu kreativitas dan mengarah pada refleksi diri yang kecil. Kemaslah ide-ide tersebut jika ingin ditulis.
  3. Jangan takut untuk bertanya kepada guru, pembimbing atau teman. Jika masih tidak yakin tentang apa yang harus ditulis, pergilah ke guru, pembimbing, atau teman untuk saran atau panduan yang lebih spesifik. 

"Jika siswa mengalami kesulitan dalam menghasilkan ide topik potensial, mereka dapat meminta bantuan dari teman atau anggota keluarga," kata Stephanie Klein Wassink, pendiri Winning Applications dan AdmissionsCheckup, dilansir U.S.News.

2. Pahami komposisi sebuah esai

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi wanita berada depan laptop (pexels.com/olly)

Sebelum menulis esai, Peterson menyarankan untuk mengetahui dan mengingat komposisi dasar esai, yaitu pengantar, badan esai, dan kesimpulan. Esai lima paragraf umumnya memiliki satu paragraf pengantar, tiga paragraf bagian tubuh, dan satu paragraf kesimpulan. Gunakan kerangka atau rencana esai untuk mencatat ide sebelum menulis.

Pentingnya struktur yang baik bertujuan untuk membuat esai mudah dipahami, terorganisir, dan koheren. Peterson juga membagikan kerangka untuk menulis esai, berikut contohnya :

Paragraf pengantar :

  • Dimulai dengan kalimat pembuka yang menarik perhatian pembaca.
  • Pilih topik yang menarik dan dapat dijelaskan dalam esai.
  • Tentukan ide pokok yang ingin disampaikan dan gunakan untuk menangkap minat pembaca pada kalimat pertama.

Badan esai :

  • Terdiri dari satu atau lebih paragraf yang memberi informasi kepada pembaca tentang topik.
  • Setiap paragraf harus memiliki struktur yang mencerminkan struktur keseluruhan esai secara umum.
  • Setiap paragraf dalam esai harus memiliki struktur yang terdiri dari tiga bagian utama. Bagian ini terdiri dari beberapa kalimat yang menguraikan, menjelaskan, atau mengembangkan poin atau gagasan yang diungkapkan dalam kalimat topik. 
  • Bagian terakhir dari paragraf berisi kalimat kesimpulan yang merangkum ide utama atau poin yang telah dibahas dalam paragraf tersebut.

Kesimpulan :

  • Tutup esai dengan sebuah paragraf terakhir yang merangkum poin-poin yang telah dibuat dan menyatakan hal-hal yang dapat diambil dan dipelajari.
  • Paragraf kesimpulan pada esai pribadi berisikan tentang pelajaran dan cara seseorang berubah sebagai hasil dari pengalaman.

3. Gunakan gaya tulisan sendiri

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi belajar (pexels.com/georgedolgikh)

Peterson juga menjelaskan, ketika menulis personal essay, penting untuk memperhatikan gaya pribadi dalam bercerita. Pembaca akan menilai esai berdasarkan fitur-fitur khas penulisan yang membuatnya unik, menganalisis ritme tulisan, dan menentukan bagaimana seseorang membangun otoritas atau kepercayaan dalam penulisan.

Personal essay merupakan jenis karya yang bersifat non-fiksi. Jadi, gaya penulisan harus dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Selain itu, penulis memiliki kebebasan untuk bereksperimen dengan cara menyampaikan esai. Penulis dapat menentukan seberapa formal atau santai gaya penulisan yang ingin digunakan, bagaimana ingin menjaga perhatian pembaca, dan bagaimana penulis ingin menyampaikan keseluruhan cerita. 

"Setelah membaca esai, pembaca mungkin belum sepenuhnya tahu tentang kamu, setidaknya tidak secara keseluruhan. Tujuanmu adalah membuat pembaca penasaran dan bersemangat untuk tahu lebih banyak tentangmu," jelas Pierre Huguet, CEO dan pendiri perusahaan konsultan penerimaan H&C Education, dilansir U.S.News.

dm-player

4. Gunakan kalimat aktif

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi mengerjakan tugas (pexels.com/pixabay)

Ketika menulis personal essay, Peterson menyarankan untuk menggunakan kalimat aktif. Dalam padanannya, subjek kalimat melakukan tindakan atau verba. Kalimat-kalimat aktif juga sering kali lebih langsung, jelas, dan memiliki ritme yang dinamis dan cenderung membuat tulisan lebih hidup, terlibat, dan langsung terkait dengan pembaca.

Dalam personal essay, di mana penulis ingin berbagi pengalaman pribadi dan mengembangkan narasi, kalimat aktif membantu menyampaikan cerita dengan lebih efektif. Sedangkan, kalimat-kalimat dengan kalimat pasif mungkin terlihat lebih formal dan dapat memindahkan fokus dari pelaku tindakan ke objek tindakan.

Contoh kalimat aktif: Ms. Peterson menugaskan esai pribadi tentang liburan musim panas.

Contoh kalimat pasif: Sebuah esai diberikan oleh Ms. Peterson.

Dalam kedua contoh di atas, kalimat aktif lebih menarik dalam konteks personal essay. Peterson juga menyatakan bahwa kalimat aktif lebih cocok untuk personal essay karena lebih efektif dalam mengembangkan cerita. 

Baca Juga: 5 Hal Ini Harus Tercantum di Essay Beasiswa, Perhatikan!

5. Pertahankan konsistensi dalam penggunaan sudut pandang (point of view) dan waktu

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi bekerja depan laptop (pexels.com/bintimalu)

Personal essay berfokus pada pengalaman pribadi penulis, sehingga penting untuk menjaga konsistensi dalam sudut pandang dan waktu yang digunakan. Umumnya, esai selalu menggunakan sudut pandang orang pertama dengan kata ganti, seperti saya, kita, dan kami untuk menggambarkan peristiwa atau pengalaman.

Hal ini dilakukan agar pembaca dapat memahami bagaimana suatu kejadian terjadi dari perspektif pribadi penulis. Personal essay pun cenderung menggunakan waktu lampau untuk menceritakan atau merenungkan pengalaman yang sudah terjadi pada penulis, bukan sesuatu yang sedang terjadi atau akan terjadi.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pembelajaran atau pengalaman untuk penulis. Sehingga, perlu belajar dan merasakan pengalaman tersebut secara langsung sebelum mampu memberikan wawasan yang mendalam dan meyakinkan. 

6. Gunakan kosa kata sendiri

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/vladakarpovich)

Ketika menulis esai penting untuk menggunakan kata-kata yang sesuai dan mencerminkan kepribadian penulis. Hindari berbohong atau meragukan diri sendiri. Setiap kata yang dipilih harus memiliki makna yang tepat dan dapat membantu menyampaikan tema atau pesan esai dengan jelas.

Menggunakan kosakata yang sesuai juga dapat menciptakan karya yang autentik dan menggambarkan diri penulis dengan jujur. Peterson menyarankan untuk gunakan kata-kata yang secara alami muncul dalam pikiran dan jangan berusaha menjadi sesuatu yang bukan dirimu. Ini menekankan perlunya kejujuran dan autentisitas dalam menggunakan bahasa yang sesuai dengan esai.

"Penulis harusnya menulis esai dengan gaya yang sesuai dengan cara mereka berbicara tentang topik yang berarti bagi mereka. Hindari hiperbola dan mengurangi penggunaan kata keterangan serta kata sifat yang tidak perlu, agar tulisan tetap jelas dan dapat mempertahankan kepercayaan pembaca," jelas Huguet.

7. Jangan lupa disunting!

7 Langkah Menulis Personal Essay, Jangan Ada yang Terlewat!ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)

Tanpa memandang jenis tulisan yang dihasilkan, tahap penyuntingan merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam proses menulis. Pasalnya, penyuntingan membantu meningkatkan kualitas tulisan. Dengan mengoreksi kesalahan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat, penulis membuat tulisan lebih mudah dipahami dan lebih profesional.

"Menulis yang baik dapat dilakukan dengan menulis ulang dan sebaiknya kamu tidak memberikan naskah pertama kepada pembaca," jelas Adam Sapp, asisten wakil presiden dan direktur penerimaan di Pomona College di California, dilansir U.S.News.

Setelah penulis menyelesaikan proses menyunting esai mereka sendiri, Sapp menyarankan agar mencari bantuan tambahan dari orang atau perusahaan yang ahli dalam penyuntingan. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa esai yang dikirimkan memiliki kualitas terbaik.

Dalam menulis personal essay, langkah-langkah yang cermat dan perhatian terhadap detail memainkan peran penting. Mulai dari memilih topik yang bermakna hingga penyuntingan yang teliti, merupakan kunci untuk memastikan ketepatan bahasa yang digunakan agar mudah tersampaikan kepada pembaca. Jadi, pastikan jangan ada yang terlewat!

Baca Juga: 5 Perbedaan Flexing dan Personal Branding, Jangan Salah Memahami!

Shasya Khairana Photo Verified Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya