Hindari Menulis 5 Hal Ini pada Surat Resign, Jaga Profesionalitasmu!

Kamu perlu berhati-hati saat menulis surat pengunduran diri

Setiap orang memiliki alasan tersendiri saat ingin resign. Tinggalkanlah kesan yang baik sekalipun kamu akan resign, kamu perlu ingat bahwa kamu pernah meniti karier di sana. Jangan hancurkan citra diri yang sudah kamu bangun selama ini hanya karena kamu yang sedang emosi. Nah, apa sajakah hal-hal yang perlu kamu hindari dan tidak perlu dicantumkan pada surat resign

1. Menjelaskan dengan detail dan panjang lebar mengenai alasan kamu resign

Hindari Menulis 5 Hal Ini pada Surat Resign, Jaga Profesionalitasmu!ilustrasi tulis surat resign (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika kamu mau mencantumkan alasanmu resign, maka kamu bisa menuliskannya dengan singkat dan jelas. Kamu tidak perlu menjelaskan secara mendetail dan panjang lebar, hingga akhirnya isi suratmu menjadi terlalu panjang. Sekalipun kamu ingin menuliskan apa-apa saja alasan yang membuatmu mengambil keputusan untuk resign, tapi ingatlah bahwa surat resign bukan media yang tepat untuk melakukan itu. 

Jadi, jangan bertele-tele di dalam surat resign yang kamu tulis. Jika kamu ingin menuliskan secara mendetail semua alasanmu resign, maka kamu bisa melakukannya saat mengisi exit interview yang diberikan untuk karyawan yang mengajukan resign. Atau kamu juga bisa mengatakannya saat atasanmu saat dia memanggilmu secara personal perihal pengajuan resign yang kamu berikan. 

2. Menulis keluh kesahmu selama bekerja di sana

Hindari Menulis 5 Hal Ini pada Surat Resign, Jaga Profesionalitasmu!ilustrasi tulis surat resign (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Setiap karyawan pasti memiliki keluh kesah di dalam bekerja. Walau seperti itu, jangan jadikan surat resign sebagai tempat untuk kamu berkeluh kesah. Seharusnya segala keluh kesah kamu sampaikan kepada atasan dan HRD saat kamu masih bekerja, sehingga bisa dicari solusinya. Namun, jika kamu sudah memutuskan untuk resign, maka itu adalah keputusanmu, lalu untuk apa lagi kamu berkeluh kesah pada surat resign-mu?

Sekalipun dicari solusinya, bukankah kamu sudah tidak bekerja lagi di sana? Menuliskan keluh kesah pada surat resign malah menunjukkan bahwa selama ini kamu mengalami ketidakpuasan di dalam bekerja, di mana kamu tidak bisa menanganinya. Dan tentunya itu bisa mempengaruhi citra diri yang selama ini kamu jaga. Jauh lebih bijak jika kamu menuliskan hal-hal positif yang sudah kamu terima dan pelajari selama bekerja di sana. 

Baca Juga: 5 Tips bagi Pengusaha agar Para Pegawaimu Tak Sampai Resign, Penting!

3. Memberikan komentar buruk mengenai rekan kerja, atasan dan perusahaan tempat kamu bekerja

dm-player
Hindari Menulis 5 Hal Ini pada Surat Resign, Jaga Profesionalitasmu!ilustrasi menulis resign (pexels.com/Startup Stock Photos)

Jangan pernah menuliskan komentar buruk mengenai rekan kerja, atasan dan perusahaan tempat kamu bekerja. Sekalipun kamu merasa kesal dan marah pada mereka yang menurutmu sudah menyakitimu atau peraturan perusahaan yang menurutmu tidak sesuai untukmu. Apa pun alasannya, jangan pernah melakukan itu jika kamu tidak mau meninggalkan kesan yang buruk tentang dirimu. 

Jauh lebih baik jika kamu menyelesaikan permasalahan yang ada kepada orang-orang yang membuatmu kesal dan marah tersebut. Bukannya malah menyebabkan perselisihan lebih jauh dengan menuliskannya pada surat resign.

Jangan lupa pula bahwa perusahaan telah memberikanmu kesempatan dan pengalaman untuk meniti karier di sana, jadi seharusnya kamu tidak memberikan komentar negatif pada perusahaan tempatmu bekerja. 

4. Memberikan kritik dan saran untuk rekan kerja lainnya

Hindari Menulis 5 Hal Ini pada Surat Resign, Jaga Profesionalitasmu!ilustrasi menulis surat resign (pexels.com/cottonbro)

Jika kamu memiliki masalah dan persoalan yang belum terselesaikan dengan rekan kerjamu, ada baiknya kamu berbicara langsung dan menyelesaikannya kepada yang bersangkutan. Bukan malah menuliskannya pada surat resign. Apalagi jika membicarakan hal yang buruk mengenai mereka, hingga akhirnya kamu malah menuliskan kritik dan saran perbaikan untuk mereka. 

Jangan lakukan itu, jika kamu tidak mau dianggap tidak profesional dalam bersikap di tempat kerja. Ingatlah bahwa itu surat resign mengenai dirimu, maka isinya juga harus berfokus padamu, bukan menceritakan orang lain di dalamnya. Apalagi hal-hal buruk mengenai orang tersebut. Ingatlah sebelumnya kamu berinteraksi dan bekerja sama dengan mereka selama ini. 

5. Menjelaskan pekerjaan barumu dengan detail

Hindari Menulis 5 Hal Ini pada Surat Resign, Jaga Profesionalitasmu!ilustrasi tulis surat resign (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu tidak perlu menjelaskan secara mendetail jika kamu mendapatkan pekerjaan baru, seperti jabatanmu maupun gajimu. Karena hal tersebut bukan lagi urusan atasanmu. Jadi, hindari menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan informasi pekerjaanmu yang baru. 

Apalagi jika kamu mendapatkan jabatan dan gaji yang lebih tinggi dan besar dibandingkan tempat kerjamu saat ini, itu sama saja secara tidak langsung kamu memperbandingkan perusahaan tempat kerjamu sekarang dengan tempat barumu. Jangan buat seolah kamu memberikan penekanan bahwa kamu mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik. Jauh lebih bijak jika kamu menuliskan ucapan terima kasih pada perusahaan tempat bekerjamu saat ini atas kesempatan dan pengalaman yang telah kamu dapatkan. 

Walau mengajukan resign, kamu tetap harus bersikap profesional hingga hari terakhir kamu bekerja, termasuk apa yang kamu tuangkan di dalam surat resign-mu. Berikan kesan yang baik saat kamu sudah tidak lagi bekerja di sana. Jadi, hindarilah mencantumkan hal-hal yang bisa membuat citra dirimu menjadi tidak baik dan tidak profesional. 

Baca Juga: 5 Alasan Jangan Resign karena Teman Menyebalkan

Shella Rafika Sari Photo Verified Writer Shella Rafika Sari

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya