Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gender stereotype (pexels.com/Magda Ehlers)

Dalam masyarakat, kita dihadapkan dengan banyak stereotipe gender. Misalnya saja perempuan yang distereotipekan sebagai kaum yang harus mengurus anak, lembut, emosional, hangat, dan penuh perhatian. Kemudian, ada lelaki yang dilabeli karakter kuat, tegas, agresif, kompetitif dan mandiri.

Begitu disayangkan, stereotipe serupa juga muncul dalam dunia kerja. Dilansir newyorkcitydiscriminationlawyer, Philips seorang pengacara bagi para pekerja, mengungkapkan bila banyak orang mengalami gestur atau komentar di tempat kerja yang melanggar rasa aman dan harga diri mereka. Salah satu ketidaknyamanan ini dapat terjadi melalui stereotipe gender.

"Stereotipe tentang pria, perempuan, dan kompetensi atau kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan masih sangat kental di dunia kerja," terangnya.

Sebagai pekerja, kita tentu seharusnya aman dan terbebas dari stereotipe ini. Tapi sayangnya, tidak semua perusahaan memperhatikan dan memberikan rasa hormat terhadap hal tersebut. Nah, berikut ini lima stereotipe gender pada tempat kerja yang seharusnya sudah dihilangkan.

1. Perempuan berkeluarga kurang loyal

Worker mom (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat melamar pekerjaan, perempuan biasanya ditanyai apakah sudah berkeluarga atau belum. Beberapa pekerja perempuan pun bahkan harus sepakat untuk tidak menikah atau memiliki anak dulu agar dapat diterima bekerja. Sedangkan, laki-laki tidak dihadapkan dengan pertanyaan seperti itu.

Dilansir Medium milik On Women, dikatakan bahwa perusahaan akan mengeluarkan karyawan perempuan tanpa pesangon jika mereka hamil. Hal ini karena perempuan yang hamil dan memiliki anak diasumsikan akan banyak izin dan cuti sehingga mereka dianggap akan menomorduakan pekerjaan.

2. Munculnya kategorisasi gender pada pekerjaan

Editorial Team

Tonton lebih seru di