5 Strategi Mencari Kerja di Tengah Persaingan Talent War 2025

- Persaingan kerja semakin ketat di Indonesia pada 2025, dengan 44% perusahaan berencana merekrut karyawan permanen
- Kemampuan di bidang teknologi seperti AI, analisis data, dan digital marketing menjadi nilai tambah yang signifikan
- Personal branding yang kuat, target posisi kerja yang sedang banyak dibuka, dan penyesuaian diri dengan kebutuhan pasar tenaga kerja menjadi strategi penting bagi pencari kerja
Persaingan di pasar kerja Indonesia kian ketat pada 2025. Laporan Jobstreet by SEEK mencatat 44 persen perusahaan berencana merekrut karyawan permanen di awal tahun, disusul peningkatan aktivitas rekrutmen di paruh kedua. Di sisi lain, jumlah angkatan kerja juga melonjak menjadi 153 juta orang.
Dibalik situasi ini, muncu fenomena ātalent warā yang menuntut pencari kerja tampil lebih strategis dan unggul agar dilirik perusahaan. Untuk itu, pencari kerja perlu menyusun strategi yang tepat, tidak hanya untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga untuk menjadi pilihan utama di mata perusahaan.
Dalam ekosistem yang kompetitif, Jobstreet by SEEK memberikan beberapa tips dan strategi untuk para pencari kerja agar tetap unggul di tengah dinamis nya pasar tenaga kerja. Yuk, simak tips dan strateginya lewat artikel berikut!
1. Pelajari keahlian yang dibutuhkan industri, terutama digital dan AI

Di tengah meningkatnya persaingan kerja, kemampuan di bidang teknologi menjadi nilai tambah yang signifikan. Menurut laporan Jobstreet by SEEK, 71 persen perusahaan kini mulai mempertimbangkan pemahaman dasar tentang kecerdasan buatan (AI) dalam proses rekrutmen.
Meski belum menjadi syarat wajib, keterampilan seperti analisis data, penggunaan alat berbasis AI, dan digital marketing dapat membuat pencari kerja lebih unggul. Mengalokasikan waktu untuk menguasai skill ini bisa menjadi langkah strategis untuk menonjol di pasar tenaga kerja.
2. Fokus melamar ke posisi yang banyak dibutuhkan

Menargetkan posisi kerja yang sedang banyak dibuka memberi peluang lebih besar untuk diterima. Berdasarkan data Jobstreet, posisi di bidang Marketing, HR, Sales, Finance, dan IT termasuk yang paling aktif sepanjang 2024. Dengan mengikuti tren ini, pencari kerja dapat menyusun strategi melamar yang lebih efektif dan terarah.
Menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar tenaga kerja berarti juga melakukan peningkatan keterampilan sesuai bidang. Misalnya, pelamar di bidang marketing dapat menambah kemampuan di SEO atau digital ads. Pendekatan ini membuat profil kandidat lebih relevan dan menarik di mata perusahaan.
3. Bangun personal branding yang kuat

Di era digital, citra profesional kamu bisa menjadi jembatan penting menuju peluang kerja. Personal branding yang kuat tidak hanya mencerminkan keahlian, tapi juga menunjukkan konsistensi dan komitmen terhadap jalur karier yang dipilih. Aktif di platform seperti LinkedIn, serta membagikan insight atau portofolio adalah cara efektif untuk memperkuat kehadiran kamu secara online.
Perekrut kini sering menilai kandidat dari rekam jejak digital, bukan hanya dari CV. Profil yang rapi dan aktif mencerminkan semangat dan kesiapan kamu bekerja di lingkungan profesional. Dengan membangun kredibilitas secara konsisten, kamu berpeluang lebih besar untuk dilirik oleh perusahaan.
4. Manfaatkan pekerjaan kontrak atau paruh waktu

Banyak pencari kerja masih menghindari posisi kontrak karena dianggap kurang menjanjikan. Padahal, tren tahun 2024 menunjukkan bahwa perekrutan untuk posisi ini justru meningkat seiring dengan fleksibilitas tim kerja yang diadopsi perusahaan. Posisi kontrak juga sering kali menjadi pintu masuk ke jabatan permanen.
Melalui pekerjaan paruh waktu atau kontrak, pencari kerja bisa membangun pengalaman dan relasi yang penting untuk karier jangka panjang. Ini juga memberi ruang untuk belajar dan mengevaluasi budaya kerja suatu perusahaan. Langkah ini strategis, terutama di tengah pasar kerja yang semakin kompetitif.
5. Pilih perusahaan dengan budaya kerja dan jenjang karier yang sehat

Mencari pekerjaan bukan hanya soal angka gaji, tetapi juga soal tempat di mana kamu bisa berkembang. Perusahaan dengan jenjang karier jelas dan budaya kerja positif akan membantu karyawan tumbuh secara profesional dan pribadi. Jobstreet mencatat, bahwa banyak karyawan keluar dari pekerjaan karena merasa tidak dihargai atau tidak memiliki ruang berkembang.
Oleh karena itu, penting untuk menilai nilai-nilai dan sistem pengembangan yang ditawarkan perusahaan. Budaya kerja yang mendukung keseimbangan hidup dan keberagaman juga menjadi indikator tempat kerja yang sehat. Memilih perusahaan yang sesuai bisa menjadi investasi penting untuk masa depan karier.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, pencari kerja tak hanya mampu bertahan di tengah talent war, tetapi juga berpeluang menjadi talenta unggul yang dicari perusahaan di tahun 2025. Semangat untuk kamu yang sedang berjuang!