5 Tips Atasi Stres Gara-gara Perfeksionis Diri

- Perfeksionis perlu menetapkan standar yang realistis, fokus pada progres, dan tidak selalu mencari kesempurnaan.
- Mengelola waktu dengan bijak, menggunakan teknik seperti Pomodoro, dan menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian dari hidup.
- Fokus pada satu tugas dalam satu waktu, delegasikan pekerjaan kepada orang lain, dan jangan terlalu fokus pada kesempurnaan.
Menjadi seorang perfeksionis memang punya sisi positif. Kamu selalu ingin hasil terbaik, detail tidak terlewat, dan semuanya berjalan sempurna. Tapi, kalau tidak hati-hati, sifat perfeksionis ini justru bisa jadi boomerang. Kamu bisa terjebak dalam kecemasan, sulit memulai sesuatu, atau merasa tidak puas dengan apa pun yang sudah dikerjakan. Akibatnya, stres pun jadi tidak terhindarkan.
Padahal, produktivitas tidak selalu soal hasil yang sempurna. Ada kalanya kamu perlu fokus pada progres, bukan hanya kesempurnaan. Nah, supaya tetap produktif tanpa terjebak dalam stres, yuk coba terapkan 6 cara berikut!
1. Tetapkan standar yang realistis

Salah satu kesalahan terbesar perfeksionis adalah menetapkan standar yang terlalu tinggi. Hasil kerja yang sempurna memang menyenangkan, tapi apakah itu benar-benar perlu? Ingat, tidak semua tugas membutuhkan 100% usaha. Kadang, 'baik' saja sudah cukup.
Cobalah untuk menilai tugas atau proyekmu secara objektif. Jika itu bukan sesuatu yang sangat penting, kamu tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyempurnakannya. Fokus pada esensi tugas dan cari keseimbangan antara kualitas dan waktu yang kamu gunakan. Dengan begitu, kamu bisa menghindari kelelahan sekaligus menyelesaikan lebih banyak hal.
2. Kelola waktu dengan bijak

Perfeksionis sering menghabiskan terlalu banyak waktu untuk satu tugas karena ingin hasil yang sempurna. Akibatnya, pekerjaan lain jadi terbengkalai. Solusinya adalah belajar mengelola waktu dengan bijak, misalnya menggunakan teknik seperti Pomodoro atau membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian kecil.
Tetapkan batas waktu untuk setiap tugas dan disiplinlah dengan jadwal tersebut. Ketika waktunya habis, lanjutkan ke tugas berikutnya, meskipun hasilnya belum sempurna. Ingat, lebih baik menyelesaikan beberapa tugas dengan hasil yang baik daripada hanya menyelesaikan satu tugas secara sempurna tetapi mengabaikan yang lainnya.
3. Belajar menerima ketidaksempurnaan

Ketidaksempurnaan adalah bagian dari hidup. Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan hasil kerja kita. Perfeksionis sering kesulitan menerima ini, sehingga terus-menerus merevisi atau mengulang pekerjaan. Padahal, ini hanya membuang waktu dan energi.
Cobalah untuk menerima bahwa hasil kerjamu tidak selalu harus sempurna. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting dan berdampak. Jika orang lain sudah merasa puas dengan hasil kerjamu, mungkin itu sudah lebih dari cukup. Belajar menerima ketidaksempurnaan akan membuat hidupmu jauh lebih ringan.
4. Kurangi multitasking, fokus pada satu hal di satu waktu

Multitasking mungkin terdengar produktif, tetapi untuk seorang perfeksionis, ini bisa jadi bencana. Membagi fokus pada beberapa tugas sekaligus hanya akan membuatmu kehilangan detail dan merasa kewalahan. Akhirnya, semua tugas terasa setengah jadi dan tidak memuaskan.
Sebaliknya, cobalah untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu. Selesaikan tugas tersebut sepenuhnya sebelum beralih ke yang lain. Dengan cara ini, kamu tidak hanya mengurangi stres tetapi juga meningkatkan kualitas hasil kerja.
5. Jangan ragu untuk minta bantuan

Perfeksionis sering merasa harus mengerjakan semuanya sendiri karena takut hasilnya tidak sesuai standar jika diserahkan kepada orang lain. Namun, ini justru membuatmu kewalahan. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan atau berbagi tugas dengan orang lain.
Delegasikan pekerjaan yang bisa dikerjakan orang lain, terutama tugas-tugas yang tidak memerlukan perhatian penuh darimu. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan sesuai dengan keahlianmu. Ingat, meminta bantuan bukan tanda kelemahan, tapi strategi untuk bekerja lebih cerdas.
Sifat perfeksionis memang bisa menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik. Namun, jika berlebihan, sifat ini justru akan menghambat produktivitas dan meningkatkan stres. Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa tetap produktif tanpa merasa terbebani oleh tuntutan kesempurnaan. Ingat, lebih baik menyelesaikan sesuatu dengan baik daripada tidak selesai sama sekali karena terlalu fokus pada kesempurnaan. Yuk, mulai belajar santai dan nikmati prosesnya!