Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Mengantisipasi Panggilan Tes Kerja Sewaktu-waktu, Harus Siap!

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pekerjaan yang paling membosankan di dunia ini adalah menunggu. Sebab, dalam penantian tidak ada kepastian kapan sesuatu yang ditunggu akan muncul. Itu bisa terjadi cepat, lambat, atau saking lamanya seolah-olah gak akan pernah tiba.

Apalagi ketika kamu menunggu panggilan tes kerja. Perasaanmu pasti campur aduk. Dirimu sudah sangat ingin bisa bekerja. Kamu juga telah mengirimkan banyak sekali surat lamaran ke berbagai perusahaan. Namun, belum juga ada panggilan buatmu mengikuti tahap seleksi selanjutnya.

Namun, dirimu harus tetap optimis serta bersiap-siap. Panggilan tes kerja bisa datang kapan pun. Jangan sampai ketika momen penting itu tiba justru kamu yang gak bisa mengikuti tes. Itu artinya, pekerjaan yang diimpikan hilang. Cegah hal tersebut terjadi padamu dengan tujuh upaya antisipasi berikut. Jadi pelamar memang harus banyak bersabar.

1. Jangan pernah mematikan smartphone

ilustrasi menerima telepon (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi menerima telepon (pexels.com/Yan Krukau)

Kamu pasti mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi dalam berkas lamaranmu. Ini memang akan sangat mempermudah pihak perekrut untuk memberitahukan jika dirimu lolos tahap seleksi berkas dan mesti mengikuti tahap berikutnya. Akan tetapi, nomor telepon itu menjadi gak berguna jika kamu malah mematikan perangkat.

Dirimu harus memastikan gampang dihubungi oleh siapa saja dan kapan pun. Termasuk nomor-nomor asing sebab nomor kantor perusahaan yang dilamar atau staf HRD yang menghubungimu pasti tidak tersimpan di daftar kontakmu. Makin cepat telepon atau chat direspons makin baik. Kamu terhindar dari terlambat mengetahuinya padahal jadwal tes besok, misalnya.

2. Cek email dua kali sehari

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Vitaly Gariev)

Tapi ada juga perusahaan yang mengabarkan kelanjutan proses seleksi kerja melalui surel atau surat elektronik. Ini sebabnya kamu juga harus rutin memeriksanya. Mengecek email satu kali sehari tidak cukup. Walaupun pada akhirnya dirimu membuka pesan itu, mungkin sudah agak terlambat. Misalnya, kamu baru membuka surel menjelang tidur malam.

Padahal undangan tes kerja telah masuk ke kotak pesanmu sejak pagi. Tesnya memang masih besok menjelang siang, tapi di luar kota. Bila dirimu baru mengetahuinya tengah malam, bagaimana akan memesan tiket dan melakukan persiapan lainnya? Cek email  pada pagi dan sore hari buat memastikan tak ada kabar yang terlewatkan. Buka juga kotak spam kalau-kalau pesan penting menyangkut di sana.

3. Rutin membaca kembali profil perusahaan yang dilamar

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi seorang pria (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saking banyaknya berkas lamaran yang disebar, seiring waktu kamu mungkin lupa melamar ke mana saja. Kalau nama-nama perusahaannya saja lupa, apalagi profilnya. Padahal, pengetahuan ini penting supaya ketika tes kerja nanti kamu gak bingung jika ada pertanyaan seputar bidang, visi, serta misi perusahaan.

Walaupun dirimu belum pernah bekerja di sana, perekrut mengharapkan kamu sudah tahu sedikit tentang perusahaan mereka. Pengetahuanmu meyakinkan mereka terkait minatmu untuk bekerja di sana. Bila dirimu asal menyebar surat lamaran serta berangkat tes kerja saat ada panggilan, kesannya kamu cuma mencari gaji. Tidak ada ketertarikan yang tinggi terhadap pekerjaannya.

4. Sudah punya gambaran gaji yang diharapkan sekaligus tetap realistis

ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Resume Genius)
ilustrasi wawancara kerja (pexels.com/Resume Genius)

Biasanya pertanyaan seputar gaji yang diinginkan memang baru akan diberikan di tahap terakhir seleksi. Misalnya, ketika sesi wawancara. Namun, meski besok baru tahap ujian tertulis sebaiknya kamu telah menyiapkan jawaban. Biar dirimu gak bingung lalu mengatakan nominal yang terlalu rendah atau justru begitu tinggi.

Kalau kamu menyebutkan angka yang terlampau kecil, nanti terkesan gak bisa menghargai diri sendiri. Juga tanda kurangnya wawasanmu seputar rata-rata pendapatan di daerahmu serta posisi tersebut. Akan tetapi, asal mengatakan gaji yang jauh lebih tinggi dari standar karyawan baru juga dapat menghilangkan kesempatanmu diterima bekerja. Oleh sebab itu, survei penghasilan saja dulu sesuai posisi yang dilamar dan ada atau tidaknya pengalaman.

5. Siap pakaian bersih, sepatu, dan uang

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Persiapan uang bukan buat kamu membayar perekrut. Kalau ada tes kerja yang meminta sejumlah uang jangan mau. Di mana-mana pencari kerja yang butuh uang. Bukan malah dirimu yang belum apa-apa sudah harus memberikan uang pada mereka. Persiapan uang ini untuk biaya perjalanan terutama bila tesnya di luar kota.

Buat bayar transportasi serta akomodasi jika kamu butuh menginap saja sudah banyak. Pakaian bersih serta sepatu kerja juga mesti disiapkan supaya dirimu tinggal menyiapkan mental dan tenaga. Apabila kamu mulai gencar melamar kerja, mending ada satu tas yang telah diisi pakaian bakal sewaktu-waktu mengikuti tes kerja di luar kota.

6. Jaga kesehatan

ilustrasi olahraga (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi olahraga (pexels.com/Kampus Production)

Kesehatan penting sekali karena kapan pun pihak perekrut dapat memintamu membawa hasil tes kesehatan. Atau, tes kesehatan belum diperlukan tapi dirimu mesti berangkat ke luar kota guna mengikuti tes. Bila kamu sampai sakit nanti malah gak bisa berangkat. Kecil kemungkinan perekrut mau kasih waktu lain hanya untukmu.

Pasalnya, tes kerja biasanya dilakukan beramai-ramai. Repot jika perekrut mesti membuat jadwal lain khusus buatmu. Kamu tidak seistimewa itu dan ada banyak kandidat lain. Sekalipun dirimu masih menganggur, hindari bergadang serta kebiasaan mengonsumsi sembarang makanan dan minuman. Jangan lupa berolahraga biar kamu selalu bugar.

7. Hindari bepergian ke luar kota yang gak urgen

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Ivan Samkov)

Saat kamu mencari pekerjaan memang harus siap hidup lebih prihatin. Khususnya kalau dirimu dalam posisi menganggur. Satu saja kesempatan tes kerja hilang sama dengan memperpanjang statusmu sebagai pengangguran. Salah satu bentuk prihatin ialah dengan dirimu gak bepergian ke luar kota dulu.

Terutama bila hanya untuk main atau berlibur. Takutnya ketika kamu di luar kota malah ada panggilan tes kerja. Makin jauh posisimu saat itu makin sulit untukmu memenuhi undangan seleksi kerja yang akan diselenggarakan besok atau lusa. Termasuk di akhir pekan karena boleh jadi tesnya akan digelar hari Senin. Minggu malam dirimu telah harus berangkat ke sana.

Panggilan tes sangat dinantikan oleh para pelamar. Kamu pun harus menyiapkan diri dengan baik untuk memperbesar peluang diterima. Jangan sampai perekrut melihat ketidaksiapanmu dalam mengikuti tahap seleksi tersebut. Semoga pekerjaan baru segera diperoleh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us