Terbukti Ampuh, 6 Cara Bikin Prioritas Kerjaan Biar Cepat Pulang Rumah

2. Jika sudah seperti itu, identifikasikanlah pekerjaan mana yang mendesak dan yang penting. Keduanya beda lho!

Pexels/bruce mars

Semua pekerjaan tentunya adalah hal yang penting. Tapi, ada juga tugas yang sifatnya mendesak. Yang dimaksud mendesak adalah pekerjaan yang kalau tidak diselesaikan hari ini atau besok, akan berdampak negatif dan cukup besar pada dirimu, atasan, kawan-kawan, bahkan keseluruhan perusahaan. 

3. Sesudah tahu mana tugas penting dan mendesak, giliran kamu mengidentifikasi tugas mana yang punya nilai tertinggi buat perusahaan

Pexels/Startup Stock Photos

Pada identifikasi sebelumnya, mungkin kamu sudah tahu mana tugas yang lebih penting dan harus segera dikerjakan. Tapi, bagaimana kalau tugasmu jauh lebih banyak lagi dan masih terasa membingungkan? Inilah fungsinya identifikasi lanjutan. Sekarang, saatnya memahami tugas mana yang paling membawa nilai tertinggi bagi perusahaanmu bekerja. 

Nilai tertinggi ini bisa macam-macam patokannya. Misalnya, proyek klien tahunan yang hanya diadakan setahun sekali. Bisa juga proyek yang membuat perusahaan untung paling tinggi. Atau dilihat dari siapa yang akan menikmati pekerjaanmu, atau berapa banyak orang yang terkena pengaruh oleh pekerjaanmu.

Baca Juga: 6 Trik Wawancara Kerja yang Bikin HRD Terpikat, Pasti Diterima Deh!

4. Jika ada salah satu prioritas tugas yang sangat sulit & waktu pengerjaannya lama, alangkah baiknya mendahulukan tugas tersebut

Pexels/rawpixel.com

Setelah identifikasi berulang, beberapa prioritas mungkin masih menonjol dan terlihat menuntut sama-sama dikerjakan duluan. Cobalah cari tugas mana yang paling sulit dan butuh waktu lama untuk menyelesaikannya. Sementara tugas yang tidak terlalu sulit dan bisa dikerjakan singkat, dapat digarap kala tugas yang susah tersebut hampir selesai.

Tapi kalau kamu adalah tipikal orang yang tidak bisa fokus sebelum mengerjakan hal kecil, lebih baik ikuti saja nalurimu. Lakukan apa yang nalurimu bilang karena ini akan memandumu untuk memeriksa tugas-tugas kecil dari daftar tugas nomor tiga, sebelumnya masuk ke pekerjaan yang lebih sulit dan dalam.

5. Meski skala prioritasmu sudah jadi, atasan bisa sewaktu-waktu memberi tugas baru dan perubahan mendadak. Kuncinya, tetap fleksibel dan adaptif

pexels.com/snapwire

Sudah bukan rahasia lagi jika bekerja, apalagi yang melibatkan proyek klien, penuh dengan ketidakpastian dan banyak perubahan. Karena itu, prioritas yang kamu buat mungkin saja berubah. Tapi demi tugas segera terselesaikan, jadi fleksibel dan adaptif adalah kuncinya. Kalau kamu bersikeras pada prioritas yang sebelumnya, bukankah hasil yang diharapkan juga tidak sesuai?

6. Yang harus dipahami, kamu harus tahu kapan harus mengerjakan semuanya atau mulai mendelegasikan tugas

Pexels/rawpixel

Ingat! Bekerja itu harus realistis. Mungkin kamu terpacu ingin mendapatkan prestasi dengan mengerjakan semua tugas. Tapi, kamu juga harus memahami batas-batasmu. Ada kesehatan yang perlu diperhatikan dan ada keluarga yang harus disayang. Kalau memang kamu tidak sanggup mengerjakan semua, sampaikan pada atasan. Mungkin, memang saatnya kamu delegasikan tugas dan memberi kesempatan buat yang lainnya berkarya.

Itu dia enam cara bikin prioritas kerjaan yang bisa bikin kamu cepat pulang ke rumah. Gimana? Kamu sudah siap bikin skala prioritas seperti langkah di atas?

Baca Juga: Coba Tiru Deh! 7 Karakteristik Pelamar Kerja yang Dicintai Para HRD