6 Cara Sederhana Mengatasi Kebiasaan Bicara Berbelit-belit, Latihan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Komunikasi yang jelas dan efektif adalah kunci keberhasilan dalam setiap aspek kehidupan, setuju? Namun, terkadang kebiasaan bicara berbelit-belit bisa menjadi penghalang bagi pesan yang ingin disampaikan. Sehingga pesan tersebut jadi kabur dan gak jelas.
Bagi sebagian orang, mengatasi kebiasaan ini bisa menjadi tantangan tersendiri, lho. Untungnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu kamu mengatasi kebiasaan bicara berbelit-belit dan meningkatkan kejelasan komunikasi. Coba yuk!
1. Menyadari kamu punya kekurangan dalam hal berbicara
Langkah pertama dalam mengatasi kebiasaan bicara berbelit-belit adalah dengan meningkatkan kesadaran diri terhadap caramu berbicara. Cobalah meminta umpan balik dari teman atau rekan kerja tentang apakah kamu sering berbicara berbelit-belit.
Dengan kesadaran diri yang lebih baik, kamu akan dapat mengidentifikasi pola-pola bicara berbelit-belit. Sehingga lebih mudah bagimu untuk mencari cara mengoreksinya.
2. Gunakan bahasa yang sederhana dan tepat
Seringkali, kecenderungan untuk menggunakan kosakata yang rumit atau frasa yang panjang juga bisa menyebabkan kebingungan pada pendengar. Meskipun ingin terdengar keren, tapi jika itu menghambat dan justru membuat ucapanmu jadi berbelit-belit, lebih baik segera koreksi hal tersebut.
Usahakan untuk menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, dan tepat sesuai konteks percakapan saja. Hindari penggunaan kata-kata yang gak perlu atau frasa yang membingungkan, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah dipahami oleh orang lain.
3. Buat rangkaian poin yang jelas
Sebelum memulai percakapan atau presentasi, buatlah rangkaian poin utama yang jelas dan terstruktur dengan baik, ya. Hal ini akan membantu kamu menjaga arah pembicaraan agar gak melenceng ke topik yang gak relevan.
Dengan memiliki kerangka yang jelas, kamu dapat menghindari kebingungan dalam penyampaian pesan. Sekaligus juga menjaga fokus percakapan agar gak kemana-mana.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Keutamaan Mengurangi Bicara dalam Pergaulan, Banyak Dengarkan!
4. Latih keterampilan presentasi
Keterampilan presentasi yang baik juga dapat membantu mengatasi kebiasaan bicara berbelit-belit. Latihlah kemampuan berbicara di depan umum, baik melalui kursus atau pelatihan khusus, maupun dengan berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok.
Dengan berlatih secara teratur, kamu akan dapat mengembangkan kepercayaan diri. Selain itu juga meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas.
5. Berlatihlah bicara dengan pola kalimat sederhana
Cobalah untuk mengurangi penggunaan kalimat panjang dan kompleks. Lebih baik, gunakan pola kalimat yang lebih sederhana. Sederhanakan struktur kalimat agar lebih mudah dipahami oleh pendengar.
Gunakan kalimat aktif, singkat, dan langsung ke inti pernyataan saja, ya. Sehingga pesan yang kamu sampaikan dapat diterima dengan lebih baik oleh audiens.
6. Dengarkan dengan aktif
Penting untuk gak hanya fokus pada caramu berbicara, tetapi juga pada cara kamu mendengarkan. Terapkan keterampilan mendengarkan yang aktif dengan memberikan perhatian penuh pada apa yang disampaikan oleh lawan bicara.
Mendengarkan dengan seksama akan membuat kamu banyak belajar. Terutama dalam hal menyesuaikan caramu berbicara agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman pendengar.
Dengan usaha yang konsisten kamu harus yakin bahwa kamu dapat mengatasi kebiasaan bicara berbelit-belit dan meningkatkan kejelasan komunikasi. Ingatlah bahwa komunikasi yang efektif adalah keterampilan yang dapat terus ditingkatkan dengan latihan dan kesadaran diri yang baik. Jadi, siap untuk memulai mengimplementasikan langkah-langkah ini hari ini juga dan melihat bagaimana caramu berkomunikasi dapat berkembang dengan pesat?
Baca Juga: 5 Keutamaan Mengurangi Bicara dalam Pergaulan, Banyak Dengarkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.