5 Kesalahan Saat Menggunakan Wajan Stainless Steel, Hindari!

- Menggunakan alat masak berbahan logam.
- Memasak dengan api terlalu besar.
- Tidak memanaskan wajan terlebih dahulu.
Saat ini banyak ibu rumah tangga beralih menggunakan wajan berbahan stainless steel karena beberapa alasan. Mulai dari tampilannya yang elegan, tahan lama, bahkan dinilai lebih aman dari wajan biasa.
Namun, untuk membuatnya berfungsi optimal dan tahan lama cara pemakaiannya juga harus tepat. Sayangnya, masih banyak kesalahan yang dilakukan saat menggunakan wajan stainless steel yang membuatnya justru cepat rusak dan mempengaruhi tampilannya.
Kira-kira, apa saja kesalahan tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini agar kamu bisa menghindarinya, ya.
1. Menggunakan alat masak berbahan logam

Seringkali dalam proses memasak membutuhkan alat masak lain yang berbahan logam untuk mengaduk atau membolak-balikan makanan, walaupun sebenarnya stainless steel cukup kuat terhadap alat masak logam, namun kebiasaan ini sebaiknya tidak dilakukan lagi.
Penggunaan alat masak berbahan logam yang terus menerus dikhawatirkan membuat permukaan wajan stainless steel tergores dan rentan terhadap karat serta noda. Sebagai gantinya, gunakan alat masak berbahan silicon, kayu, atau plastik.
2. Memasak dengan api terlalu besar

Agar proses masak lebih cepat, tidak sedikit orang memilih masak dengan api besar. Padahal, memasak dengan api besar menggunakan wajan stainless steel justru dapat membuat makanan lengket dan gosong, warna wajan rusak, bahkan bentuknya jadi melengkung.
Karena itu, untuk kegiatan memasak harian, cukup masak dengan api sedang hingga sedikit besar saja. Boleh menggunakan api besar, tapi hanya untuk keperluan khusus seperti merebus air atau mengentalkan saus saja.
3. Tidak memanaskan wajan terlebih dahulu

Sama halnya dengan memasak menggunakan api besar, memasak tanpa memanaskan wajan stainless steel lebih dulu juga akan menyebabkan makanan lengket dan sulit dilepaskan dari wajan setelah matang.
Jadi, panaskan dulu wajan dengan api sedang, untuk mengetes apakah sudah cukup panas atau belum, coba teteskan sedikit air ke permukaan wajan. Jika menghasilkan suara “cesss” dan air meluncur di permukaan, tandanya wajan sudah cukup panas dan siap diberi minyak atau mentega.
4. Mencuci saat wajan masih panas

Banyak orang mungkin terburu-buru untuk mencuci wajan stainless stel yang telah digunakan. Padahal langsung mencelupkan wajan panas ke dalam air dingin akan membuat perubahan suhu yang drastis sehingga wajan melengkung atau retak.
Untuk itu, sebaiknya tunggu wajan benar-benar dingin atau jika ada bekas serpihan cokelat yang terbentuk di dasar wajan setelah memasak kamu bisa membersihkannya terlebih dahulu dengan menuangkan kaldu atau air ke wajan panas dan kikis menggunakan spatula kayu. Proses yang disebut deglazing ini akan membuat proses mencuci wajan jadi lebih mudah dan cepat.
5. Mencuci dengan spons kasar

Karena ingin cepat menghilangkan noda atau kerak pada wajan stainless steel, tak sedikit orang yang menggunakan spons kasar atau sabut baja untuk. Sayangnya, cara ini justru bisa menggores dan merubah warna permukaan wajan.
Sebagai gantinya, kamu bisa membersihkan cukup dengan spons lembut yang tidak abrasive. Atau jika ada sisa makanan menempel, rendah dengan air hangat selama 10 – 15 menit. Bisa juga dengan menaburkan baking soda di permukaan wajan lalu gosok perlahan.
Kerusakan atau penurunan kualitas pada wajan stainless steel bisa dicegah dengan tidak melakukan beberapa kesalahan seperti diatas. Apakah kamu pernah melakukan salah satu kesalahan tersebut?