5 Pedoman Keuangan yang Salah Kaprah dan Menyesatkan

12 Nov 2021, 07:52 WIB

ilustrasi manajemen keuangan (unsplash.com/sharonmccutcheon)

Banyak dari kita yang saat ini mungkin sudah mulai memperhatikan kondisi finansial. Apalagi, bagi kita yang sudah menginjak usia dewasa, harus buru-buru belajar mengelola keuangan dengan baik agar bisa bermanfaat untuk hidup kita ke depan.

Walaupun tidak sedikit orang zaman sekarang yang telah melek finansial, masih ada saja orang memiliki pemahaman keliru seputar informasi keuangan dan cara pengelolaannya. Nah, berikut ini adalah pemahaman salah kaprah seputar keuangan menyesatkan yang banyak terjadi saat kita mulai memperhatikan kondisi finansial.

Inspirasi agar manajemen keuanganmu lebih baik lagi, simak sederet tips berikut ini, yuk!

1. Memiliki banyak anak sama artinya banyak rezeki

ilustrasi keluarga bahagia (unsplash.com/nate_dumlao)

Anggapan ini sudah sangat menjamur di kalangan masyarakat Indonesia. Kamu pun pasti sudah pernah mendengarnya, bukan?

Namun, faktanya memiliki banyak anak bukanlah tanda kamu akan mendapatkan rezeki yang melimpah. Anggapan memiliki banyak anak akan membuat seseorang mendapat rezeki melimpah atau kaya adalah keliru.

Anak adalah sebuah karunia, bukan bentuk investasi. Kalau kamu mau investasi, pelajari berbagai instrumen lainnya yang dewasa ini sudah semakin menjamur dan populer, ya!

2. Jangan pernah berhutang

ilustrasi seseorang memegang kartu kredit (unsplash.com/pickawood)

Apa yang pertama kali kamu pikirkan setelah mengetahui ada orang yang suka berhutang? Pasti kebanyakan orang akan memberikan stigma buruk kepada orang tersebut. Padahal, hutang itu gak selamanya salah, kok.

Kamu boleh saja berhutang, asalkan hutang tersebut digunakan untuk kebutuhan produktif, misalnya seperti mengembangkan bisnis. Ada kalanya berhutang memang dibutuhkan agar kita mampu bergerak maju.

Meski begitu, tetap kelola hutangmu dengan baik sekaligus terukur. Terlilit hutang tentu bakal membuat kondisi finansial kamu jadi berantakan.

3. Asal ada tabungan, investasi itu tidak wajib

ilustrasi pohon uang (unsplash.com/micheile)

Sejak dini, kita selalu diajarkan oleh orang tua untuk rajin menabung. Tak bisa dipungkiri bahwa menabung itu adalah hal yang sangat penting untuk menyelamatkan masa tua kita.

Akan tetapi, tanpa disadari tabungan saja tidak akan cukup untuk bekal masa tua. Selain menabung, kamu juga perlu melakukan investasi agar dapat bertahan dari inflasi mata uang seiring berjalannya waktu.

4. Asuransi tidak begitu penting

ilustrasi seorang wanita (pexels.com/id-id/mikhail-nilov)

Sebagian orang berpendapat bahwa uang lebih baik digunakan untuk tabungan ketimbang digunakan untuk membayar premi asuransi. Padahal, konsep dari kedua hal ini sangat berbeda, lho.

Dengan memiliki asuransi, kamu akan mendapatkan perlindungan dari pihak asuransi berupa ganti rugi kapan pun kamu membutuhkannya. Sementara dengan menabung, belum tentu uang tersebut cukup untuk digunakan ketika kamu tertimpa musibah yang tiba-tiba membutuhkan dana besar.

5. Beli barang murah biar bisa hemat

ilustrasi baju di gantungan (unsplash.com/belart84)

Kebanyakan orang lebih tertarik untuk membeli barang yang harganya murah tanpa memperhatikan kualitas dari barang tersebut. Padahal, dengan membeli barang yang tidak berkualitas berharga murah, barang tersebut akan cepat rusak.

Kamu pun jadi harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli barang yang sama. Niat ingin berhemat, kamu malah jadi boros.

Beberapa kesalahpahaman finansial di atas menjadi faktor yang paling sering terjadi saat ini. Sebaiknya kamu mulai menghindari stigma usang tersebut agar kamu tidak tersesat dalam mengelola keuanganmu. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.