5 Perbedaan Reed Diffuser dan Air Diffuser, Mana yang Lebih Awet?

Reed diffuser merupakan salah satu alat yang dirancang untuk mampu memberikan sensasi yang harum di sebuah ruangan. Benda ini memiliki tiga macam komponen untuk bisa bekerja secara maksimal. Pertama adalah botol, kedua ialah campuran minyak untuk memberi keharuman, dan ketiga adalah benda berbentuk batangan yang disebut sebagai reed.

Supaya bisa menghasilkan aroma, nantinya botol berisikan minyak pengharum harus dibuka segelnya, lalu ditambahkan reed ke dalamnya. Batang tersebut akan mendistribusikan wangi karena kemampuan untuk menyerap wangi yang ada. Reed diffuser juga sering digunakan dalam ruangan tertentu agar wanginya terasa maksimal.

Selanjutnya ada air diffuser atau dapat dipahami sebagai diffuser udara. Berbeda dengan benda sebelumnya, air diffuser tidak membutuhkan batang (reed) untuk bisa menyebarkan aroma ke lingkungan sekitar. Sebab benda ini mengandalkan teknologi untuk mengubah air menjadi uap wangi yang dilepas ke udara.

Karena itu, benda ini biasanya dapat bekerja dengan satu komponen utama dan dua pendukung, yaitu alat air diffuser, air, dan minyak esensial. Alhasil, kamu harus "meracik" sendiri wangi yang hendak digunakan ke dalam air diffuser, agar benda tersebut mampu bekerja dengan baik dalam menciptakan aroma harum di dalam ruangan.

Cara kerja antara reed diffuser dan air diffuser memiliki perbedaan. Jika kamu menggunakan reed diffuser, maka cukup celupkan batang (reed) ke dalam botol berisikan cairan, maka perlahan-lahan keharumannya akan tercium. Semakin banyak batang (reed) yang dimasukkan, semakin tajam tercium aroma dari produk tersebut.

Sedangkan cara kerja air diffuser dilakukan dengan menyiapkan air pada wadah khusus yang ada pada diffuser, kemudian berikan beberapa tetes minyak esensial yang dimiliki. Karena tidak mempunyai alat perantara manual untuk mendistribusikan wangi, sehingga air diffuser membutuhkan sumber listrik dalam proses mengubah air menjadi uap untuk menghasilkan wangi di lingkungan sekitar. 

Bila kamu mencari produk yang mampu memberikan aroma lembut dan dapat diatur tingkat intensitasnya, maka reed diffuser bisa digunakan untuk memberi keharuman maksimal di rumah.

Sebab, produk tersebut mampu memberikan sensasi wangi yang teratur melalui bantuan penggunaan reed stick yang dimasukkan ke dalam produk. Dengan demikian, kamu bisa merasakan aroma minyak esensial dengan seksama.

Sedangkan jika kamu membutuhkan diffuser yang bisa memberikan aroma yang lebih intens dan stabil maka air diffuser dapat dijadikan andalan. Proses yang melibatkan teknik nebulizing pada produk ini akan melepaskan wangi yang kuat ke udara. Sehingga cocok digunakan pada ruangan yang memiliki luasan yang lebih agar keharumannya dapat tercium dengan baik.

Khusus untuk reed diffuser, biasanya keharuman yang dihasilkan bisa tahan lama. Sebab, wanginya hanya akan berkurang jika cairan esensial di dalam botol sudah berkurang dan habis. Di mana hal tersebut umumnya terjadi setelah berminggu-minggu atau sebulan lebih setelah minyak esensialnya dibuka.

Sementara itu, air diffuser cenderung lebih memiliki ketahanan yang pendek. Alhasil, kamu harus melakukan refill pada air dan memberikan ulang beberapa tetes minyak esensial setiap beberapa waktu sekali. Hal itu tidak mengherankan mengingat bentuk wangi yang dihasilkan berasal dari uap air yang dilepaskan oleh air diffuser.

Baik reed diffuser maupun air diffuser mempunyai keunggulan tersendiri dalam menghasilkan wangi di ruanganmu. Namun, perlu diingat bahwa selain jenis diffuser yang dipakai, merek dan kualitas produk juga memiliki pengaruh besar terhadap kekuatan wangi yang dihasilkan. Jadi, kamu juga perlu mencari tahu produk mana yang bisa memberikan lingkungan dan wangi yang nyaman untuk ruanganmu.