Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kuping gajah (pexels.com/Tiia Pakk)
ilustrasi kuping gajah (pexels.com/Tiia Pakk)

Tanaman hias memang bikin rumah terasa lebih hidup dan asri. Tapi, pernah gak kepikiran kalau tanaman hias yang sudah layu atau rusak bisa dimanfaatkan lagi? Yup, beberapa jenis tanaman hias ternyata bisa dijadikan kompos lho! Daripada dibuang begitu aja, mending diolah jadi pupuk alami yang berguna buat tanaman lainnya.

Nah, buat yang suka berkebun atau punya hobi merawat tanaman, artikel ini bakal kasih tau lima jenis tanaman hias yang bisa didaur ulang jadi kompos. Selain ramah lingkungan, cara ini juga bikin kita lebih hemat karena gak perlu beli pupuk kimia. Yuk, simak selengkapnya!

1. Lidah mertua

ilustrasi lidah mertua (pexels.com/Amelia Hallsworth)

Lidah mertua dikenal sebagai tanaman hias yang bandel dan tahan banting. Tapi, kalau daunnya sudah layu atau rusak, jangan langsung dibuang ya! Daun lidah mertua bisa diolah jadi kompos karena mengandung serat alami yang mudah terurai.

Cara mengomposkannya pun cukup gampang. Potong daun yang sudah layu menjadi bagian kecil-kecil, lalu campurkan dengan bahan organik lain seperti sisa sayuran atau dedaunan kering. Dalam beberapa minggu, daun lidah mertua akan terurai dan siap jadi pupuk alami yang kaya nutrisi.

2. Sri rejeki

ilustrasi aglaoanema (pixabay.com/ignartonosbg)

Tanaman sri rejeki sering jadi favorit karena daunnya yang cantik dan berwarna-warni. Tapi, kalau daunnya mulai menguning atau rontok, jangan buru-buru dibuang. Daun sri rejeki bisa dimanfaatkan jadi kompos yang bagus buat tanaman lain.

Daun sri rejeki mengandung nitrogen yang tinggi, sehingga bisa memperkaya kandungan nutrisi dalam kompos. Cukup kumpulkan daun yang sudah rontok, potong kecil-kecil, dan campurkan dengan bahan kompos lainnya. Dalam waktu singkat, daun sri rejeki akan terurai dan siap dipakai sebagai pupuk organik.

3. Kuping gajah

ilustrasi kuping gajah (pexels.com/Tiia Pakk)

Kuping gajah punya daun lebar yang bikin rumah terlihat lebih hijau dan segar. Tapi, kalau daunnya sudah tua atau rusak, jangan langsung dibuang. Daun kuping gajah bisa dijadikan kompos yang berkualitas lho!

Daun kuping gajah mengandung banyak serat dan mineral yang baik buat tanah. Potong daun yang sudah layu menjadi bagian kecil, lalu campurkan dengan bahan kompos lainnya seperti kulit buah atau sisa sayuran. Dalam beberapa minggu, daun kuping gajah akan terurai dan jadi pupuk alami yang siap menyuburkan tanaman lainnya.

4. Pucuk merah

ilustrasi pucuk merah (pixabay.com/ignartonosbg)

Pucuk merah sering dipakai sebagai tanaman hias di taman karena warnanya yang cerah dan menarik. Tapi, kalau daunnya sudah rontok atau kering, jangan dibuang sembarangan. Daun pucuk merah bisa diolah jadi kompos yang berguna buat tanaman lain.

Daun pucuk merah mengandung senyawa organik yang mudah terurai. Cukup kumpulkan daun yang sudah rontok, potong kecil-kecil, dan campurkan dengan bahan kompos lainnya. Dalam waktu singkat, daun pucuk merah akan terurai dan jadi pupuk alami yang kaya nutrisi.

5. Suplir

ilustrasi suplir (pexels.com/Marina Leonova)

Suplir adalah tanaman hias yang sering dipakai buat mempercantik sudut ruangan. Tapi, kalau daunnya sudah menguning atau rontok, jangan langsung dibuang. Daun suplir bisa dijadikan kompos yang bagus buat tanaman lainnya.

Daun suplir mengandung serat alami yang mudah terurai. Potong daun yang sudah layu menjadi bagian kecil, lalu campurkan dengan bahan kompos lainnya seperti sisa sayuran atau dedaunan kering. Dalam beberapa minggu, daun suplir akan terurai dan siap jadi pupuk alami yang menyuburkan tanah.

Nah, itu dia lima tanaman hias yang bisa didaur ulang jadi kompos. Selain bikin rumah lebih asri, kita juga bisa berkontribusi buat lingkungan dengan mengurangi sampah organik. Jadi, mulai sekarang, jangan buru-buru buang tanaman hias yang sudah layu. ya!

Dengan mengomposkan tanaman hias, kita bisa dapat pupuk alami yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Yuk, mulai praktikkan dan rasakan manfaatnya buat kebun atau tanaman hias di rumah!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team