Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Memilih Tanaman Hias untuk Vertical Garden yang Estetik dan Awet

illustrasi memilih tanaman hias
illustrasi memilih tanaman hias (pexels.com/Sam Lion)
Intinya sih...
  • Pilih tanaman dengan akar dangkal, biar nempel tapi tetap sehat.
  • Utamakan tanaman yang tahan panas dan angin.
  • Pilih tanaman dengan bobot ringan, biar dinding aman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Vertical garden bukan cuma solusi buat rumah dengan lahan terbatas, tapi juga cara cerdas bikin suasana jadi lebih segar dan hidup. Dinding yang tadinya polos bisa berubah jadi spot paling menarik di rumah kalau kamu memilih tanaman yang tepat. Sayangnya, banyak orang asal pilih tanaman tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan karakter vertical garden itu sendiri.

Padahal, tanaman untuk vertical garden punya tantangan khusus, mulai dari ruang akar yang terbatas, arah cahaya, sampai sistem penyiraman. Kalau salah pilih, tanaman gampang layu, tumbuh nggak maksimal, atau malah mati sebelum dinding hijau kamu terbentuk sempurna. Biar nggak zonk, ada beberapa tips penting yang wajib kamu tahu sebelum menentukan pilihan tanaman.

Berikut ini lima tips memilih tanaman hias yang cocok untuk vertical garden. Setiap poin akan membantu kamu menciptakan taman vertikal yang nggak cuma cantik, tapi juga awet dan mudah dirawat.

1. Pilih tanaman dengan akar dangkal, biar nempel tapi tetap sehat

illustrasi media untuk vertical garden
illustrasi media untuk vertical garden (unsplash.com/Pawel Czerwinski)

Tanaman untuk vertical garden idealnya punya sistem akar dangkal karena media tanamnya terbatas. Akar yang terlalu besar atau agresif bisa membuat tanaman cepat stres dan sulit berkembang. Tanaman berakar dangkal juga lebih mudah beradaptasi dengan pot kecil atau panel vertical garden.

Jenis tanaman seperti sirih gading, paku-pakuan, dan philodendron dikenal punya akar yang fleksibel dan nggak membutuhkan ruang besar. Dengan akar yang sederhana, nutrisi bisa terserap lebih efisien meski volume tanah terbatas. Ini penting supaya tanaman tetap subur meski ditanam secara vertikal.

Selain itu, akar dangkal juga memudahkan perawatan jangka panjang. Kamu nggak perlu sering mengganti media tanam atau khawatir akar merusak struktur panel. Vertical garden pun jadi lebih rapi dan tahan lama.

2. Utamakan tanaman yang tahan panas dan angin

illustrasi tanaman untuk vertical garden
illustrasi tanaman untuk vertical garden (unsplash.com/709am)

Vertical garden sering terpapar langsung sinar matahari dan angin, terutama jika dipasang di area outdoor atau dekat jendela. Karena itu, penting memilih tanaman yang tahan terhadap kondisi ekstrem tersebut. Tanaman yang terlalu sensitif akan cepat menguning atau rontok.

Tanaman seperti lidah mertua, lili paris, dan pakis tertentu dikenal cukup tangguh menghadapi perubahan cuaca. Daunnya tidak mudah layu meski terkena panas dan sirkulasi udara yang kuat. Ini membuat tampilan vertical garden tetap segar sepanjang waktu.

Dengan memilih tanaman yang tahan banting, kamu juga menghemat waktu dan biaya perawatan. Tanaman nggak mudah mati, jadi kamu nggak perlu sering mengganti atau menambah koleksi baru hanya karena kondisi lingkungan.

3. Pilih tanaman dengan bobot ringan, biar dinding aman

illustrasi tanaman dengan bobot ringan
illustrasi tanaman dengan bobot ringan (pexels.com/fish socks)

Salah satu kesalahan paling umum dalam membuat vertical garden adalah mengabaikan berat tanaman. Tanaman yang terlalu besar dan berat bisa membebani rangka atau dinding, apalagi jika disiram secara rutin. Ini bisa berisiko dalam jangka panjang.

Tanaman berdaun kecil hingga sedang seperti peperomia, dischidia, atau monstera mini lebih aman untuk struktur vertikal. Bobotnya ringan, tapi tetap memberikan kesan rimbun dan estetik. Selain itu, tanaman ringan lebih mudah ditata dan diganti posisinya.

Dengan mempertimbangkan bobot tanaman, kamu menjaga keamanan rumah sekaligus keawetan vertical garden. Dinding tetap kokoh, rangka tidak cepat rusak, dan kamu bisa menikmati taman vertikal tanpa rasa khawatir.

4. Pilih tanaman yang mudah dirawat, cocok buat kamu yang sibuk

illustrasi ruangan dengan vertical garden
illustrasi ruangan dengan vertical garden (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Vertical garden seharusnya memudahkan, bukan menambah beban. Kalau kamu punya aktivitas padat, pilih tanaman yang tidak rewel soal penyiraman dan pemupukan. Tanaman yang terlalu manja justru bikin kamu cepat bosan merawatnya.

Jenis tanaman seperti sirih gading, kaktus epifit, atau tanaman sukulen tertentu relatif mudah dirawat. Mereka tidak membutuhkan penyiraman terlalu sering dan tetap terlihat segar meski perawatan minimal. Cocok untuk pemula maupun kamu yang jarang punya waktu luang.

Tanaman low maintenance juga membantu menjaga tampilan vertical garden tetap konsisten. Tanpa perawatan rumit, dinding hijau kamu tetap cantik dan nggak gampang berubah jadi area kosong karena tanaman mati.

5. Perhatikan warna dan tekstur daun, biar nggak terlihat membosankan

illustrasi tanaman
illustrasi tanaman (unsplash.com/Elifin Realty)

Vertical garden bukan cuma soal tanaman hidup, tapi juga soal estetika visual. Memilih tanaman dengan variasi warna dan tekstur daun akan membuat tampilan dinding lebih dinamis dan menarik. Jangan terpaku pada satu jenis tanaman saja.

Kombinasi daun hijau tua, hijau muda, hingga variegata bisa menciptakan efek visual yang cantik. Tekstur daun yang berbeda seperti halus, mengilap, atau bergerigi agar memberi dimensi pada vertical garden kamu. Ini membuat taman terlihat lebih “hidup”.

Dengan komposisi yang tepat, vertical garden bisa jadi focal point rumah. Bahkan tanpa bunga sekalipun, permainan warna dan tekstur daun sudah cukup untuk mencuri perhatian siapa pun yang melihatnya.

Memilih tanaman hias untuk vertical garden memang butuh pertimbangan lebih, tapi hasilnya sepadan. Dengan tanaman yang tepat, kamu bisa menciptakan dinding hijau yang cantik, sehat, dan tahan lama. Nggak cuma memperindah rumah, tapi juga bikin suasana jadi lebih segar dan menenangkan.

Ingat, kunci utama vertical garden ada pada kesesuaian tanaman dengan kondisi lingkungan dan gaya hidup kamu. Mulai dari akar, ketahanan, bobot, hingga tampilan visual, semuanya saling berkaitan. Kalau sudah pas, perawatannya pun terasa lebih ringan.

Jadi sebelum belanja tanaman, pastikan kamu sudah menerapkan lima tips di atas. Dengan begitu, vertical garden impian bukan cuma indah di awal, tapi juga awet dan tetap estetik dalam jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Motif yang Picu Seseorang Melakukan Emotional Abuse dalam Hubungan

26 Des 2025, 22:15 WIBLife