4 Alasan Kamu Harus Mulai Konsumsi Microgreen

- Makan sayur jadi lebih praktis, tanpa perlu lahan
- Microgreen memiliki kandungan nutrisi 39 kali lebih banyak daripada sayuran biasa
- Konsumsi sayuran jadi lebih bervariasi dengan berbagai kelompok tanaman yang bisa dijadikan microgreen
Microgreen adalah istilah untuk tanaman sayur yang dipanen pada usia muda, yaitu sekitar 8 – 21 hari setelah masa semai. Metode menanam sayuran dengan microgreen mulai diminati karena bisa menjadi solusi alternatif bagi orang-orang yang tidak punya lahan untuk berkebun di rumah. Selain itu, proses menanam sayur dengan metode ini juga terbilang sangat mudah dan praktis.
Lalu, apa sih alasannya sampai-sampai kamu harus mulai mempertimbangkan untuk mengkonsumsi microgreen dibanding sayuran yang biasanya? Nah ternyata, ada beberapa kelebihan microgreen yang belum banyak diketahui. Apa saja? Yuk, simak!
1. Makan sayur jadi lebih praktis

Dengan microgreen, kamu bahkan bisa menanam sayuran hijau untuk konsumsi sehari-hari di rumah. Gak harus punya lahan, menanam dengan cara microgreen dapat dilakukan dengan mudah - yaitu memanfaatkan wadah dan media tanam yang bisa kamu temukan di rumah.
Bahkan, metode menanam dengan cara ini tidak mengharuskan tanamanmu terpapar sinar matahari langsung. Kamu bisa membuat microgreen di dapur sehingga sayuran hijau bisa siap dipanen saat akan makan. Gak perlu repot belanja dan potong-potong sayuran lagi.
2. Microgreen memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak

Berbeda dari sayuran yang dipanen saat usia matang atau usia tua, microgreen justru dipanen saat usia muda - ketika tinggi tanaman mencapai sekitar lima centimeter saja.
Ternyata, hal ini memungkinkan microgreen memiliki kandungan nutrisi 39 kali lebih banyak daripada sayuran biasa. Hal ini lantaran microgreen yang dipanen di usia muda belum menyerap banyak air. American Chemical Society melansir, kandungan polifenol pada microgreen justru sangat tinggi dan bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Selain itu, migrogreen juga kaya akan kandungan vitamin C, dimana jenis microgreen yang paling rendah sekalipun dapat menghasilkan setidaknya 20 mg vitamin C yang sangat dibutuhkan tubuh. Ada pula tanaman microgreen kubis merah yang setiap 100 gramnya mengandung lebih dari 147 mg vitamin C, jauh lebih tinggi dari kandungan vitamin C pada tomat.
3. Konsumsi sayuran jadi lebih bervariasi

Ada berbagai kelompok tanaman yang bisa dijadikan microgreen, mulai dari kelompok Brassicaceae seperti brokoli dan arugula, sampai ke kelompok Apiaceae seperti wortel dan seledri.
Uniknya, beberapa tanaman yang tidak umum dikonsumsi saat usia matang juga bisa kamu nikmati jika ditanam dengan metode microgreen ini. Beberapa diantaranya adalah tanaman adas, bunga matahari, dan daun ketumbar.
4. Budget kebutuhan sayuran bisa lebih hemat

Kamu mungkin terbiasa belanja sayuran di pasar lalu menyimpannya di kulkas. Sayangnya, seringkali sayuran malah busuk dan akhirnya harus dibuang. Nah, microgreen bisa jadi solusi hemat konsumsi sayuran hijau tanpa harus belanja ke pasar dan buang-buang makanan.
Hal ini lantaran kamu bisa menanam dan memanen microgreen-mu sendiri di rumah sesuai kebutuhan. Cukup bermodalkan benih dan media tanam, kamu bisa menyediakan sayuran di rumah yang bisa dipanen saat dibutuhkan. Tanpa khawatir sayuran busuk dan pastinya jadi hemat pengeluaran.
Seiring berkembangnya teknologi dan metode menanam, gak ada salahnya 'kan kalau kamu mencoba microgreen untuk memenuhi kebutuhan asupan sayuranmu. Terlebih, kalau bisa menanam sendiri di rumah, tentunya jadi lebih hemat dan pastinya sehat. Yuk, cobain!