8 Kebiasaan Buruk yang Memicu Risiko Jamur di Rumah

Intinya sih...
- Membiarkan barang basah tetap lembap meningkatkan risiko pertumbuhan jamur di rumah dalam waktu 24-48 jam.
- Menyimpan makanan secara tidak benar, seperti terbuka atau di suhu ruang terlalu lama, juga memicu pertumbuhan jamur.
- Debu, kotoran, dan kelembapan yang tidak dibersihkan secara rutin menciptakan lingkungan ideal bagi jamur untuk tumbuh di rumah.
Jamur di rumah bisa menjadi masalah yang mengganggu dan sulit diatasi. Sering kali, penyebabnya berasal dari kebiasaan sehari-hari yang dilakukan tanpa disadari. Untuk melindungi kesehatan dan kenyamanan, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya jamur.
Melalui langkah pencegahan yang tepat, kamu dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi seluruh penghuni rumah. Yuk, cari tahu kebiasaan buruk apa yang dapat memicu pertumbuhan jamur di rumah melalui artikel berikut ini!
Sumber :
https://www.homesandgardens.com/solved/habits-that-increase-the-risk-of-mold
https://www.homesandgardens.com/solved/can-insulation-grow-mold
https://www.thespruce.com/how-to-prevent-mold-in-bathroom-32685
1. Membiarkan barang basah tetap lembap
Membiarkan barang basah tetap lembap adalah salah satu kebiasaan yang dapat memicu pertumbuhan jamur di rumah. Kondisi lembap memberikan sumber kelembapan yang dibutuhkan jamur untuk berkembang, bahkan dalam waktu singkat, yaitu 24 hingga 48 jam. Misalnya, membiarkan handuk basah tergeletak di lantai, tidak mengeringkan alas kaki yang basah, atau menyimpan piring yang masih basah di rak dapat menciptakan lingkungan ideal bagi jamur.
Hal ini tidak hanya merusak barang-barang tersebut tetapi juga dapat berdampak buruk pada kualitas udara di dalam rumah. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan barang-barang yang basah segera dikeringkan atau disimpan dengan baik agar tidak menjadi sumber masalah.
2. Menyimpan makanan secara tidak benar
Menyimpan makanan secara tidak benar juga dapat menjadi salah satu kebiasaan buruk yang memicu risiko jamur di rumah. Ketika makanan dibiarkan terbuka atau tidak disimpan di wadah yang rapat, kelembapan dari udara dapat masuk dan menciptakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur.
Selain itu, penyimpanan makanan yang tidak sesuai dengan suhu yang dianjurkan, seperti meninggalkan makanan mudah rusak di suhu ruang terlalu lama, juga mempercepat proses pembusukan dan memungkinkan jamur berkembang. Kebiasaan ini tidak hanya merugikan kesehatan tetapi juga berpotensi menyebabkan pemborosan makanan.
3. Membiarkan tirai tetap tertutup sepanjang siang hari
Membiarkan tirai tetap tertutup sepanjang siang hari dapat menjadi kebiasaan buruk yang meningkatkan risiko jamur di rumah. Ini terjadi karena ketika tirai menutup jendela, cahaya matahari dan sirkulasi udara yang membantu mengurangi kelembapan terhalang.
Kondisi ini menciptakan area gelap dan lembap yang ideal bagi jamur untuk berkembang, terutama pada permukaan seperti dinding atau kusen jendela. Kebiasaan ini juga membuat udara di dalam ruangan menjadi lebih stagnan, memperburuk akumulasi kelembapan.
4. Mengabaikan keadaan ventilasi
Ventilasi yang buruk memungkinkan kelembapan menumpuk di ruangan seperti kamar mandi, dapur, ruang cuci, atau ruang bawah tanah, menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur untuk berkembang. Kebiasaan seperti tidak menyalakan exhaust fan saat mandi atau memasak, menutup jendela terus-menerus, atau tidak membuka pintu kamar mandi setelah mandi dapat memperparah masalah ini.
Tanpa sirkulasi udara yang baik, udara lembap sulit keluar, sehingga permukaan ruangan lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur. Untuk mencegah hal ini, penting untuk memastikan ventilasi yang baik dengan menggunakan kipas, membuka jendela, atau memastikan aliran udara yang lancar di area yang rentan lembap.
5. Menyiram tanaman indoor secara berlebihan
Tanaman membutuhkan kelembapan untuk tumbuh, tetapi terlalu banyak air justru dapat menciptakan kondisi lembap yang ideal bagi pertumbuhan jamur. Air yang tergenang di dalam pot atau di sekitar akar tanaman dapat menyebabkan kelembapan berlebih di udara sekitar, yang meningkatkan kemungkinan jamur muncul di area tersebut.
Selain itu, sisa air yang tidak terserap dapat merembes ke permukaan lantai atau dinding, memperburuk kelembapan di ruangan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tanaman indoor mendapatkan jumlah air yang tepat dan menghindari penyiraman berlebihan guna mencegah jamur tumbuh di rumah.
6. Menggunakan produk pembersih yang salah
Beberapa produk pembersih mengandung bahan kimia yang tidak efektif dalam mengatasi kelembapan berlebih atau tidak cukup kuat untuk menghilangkan sisa kotoran yang menjadi tempat berkembangnya jamur. Misalnya, produk pembersih yang terlalu berbusa atau mengandung minyak dapat meninggalkan residu yang justru memperburuk kondisi kelembapan.
Penggunaan produk yang tidak tepat juga bisa menyebabkan permukaan tetap lembap lebih lama, memberikan kondisi ideal bagi jamur untuk tumbuh. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk pembersih yang tepat dan sesuai dengan jenis permukaan dan kebutuhan kebersihan di rumah.
7. Penggunaan dehumidifier yang tidak tepat
Dehumidifier dirancang untuk mengurangi kelembapan udara, namun jika tidak digunakan dengan benar, alat ini justru bisa memperburuk masalah. Misalnya, menempatkan dehumidifier di tempat yang salah atau tidak membersihkannya secara rutin dapat menyebabkan kelembapan yang terperangkap di area tertentu, menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
Selain itu, pengaturan kelembapan yang terlalu rendah juga dapat mengganggu keseimbangan udara dalam ruangan, yang dapat menyebabkan masalah lain, seperti kerusakan pada furnitur dan peralatan rumah tangga. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan dehumidifier sesuai dengan petunjuk dan memastikan pemeliharaannya agar efektif dalam mencegah jamur.
8. Mengabaikan pembersihan dan pemeliharaan rutin
Mengabaikan pembersihan dan pemeliharaan rutin dapat meningkatkan risiko jamur di rumah. Debu, kotoran, dan sisa kelembapan yang tidak dibersihkan secara teratur dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur, terutama di area yang jarang diperhatikan, seperti sudut ruangan, celah dinding, atau di bawah perabot.
Selain itu, peralatan rumah tangga seperti AC atau mesin cuci yang tidak dirawat juga dapat menjadi sumber kelembapan berlebih dan tempat berkembangnya jamur. Kebiasaan ini tidak hanya berdampak pada kebersihan rumah tetapi juga dapat memengaruhi kualitas udara serta kesehatan penghuni rumah.
Menghindari kebiasaan buruk yang memicu risiko jamur di rumah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Melakukan perubahan kecil dalam rutinitas harian dapat berdampak besar dalam menjaga rumah tetap bebas dari jamur dan menjaga kesehatan keluarga.