Anut Minimalis, 14 Barang Ini Tak Perlu Kamu Beli Lagi

Tertarik menganut gaya hidup minimalisme, tapi bingung harus mulai dari mana? Gampang. Sebelum melakukan proses decluttering alias bersih-bersih massal. Silakan mulai dengan berhenti beli barang-barang yang tidak begitu diperlukan.
Seperti empat belas daftar barang di bawah yang masuk blacklist para penganut minimalis. Apa saja?
1. Buku, majalah, dan musik dalam bentuk rilisan fisik

Penganut minimalis mencoba untuk tidak menumpuk barang di rumahnya. Motonya, kalau bisa beli rilisan digital, kenapa harus beli yang versi fisik? Buku, majalah, dan musik sekarang bisa diakses dari gawai dengan harga yang sedikit lebih murah dibanding rilisan fisik. Lumayan selisihnya, bisa dipakai buat kebutuhan lain.
Rilisan digital juga bisa kamu akses di mana saja dalam satu tempat. Hemat tempat dan praktis.
2. Alat masak yang hanya punya satu fungsi

Tak hanya di area kamar dan ruang tengah, dapur juga sering jadi tempat menumpuk barang. Hindari dengan menghindari beli peralatan masak yang hanya punya satu fungsi, misalnya alat pengupas atau pemotong bahan makanan tertentu. Lebih baik beli pisau dan talenan saja yang pasti terpakai.
Begitu juga dengan gawai-gawai dapur macam microwave, mesin pembuat es krim, atau alat pembuat roti. Kamu bisa ganti dengan yang lebih multifungsi seperti oven dan blender misalnya. Sebelum beli, pikirkan apakah kamu bakal sering menggunakannya? Lalu, kalau sudah beli apa saja yang bisa kamu buat dengan alat masak itu?
3. Pakaian dan sepatu yang susah dipadu padan

Sebelum beli pakaian dan sepatu baru, cek dulu lemarimu. Mungkin masih banyak pakaian yang bisa kamu padu padan. Jika memang harus beli, belanjalah dengan bijak. Jangan termakan tren musiman. Para minimalis tentu akan membeli pakaian dan sepatu yang mudah dipadukan dengan item lainnya, ketimbang hanya memikirkan nilai estetiknya.
4. Barang yang sedang diskon

Jika hendak hijrah ke minimalisme, kamu wajib kebal dengan kata-kata berbau diskon dan obral. Biasanya barang-barang berlabel obral di marketplace memang menarik mata. Namun, tanyakan lagi pada hati kecilmu sebelum membeli. Seberapa butuhnya kamu dengan barang itu dan apa nilai yang bisa diberikan untuk keberlangsungan hidupmu? Kalau hanya tergiur harga murah, lebih baik langsung tutup saja lamannya.
5. Barang belanjaan tambahan demi dapat potongan harga

Gak di marketplace, gak di toko konvensional, diskon add-on selalu menggoda iman. Kamu sebenarnya hanya butuh beberapa barang, tetapi pihak penjual bakal menawarkan beberapa barang lain agar total belanjaanmu memenuhi kuota untuk dapat potongan harga. Kalau tak kuat iman, kamu bisa belanja lebih dari dana yang sudah kamu alokasikan.
6. Air mineral kemasan satuan

Hal yang tak lagi dibeli seorang minimalis biasanya adalah minuman kemasan satuan. Dari segi harga, tentu lebih mahal dibandingkan membawa bekal minum dari rumah. Makanya, lebih baik beli satu botol minuman yang bisa dipakai ulang dan isi dengan air mineral yang kamu beli dalam kemasan galon misalnya. Jauh lebih hemat dan ramah lingkungan.
7. Oleh-oleh

Beli oleh-oleh sering dilakukan orang saat melancong. Padahal kalau dipikir, tidak semua oleh-oleh yang kita beli bakal terpakai. Bisa saja kaus yang kamu beli tidak nyaman dipakai. Boneka, cangkir, gantungan kunci, atau magnet kulkas juga bakal tergeletak begitu saja di rumah kawan yang kita beri oleh-oleh. Lebih baik beli oleh-oleh atau hadiah yang pasti terpakai dan berguna saja, deh.
8. Vitamin dan suplemen berlebihan

Bukan berarti kamu tak perlu beli vitamin. Sah-sah saja, kok, apalagi di kondisi seperti sekarang. Namun, ingat gak perlu berlebihan juga. Kamu bisa dapat asupan vitamin alami dari makanan yang kamu konsumsi tiap hari, kok. Daripada beli vitamin berharga selangit, lebih baik alihkan dana untuk belanja bahan makanan sehat saja.
9. Gawai terbaru

Namanya juga bisnis, perusahaan elektronik pun bakal terus menelurkan gawai-gawai teranyar mereka demi meraup untung. Namun, kamu gak harus mengikuti mereka dengan jadi konsumtif juga. Kalau gawaimu masih berfungsi dengan baik, apa perlunya beli gawai baru yang fungsinya tak jauh beda?
Selain fungsinya, minimalis juga memikirkan ketahanannya. Jika dihitung, bakal lebih hemat jika beli gawai yang tahan lama, meski harganya lebih mahal. Ketimbang beli yang murah, tapi hanya bertahan 2-3 tahun.
10. Aksesoris dan ornamen yang tidak begitu penting

Banyak orang yang tanpa terasa menghabiskan banyak uangnya untuk aksesoris dan ornamen yang kurang penting. Salah satunya aksesoris ponsel, nih. Sebenarnya sepanjang masa pemakaian ponsel, kamu bisa kok hanya pakai satu casing dan satu temper glass saja. Gak perlu yang lain-lain, kecuali memang rusak atau pecah.
10. Peralatan makan fancy

Jika tertarik menganut minimalis, kamu tak perlu tergoda beli banyak peralatan makan. Apalagi yang fancy dan dikemas dalam set-set pesta. Cukup yang bisa dipakai untuk diri sendiri dan anggota keluargamu. Beli alat makan ekstra secukupnya saja untuk antisipasi jika ada tamu.
12. Skincare dan kosmetik berlebih

Begitu pula dengan skincare dan kosmetik. Banyak brand yang menawarkan berbagai krim pelembap atau tabir surya dengan spesifikasi khusus, untuk wajah sendiri, tangan ada lagi, badan dan kaki pun tak ketinggalan dibikin produk khususnya. Padahal kalau dipikir, kamu bisa kok pakai sunscreen wajah untuk tangan dan kaki.
Kamu juga gak perlu micellar water, cukup sabun wajah dan baby oil saja misalnya. Silakan pilih skincare dan kosmetik dengan cermat.
13. Dekor rumah yang tidak praktikal

Siapa sih yang tak ingin rumahnya tampak cantik? Terlalu minimalis juga monoton dan membosankan. Namun, tetap bijak saat memilih dekor untuk rumahmu. Beli yang benar-benar membawa dampak di rumahmu. Jangan hanya ikutan tren musiman. Juga jangan membeli terlalu banyak dekor rumah yang hanya bersifat pajangan tanpa fungsi nyata.
14. Tas berbagai model dan ukuran

Sadar atau tidak, sebenarnya kamu tak butuh terlalu banyak tas. Cukup satu sampai dua yang bakal kamu pakai setiap hari. Pilih yang fungsional, jadi muat banyak, bisa dipakai di momen apa saja dan kualitas bahannya baik.
Informasi di atas jangan pula ditelan mentah-mentah, ya. Tetap sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisimu sekarang. Jika berniat hijrah ke gaya hidup minimalis, lakukan perlahan dan tetap jadi diri sendiri.