8 Barang Ini Sebaiknya Tidak Didonasikan ke Toko Barang Bekas

Saat merapikan rumah dan membersihkan barang yang tidak terpakai, banyak dari kita yang memutuskan untuk mendonasikan barang-barang tersebut ke toko barang bekas. Namun, tidak semua barang layak untuk didonasikan. Beberapa item yang terlihat masih berguna justru dapat menimbulkan masalah bagi toko barang bekas, pembeli, dan lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui barang-barang mana yang sebaiknya tidak dimasukkan dalam daftar donasi. Yuk, langsung saja simak barang apa saja yang sebaiknya tidak didonasikan ke toko barang bekas lewat artikel berikut!
1. Peralatan makan dan gelas yang terkelupas atau retak

Meskipun terlihat masih layak pakai, peralatan makan yang terkelupas atau retak bisa berisiko bagi orang yang menggunakannya. Ujung yang tajam dapat melukai tangan staf atau pembeli tanpa disadari. Selain itu, barang-barang seperti ini jarang terjual di toko barang bekas dan hanya akan memenuhi rak tanpa diminati.
Penting untuk diingat bahwa sebagian besar toko barang bekas tidak akan menerima barang yang sudah rusak atau tidak lengkap. Sebagai alternatif, kamu bisa memanfaatkannya untuk proyek seni seperti mosaik atau mendonasikannya ke workshop kerajinan lokal.
2. Perangkat elektronik lama

Perangkat elektronik yang lebih dari lima tahun tetapi belum dianggap vintage biasanya sudah dianggap usang dan tidak berguna lagi. Barang seperti iPhone lama atau laptop yang tidak bisa diisi daya jarang terjual dan bisa menjadi beban bagi toko barang bekas. Daripada didonasikan, lebih baik cari tempat daur ulang yang dapat mengolah barang elektronik ini dengan benar.
"Banyak barang elektronik yang tidak diterima karena risiko keselamatan dan biaya tinggi untuk membuang atau mendaur ulangnya dengan benar," jelas Kenika Williams, organizer profesional dan pemilik Tidied by K di Atlanta, Georgia, dilansir Southern Living.
Selain itu, karena teknologi terus berkembang, perangkat lama ini sering kali sulit diperbaiki dan tidak kompatibel dengan pembaruan terbaru. Untuk menghindari membuangnya, coba cari layanan daur ulang yang ditawarkan oleh toko elektronik atau produsen seperti Apple.
3. Pakaian dalam dan baju renang bekas

Pakaian dalam dan baju renang bekas umumnya tidak diterima di toko barang bekas karena alasan kebersihan dan kenyamanan. Meskipun baru, barang-barang ini harus tetap dalam keadaan utuh dengan label dan kemasan asli agar diterima. Sebelum mendonasikan, pastikan untuk memeriksa terlebih dahulu kebijakan toko atau organisasi yang menerima sumbangan tersebut.
Namun, pakaian dalam yang dalam kondisi baik sering kali sangat dibutuhkan oleh penampungan atau pusat bantuan darurat. Mereka biasanya menerima pakaian dalam baru atau pakaian dalam yang masih dalam keadaan layak pakai.
4. Perlengkapan keselamatan

Perlengkapan keselamatan seperti helm dan kursi mobil anak sebaiknya tidak didonasikan karena standar keselamatannya sering diperbarui. Barang-barang ini bisa kehilangan fungsi perlindungannya jika sudah melewati masa pakai atau pernah terlibat benturan.
Demi keselamatan, banyak toko barang bekas menolak menerima perlengkapan ini. Lebih baik cari layanan atau pusat yang khusus mengelola daur ulang perlengkapan keselamatan untuk memastikan barang tersebut diproses dengan benar.
5. Bantal, sprei, dan selimut bekas

Bantal, sprei, dan selimut bekas sering ditolak di toko barang bekas karena masalah kebersihan dan risiko adanya serangga seperti kutu kasur. Selain itu, barang-barang ini sulit dibersihkan dengan sempurna, menjadikannya tidak layak untuk dijual. Jika ingin mendonasikannya, pastikan untuk mencari tempat yang menerima perlengkapan tidur bekas sesuai kebijakan mereka.
Alternatifnya, banyak tempat penampungan atau pusat perlindungan hewan yang menerima donasi sprei atau selimut bekas. Mereka biasanya membutuhkan barang-barang semacam ini untuk membantu para tunawisma atau merawat hewan-hewan yang membutuhkan tempat tidur yang nyaman.
6. Pakaian dan sepatu yang sudah rusak atau tak layak pakai

Meski masih bisa digunakan oleh sebagian orang, barang-barang seperti pakaian dan sepatu rusak justru membebani toko barang bekas dan mengecewakan pembeli yang mengharapkan barang dalam kondisi baik. Sebaiknya, barang-barang tersebut didaur ulang atau diserahkan pada program daur ulang tekstil.
Banyak komunitas memiliki program daur ulang tekstil atau tempat khusus untuk mendaur ulang pakaian yang rusak. Dengan ini, kamu bisa menyumbangkannya ke komunitas tersebut.
7. Perlengkapan bayi

Perlengkapan bayi, seperti stroller, dan ayunan, sebaiknya tidak didonasikan ke toko barang bekas demi keselamatan. Banyak produk bayi memiliki standar keselamatan yang terus diperbarui, sehingga perlengkapan lama bisa tidak memenuhi persyaratan terbaru. Sebagai contoh, kursi mobil bayi memiliki tanggal kedaluwarsa dan efektivitasnya akan berkurang seiring waktu.
Perlengkapan yang pernah rusak atau terlibat kecelakaan juga dapat membahayakan pengguna berikutnya. Oleh karena itu, pastikan barang-barang tersebut memenuhi standar keselamatan sebelum didonasikan. Beberapa toko atau organisasi menyediakan program daur ulang atau penggantian, yang memastikan perlengkapan bayi lama diproses dengan aman.
8. Bahan berbahaya

"Barang seperti cat, bahan kimia, dan baterai tidak dapat didonasikan karena alasan keselamatan," jelas Williams.
Cat, bahan kimia, dan baterai tidak seharusnya didonasikan ke toko barang bekas karena dapat menimbulkan risiko keselamatan yang serius. Bahan-bahan ini sangat toksik dan berbahaya jika tidak dibuang atau didaur ulang dengan benar. Jika salah ditangani, mereka bisa mencemari lingkungan atau menyebabkan bahaya bagi staf dan pembeli di toko barang bekas.
Sebagai gantinya, penting untuk mencari fasilitas yang menerima daur ulang bahan berbahaya, seperti pusat pengelolaan limbah berbahaya atau pengecer yang menyediakan layanan daur ulang untuk bahan kimia dan baterai. Dengan cara ini, kamu bisa memastikan bahwa bahan berbahaya tersebut dibuang dengan cara yang aman dan ramah lingkungan, menghindari potensi kerusakan bagi orang lain dan alam.
Dengan lebih selektif saat berdonasi, kamu tak hanya membantu orang lain, tapi juga mendukung pengelolaan barang bekas yang lebih aman dan bermanfaat. Pilih dengan bijak, dan pastikan donasimu benar-benar tepat sasaran.