9 Cara Budidaya Udang Vaname di Tempat yang Terbatas

Pembudidayaan udang vaname harus dilakukan hati-hati

Dilansir Commonwealth Agricultural Bureaux International (CABI), udang vaname atau whiteleg shrimp sudah dikenalkan secara luas di seluruh dunia sejak 1970-an. Spesies ini bernama asli Litopenaeus vannamei dan awal mulanya dikembangkan di wilayah Amerika Tengah hingga Meksiko Utara.

Nah, di Indonesia sendiri, udang vaname sudah mulai dibudidayakan sejak awal 2000-an dan hingga kini masih menjadi primadona. Yup, udang vaname dikenal sebagai produk unggulan tambak karena kelangsungan hidupnya yang tinggi. Selain itu, udang jenis ini juga dinilai lebih tahan banting ketimbang udang-udang lainnya.

Namun, tetap saja membudidayakan udang vaname harus dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya, ada banyak orang yang mengalami gagal panen akibat berbagai macam sebab. Nah, berikut ini adalah cara budidaya udang vaname di lahan terbatas, kamu bisa simak ulasan berikut ini.

Baca Juga: Cara Mudah Budi Daya Belut dari Pilih Bibit hingga Panen

Cara budidaya udang vaname di tempat terbatas

dm-player
9 Cara Budidaya Udang Vaname di Tempat yang Terbatasilustrasi sampel dari udang vaname (wikimedia.org/Judgefloro)

Membudidayakan udang vaname butuh komitmen dan kehati-hatian. Bagaimanapun, udang adalah spesies yang sangat rentan dengan stres dan penyakit. Untuk memulainya, kamu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini.

  1. Siapkan lokasi yang tepat. Pilih tempat yang bebas dari polusi dan sampah. Jika lahan yang dimiliki terbatas, kamu bisa menggunakan kolam yang dilengkapi dengan terpal.
  2. Atur lahan agar mendekati habitat aslinya. Menurut laman The Fish Site, udang vaname dan juga udang windu hanya akan tumbuh dengan ideal di tempat tropis atau hangat. Perhatikan pula karakter dan ekosistem dari udang ini karena mereka juga berperilaku sebagai predator di alam liar.
  3. Kenali hama dan penyakit yang dapat menyerang udang vaname, terutama anak-anak udang yang masih kecil dan rentan. Beberapa jenis virus bisa menyerang dan bahkan bersifat mematikan bagi udang vaname.
  4. Jika lahan sudah disiapkan, kamu bisa memilih bibit unggul dari udang vaname. Berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan ahli tambak mungkin dibutuhkan untuk menambah wawasan di bidang pengembangbiakan udang vaname.
  5. Jika memungkinkan, jangan menebarkan bibit udang vaname saat sinar Matahari sedang terik. Pilihlah waktu yang tidak terlalu panas karena bibit udang vaname masih cukup rentan terhadap paparan panas.
  6. Pantau dan lihat perkembangan udang dari waktu ke waktu. Perhatikan kadar pH dan kejernihan air. Jangan biarkan kotoran, sampah, polusi, dan limbah memasuki kolam karena hal ini akan berdampak buruk bagi spesies udang yang kamu ternakkan.
  7. Berikan pakan yang sesuai. Perhatikan jenis pakan apa yang sesuai dengan umur udang vaname, misalnya pakan berjenis mesh atau halus, granula, dan pelet.
  8. Pakan berjenis mesh atau halus biasanya diberikan pada saat udang masih kecil atau berusia di bawah 15 hari. Pakan granula bisa diberikan sebagai makanan pembesar saat udang sudah berusia 16 hingga 45 hari. Adapun, pakan pelet diberikan ke udang jika usia mereka sudah di atas 45 hari.
  9. Laman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng menuliskan bahwa panen udang vaname dapat dilakukan ketika udang berusia 4 hingga 5 bulan.

Harus diperhatikan juga bahwa meski udang vaname dinilai tahan banting terhadap penyakit, spesies tersebut tetap bisa terserang hama dan virus mematikan. Bahkan, penyakit bisa menyebar dan tentu saja hal ini dapat menjadi petaka bagi petambak udang. Jadi, bagaimana? Apa kamu mau menekuni usaha tambak udang vaname?

Baca Juga: 5 Tips Budi Daya Cabai agar Cepat Panen dan Hasil Melimpah

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya