8 Cara Budidaya Ayam Arab Petelur, Peluang yang Menjanjikan!

Ayam arab atau Gallus turcicus adalah spesies unggas yang memiliki tingkat produktivitas telur yang cukup tinggi. Di wilayah Eropa, ayam ini juga dikenal sebagai ayam turki karena konon keberadaan spesies unggas tersebut berawal di Anatolia. Nah, dari jalur evolusi dan genetiknya, ayam arab merupakan keturunan dari unggas brakel kriel-silver, ayam petelur yang sangat populer di Belgia.
Menurut laman Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, ayam arab termasuk jenis unggas yang unggul karena sanggup menghasilkan telur sebanyak 250 butir per tahunnya. Berat telurnya pun juga mencapai 45 gram dan tentu ini menjadi kelebihan tersendiri dari ayam arab petelur.
Terus, bagaimana cara budidaya ayam arab petelur bagi pemula? Kalau penasaran, kamu bisa baca artikel ini hingga tuntas.
Membudidayakan ayam arab petelur sebagai peluang menjanjikan

Budi daya ayam arab petelur bisa dijadikan sebuah peluang yang cukup menjanjikan. Selain pelaku usahanya yang belum terlalu banyak, kemampuan produksi telur ayam arab memang dianggap lebih unggul dibandingkan spesies ayam lainnya. Nah, beberapa langkah yang dapat kamu lakukan jika ingin membudidayakan ayam arab dapat dilakukan seperti di bawah ini.
- Siapkan lahan dan kandang buat pembudidayaan ayam arab. Dilansir Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, lokasi lahan untuk budidaya harus cukup jauh dari keramaian dan harus di tempat yang terbuka. Kandang juga harus cukup mendapatkan sinar Matahari pagi.
- Untuk beternak ayam, lahan yang dibutuhkan memang cukup luas. Jarak ideal antara kelompok kandang yang satu dengan lainnya adalah 10 meter.
- Perhatikan populasi ayam arab ketika berusia 2 bulan. Di usia ini, kandang hanya bisa diisi maksimal 25 ekor per m2.
- Kamu bisa mendapatkan indukan atau bibit ayam arab di peternak lokal yang sudah berpengalaman. Tanyakan dan pilihlah indukan yang berkualitas, sehat, dan adaptif.
- Jaga kualitas dan kuantitas pakannya. Kamu bisa memberikan voer dan konsentrat sebagai pakan utama sebanyak dua kali sehari. Pakan tidak boleh busuk, berbau, dan kotor. Air minum pun harus bersih dan tidak berbau.
- Nah, jangan lupa perhatikan kebersihan kandang. Pasalnya, unggas yang diternakkan cukup rentan dengan penyakit menular.
- Penyakit yang umum dijumpai adalah new castle disease, snot, penyakit saluran napas, cacingan, gumboro, dan berak kapur. Konsultasikan pada dinas peternakan agar mendapatkan informasi mengenai pengobatan, pencegahan, dan cara penanganannya.
- Ayam arab memiliki produksi telur hingga 90 persen. Artinya, jika pembudidayaan telah dilakukan dengan benar, kamu akan menikmati panen telur ayam dimulai dari 5 bulan hingga puncaknya saat usianya mencapai 8 bulan.
Nah, bagaimana menurutmu? Membudidayakan ayam arab petelur tentunya bisa dijadikan salah satu peluang usaha yang menjanjikan, bukan? Namun, harus diketahui bahwa peternakan unggas memang harus diperhatikan baik-baik agar tidak terjangkit penyakit massal yang dapat merugikan peternak.
So, itu tadi beberapa cara membudidayakan ayam arab petelur. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kamu, ya!