8 Dekorasi Tradisional Tahun Baru Imlek sebagai Simbol Kemakmuran

Lentera kertas merah merupakan simbol yang sulit dipisahkan dari Festival Tahun Baru Imlek. Selain menarik, lentera ini dipercaya membawa keberuntungan serta mengusir nasib buruk selama setahun ke depan, lho.

Dalam budaya Tionghoa, warna merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, serta semangat. Jadi bukan hal yang aneh kalau lentera pembawa hoki ini berwarna merah dengan karakter keberuntungan, kan?

Seni memotong kertas atau 'cuāng huā' dalam bahasa Tionghoa adalah bentuk seni tradisional yang melibatkan keterampilan memotong kertas merah dengan berbagai simbol keberuntungan.

Seni yang satu ini sering digunakan untuk menggambarkan karakter keberuntungan seperti bunga dan shio hewan sesuai dengan tahun dalam kalender Tionghoa. 

Setiap tahun dalam siklus kalender Tionghoa pasti akan dihubungkan dengan satu dari dua belas hewan. Selama Tahun Baru Imlek, hiasan dekorasi yang menampilkan shio hewan di tahun tersebut tentu menjadi hal yang sangat populer.

Misalnya, jika tahun China tahun 2024 adalah naga, maka dekorasi Imlek tahun ini adalah naga yang menunjukkan kehebatannya. 

Kuplet Tahun Baru atau dikenal 'chūn lián' dalam bahasa Tionghoa adalah potongan kaligrafi atau puisi yang ditempel di pintu rumah. Kuplet ini sering kali bermakna harapan baik untuk tahun yang akan datang, seperti kesejahteraan, keberuntungan, dan kemakmuran.

Kuplet pintu membawa pesan baik pada semua orang yang melihatnya dan tetap memberikan sentuhan artistik, nih. 

Bunga mekar seperti bunga anggrek, peony, atau bunga persik kerap dipakai sebagai dekorasi Tahun Baru Imlek. Setiap bunga mempunyai makna simbolis tersendiri, seperti anggrek yang melambangkan kebaikan dan bunga persik yang menandakan keabadian.

Pemakaian beberapa bunga ini bisa menciptakan atmosfer yang indah dan memberikan pesan kebaikan untuk siapa pun yang melihatnya.

Lukisan Tahun Baru Imlek merupakan bentuk seni tradisional yang ditaruh di pintu atau dinding selama festival. Tak jarang beberapa lukisan ini menggambarkan beberapa tokoh dan tanaman legendaris, seperti naga dan pohon persik. Lukisan ini juga dilengkapi dengan ajaran kebaikan atau motivasi, lho. Bisa dibilang, mereka menghadirkan nuansa yang kaya akan warisan budaya serta berbagai cerita tradisional agar nantinya dilanjutkan dari generasi ke generasi.

Dalam budaya tradisional Tionghoa, simpul China berfungsi sebagai penyampai pesan sebelum adanya bahasa tertulis. Saat ini, simpul china kerap digunakan untuk memberikan simbol dedikasi dan komitmen dalam pasangan. Ketika momen Imlek, simpul ini juga menjadi bagian dari dekorasi yang menandakan keberuntungan, lho. Unik ya. 

Nama kumquat dalam bahasa Inggris berasal dari pengucapan bahasa Kanton ‘gam kwat’ yang berarti tangerine emas.

Sebagai informasi, warna emas (kuning) juga menjadi satu warna yang sering diasosiasikan dengan Imlek selain warna merah. Emas ini dinilai dapat menghantarkan kemakmuran dan kekayaan. Itulah mengapa banyak orang yang membeli tanaman buah kuning ini dengan harapan bisa membawa keberkahan pemilik rumah.

Selain itu, buah kumquat juga bisa dijadikan makanan penutup yang lezat.   

Dekorasi tradisional Tahun Baru Imlek biasanya berwarna merah dan emas diyakini melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Selain menambah estetika rumah, dekorasi ini menandakan harapan baik serta usaha menjaga nilai-nilai budaya Tionghoa dari tahun ke tahun. Selamat merayakan Tahun Baru Imlek!