Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Desain interior putih dengan berbagai elemen dekorasi (pixabay.com/Lisaphotos195)

Konsep desain Scandinavian dan Japandi semakin diminati oleh pencinta dekorasi interior. Keduanya memiliki kesamaan dalam estetika sederhana, fungsionalitas, serta penggunaan material alaminya.

Sekilas, desain Scandinavian dan Japandi  terlihat mirip, padahal sesungguhnya ada perbedaan lho! Lantas bagaimana perbedaannya dan kira-kira mana yang lebih cocok untukmu? Cari tahu di artikel ini, ya!

1. Apa itu desain Scandinavian?

ilustrasi desain dapur Scandinavia (pexels.com/Hakim Santoso)

Desain Scandinavian berasal dari negara-negara Nordik seperti Swedia, Denmark, dan Norwegia, yang mengutamakan kesederhanaan dan fungsionalitas. Gaya ini memiliki ciri khas warna netral seperti putih, abu-abu, dan beige, yang menciptakan kesan terang dan luas.

Konsep desain ini menekankan fungsionalitas dan estetika minimalis. Setiap elemen memiliki kegunaan yang jelas tanpa mengorbankan keindahan.

"Saya pikir gaya ini memiliki perpaduan alami yang terasa mudah didekati. Sering kali, orang melihatnya sebagai kombinasi antara sedikit mid-century modern dan sedikit modern, tetapi dengan sentuhan kehangatan,"  ungkap Desainer Interior, Lindye Galloway, dilansir dari Architecturaldigest.com.

2. Apa itu desain Japandi?

kamar tidur japandi bernuansa alam (vecteezy.com/artcookstudio)

Japandi adalah perpaduan antara desain Jepang dan Scandinavian yang menggabungkan kesederhanaan dengan fungsionalitas. Gaya ini menampilkan keseimbangan antara kehangatan dan ketenangan melalui penggunaan elemen alami.

Konsep desain ini berkembang sejak abad ke-19 ketika Jepang mulai berdagang dengan negara-negara Barat, termasuk wilayah Skandinavia. Dalam proses perdagangan dan sistem barter, para desainer Skandinavia tertarik dengan estetika khas Jepang yang sederhana dan fungsional. Ketertarikan ini kemudian menginspirasi mereka untuk mengadaptasi unsur-unsur desain Jepang ke dalam karya mereka.

"Desain Scandinavian dan tradisi desain Jepang tradisional terhubung oleh pemahaman bersama tentang nilai-nilai yang tertanam, seperti kesederhanaan, fungsionalitas, kehalusan, dan perhatian terhadap detail," ungkap Frederik Werner dari Norm Architects Copenhagen, dilansir dari Livingetc.com.

3. Perbedaan palet warna dan nuansa ruangan

ilustrasi rumah dengan konsep Japandi (vecteezy.com/minny0012011)

Scandinavian menggunakan warna-warna terang dan netral seperti putih, abu-abu, dan beige. Sementara itu, Japandi cenderung memakai warna yang lebih hangat dan earthy, seperti cokelat, krem, dan terracotta, yang memberikan kesan lebih natural dan tenang.

Jika kamu menyukai rumah yang terang dan airy, Scandinavian lebih cocok karena bisa menciptakan kesan bersih, luas, dan terang di dalam ruangan. Tapi kalau kamu lebih suka suasana yang hangat dan cozy, pilih Japandi.

4. Perbedaan material

desain kamar tidur industrial bernuansa alam (vecteezy.com/style graphic)

Desain scandinavian banyak menggunakan kayu terang seperti oak atau pinus, serta material lembut seperti linen dan wol. Sementara itu, Japandi menggabungkan kayu gelap dengan bahan alami seperti bambu, batu alam, dan anyaman rotan untuk menciptakan kesan alami yang lebih kuat.

Kalau kamu menyukai tampilan lebih modern dan ringan, Scandinavian adalah pilihan tepat. Tapi kalau kamu mau tampilan yang lebih earthy dan alami, Japandi bisa jadi solusi.

5. Perbedaan bentuk dan desain furnitur

interior bergaya Japandi (unsplash.com/Spacejoy)

Scandinavian memiliki furnitur ramping dengan desain modern dan simpel, sering kali menggunakan kaki yang tinggi untuk menciptakan kesan ringan. Lalu, Japandi terinspirasi konsep Zen yang lebih mengutamakan furnitur rendah yang dekat dengan lantai, seperti sofa dan meja pendek.

Kalau kamu menginginkan ruang yang lebih terbuka dan modern, Scandinavian bisa jadi pilihanmu. Sementara itu, Japandi cocok bagikamu yang suka furnitur lesehan dan tradisional.

Sekarang sudah lebih kenal dua perbedaan desain ini kan! Jadi mana yang lebih cocok denganmu?

Editorial Team