Menjaga rumah dari debu merupakan syarat utama untuk menciptakan rumah yang sehat dan layak huni. Pasalnya, debu memililki ukuran mikro yang berbahaya bagi kesahatan tubuh, terutama organ pernafasan seperti paru-paru.
Namun, ada kalanya rumah mudah sekali berdebu meski si pemilik rumah telah membersihkan dan merapikan hunian. Jika rumah kamu demikian, sebagaimana dikutip bobvila dan architecturaldigest, berikut llima faktor yang jadi penyebab rumah berdebu.
Prinsip kerja dari sistem HVAC (Heating, Ventilating and Air Conditionioning) ialah mengganti atau menukar udara ruangan dengan udara segar dari lingkungan. Tapi, ketika filter HVAC yang dipasang murah atau kotor, proses penyaringan partikel debu yang seharusnya dilakukan tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Untuk mengatasi itu, periksalah secara rutin kebersihan filter pada sistem HVAC. Kamu juga perlu menggantinya setidaknya tiga bulan sekali. Selain itu, investasi pada filter dengan harga yang sedikit mahal juga perlu kamu lakukan. Pasalnya, filter dengan harga murah biasanya memiliki lubang cukup besar yang mengakibatkan debu halus masih bisa melewatinya.
Membuka pintu atau jendela memang cara efektif untuk menjaga sirkulasi udara di dalam rumah tetap dalam kondisi baik. Tapi bukan hanya udara dan sinar matahari saja yang masuk, debu, dan kotoran dari luar rumah ternyata juga turut masuk ke dalam hunian.
Apalagi jika kamu tinggal di daerah perkotaan atau rumah kamu berada di pinggir jalan, yang mana menjadi area lalu lalang kendaraan. Sebenarnya, membuka pintu atau jendela bukan suatu hal yang dilarang atau tidak baik untuk dilakukan, hanya saja kamu perlu memberi perhatian ekstra untuk membersihkan area dalam rumah setelahnya.
Jika kamu sudah sering menutup jendela atau pintu, tapi merasa masih ada debu yang bisa masuk, berarti kamu perlu mengecek kualitas kerapatan pintu dan jendela. Sebab, bila terdapat kebocoran atau celah di sekitar jendela dan pintu, debu masih bisa melewatinya.
Adanya bahan tekstil di dalam rumah bisa meningkatkan daya tarik visual interior rumah secara keseluruhan. Namum, ornamen dari bahan tekstil sangat mudah untuk menyimpan dan menumpuk debu, terutama tekstil yang bertekstur seperti karpet beluduru atau bantal berbulu.
Ketika dekorasi kain atau tekstil tidak rutin untuk dibersihkan, tindakan sederhana seperti membuka gorden atau memindahkan bantal berbulu saja dapat melepaskan debu dan bertebaran di seluruh ruangan. Untuk langkah pencegahan, satu-satunya cara ialah kamu harus rajin mencuci atau menyedot dekorasi tekstil di rumahmu secara teratur.
Seusai merenovasi rumah, biasanya debu sisa konstruksi masih ada dan mengendap pada bagian tertentu pada ruangan. Biasanya setelah renovasi , debu yang ditinggalkan sangatlah halus dan berukuran kecil. Misalnya, sisa semen, potongan gipsum, serbuk kayu dan sebagainya.
Namun, jika kamu merasa tidak melakukan renovasi, tetapi banyak debu di dalam rumah, bisa jadi tetangga kamu yang sedang membangun atau merenovasi rumah penyebabnya. Jika, hal itu terjadi, kamu harus sering-sering menutup jendela dan pintu agar debu yang dihasilkan dari bekas renovasi tetangga tidak masuk ke dalam rumah.
Jika kamu telah mengatasi empat hal di atas, tetapi rumah masih gampang berdebu, bisa jadi hewan peliharaanmu penyebabnya. Terlebih jika hewan peliharaanmu miliki bulu seperti kucing atau anjing. Jenis hewan ini, memungkinkan terjadinya debu dengan bulunya yang rontok atau pun serpihan kulit mati miliknya yang berguguran.
Apabila kamu ingin hewan peliharaan di dalam rumah, maka berkomitmenlah untuk menyikat bulu hewan kesayangan kamu, setidaknya satu minggu sekali atau merawatnya secara profesional. Hal ini agar serpihan kulit dan bulu yang rontok tidak sempat bertebaran di mana-mana.
Bagaimanapun membersihkan rumah secara teratur adalah kunci untuk menciptakan rumah yang sehat, rapi, dan nyaman. Namun, dengan mengetahui biang keladi dari mudahnya rumah berdebu, seperti yang telah disebutkan di atas, membuat upaya kamu dalam membersihkan rumah jadi lebih efektif dan lebih mudah.