Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang memegang tumpukan baju (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang memegang tumpukan baju (pexels.com/cottonbro studio)

Kamu pernah merasakan tidak saat memakai pakaian tertentu bau badan lebih mengganggu dari biasanya? Ternyata masalah ini tidak hanya karena salah pakai deodoran lho, tapi juga dipengaruhi pilihan jenis kain pakaian yang dikenakan. 

Kok bisa? Sebab, tidak semua serat pakaian apalagi sintesis dapat menyerap keringat dengan baik. Oleh karena itu, kamu harus tahu jenis atau macam kain pakaian apa saja yang dapat meningkatkan bau badan seperti ulasan berikut ini.

1. Rib knit

ilustrasi kain rib knit (pexels.com/Karolina Ostrzolek)

Tkestur kain rib knit memang sangat nyaman dipakai saat cuaca dingin karena materialnya yang tebal. Tekstur kainnya yang berupa rajutan memberikan keunikan tersendiri pada bahan pakaian ini karena mampu menghangatkan tubuh.

Rib knit sendiri terbuat dari bahan polyester dan spandex. Sayangnya, karena terbuat dari bahan sintetis yang didominasi polyester membuatnya tidak mudah menyerap keringat sehingga rawan menyebabkan bau badan berlebih. 

Jadi, rib knit hanya direkomendasikan untuk dipakai saat musim hujan atau cuaca dingin saja ya. Kalau tidak, memakai baju ini hanya akan mengganggu aktivitasmu. 

2. Nilon

ilustrasi kain nylon (pixabay.com/byrev)

Nilon juga termasuk jenis kain pakaian yang dapat meningkatkan bau badan. Ciri khas kain ini elastis, kuat, dan ringan. H

anya saja yang disayangkan bahan nilon sangat tidak disarankan untuk dibuat baju.  Meskipun teksturnya lembut, tapi kain nilon terbuat dari bahan polimer sintetis yang tidak dapat menyerap air. Kamu akan sangat merasa gerah jika memakai baju ini sehingga menimbulkan bau badan yang menyengat. 

Kain nilon cocok untuk dibuat produk seperti tas karena selain cepat kering saat dicuci, juga tidak menyerap air. Kelebihan lainnya, bahan nilon tahan terhadap kotoran, bakteri, dan bahan kimia yang digunakan untuk mencuci.

3. Rayon

ilustrasi kain rayon (pexels.com/Engin Akyurt)

Sebaiknya kamu menghindari pakaian dengan bahan kain rayon. Jenis kain ini terlalu berlebihan dalam menyerap kelembapan sehingga membuat bahan rayon menjadi lebih mudah meningkatkan bau badan. Kelebihan daya serapnya ternyata tidak bagus juga bagi kita yang mudah berkeringat.

Rayon terbuat dari serat polimer organik yang tidak seluruhnya terbuat dari serat sintetis sehingga pakaian dengan bahan ini tidak disarankan dipakai saat cuaca panas.

4. Chiffon hycon

ilustrasi kain chiffon hycon (pixabay.com/beliefzt)

Chiffon hycon juga termasuk jenis kain pakaian yang mudah bikin bau badan semakin menyengat. Sebab, bahan ini terbuat dari poliester, meskipun memang dicampur juga dengan sutra yang membuatnya mempunyai karakter lebih halus dan licin. 

Kekurangan lainnya yang membuat chiffon hycon dapat meningkatkan bau badan yaitu karena bahannya terlalu tipis. Bahan yang tipis tentu saja tidak dapat menyerap keringat kamu gerah saat memakainya dan panas.

5. Polyester fleece

ilustrasi kain polyester fleece (pixabay.com/Brett_Hondow)

Bahan yang tidak mudah menyerap keringat terakhir ada polyester fleece. Jenis kain ini terbuat dari bahan polyester yang sudah jelas tidak menyerap keringat. Kainnya yang berbulu dan sedikit tebal membuatnya panas di kulit dan bikin bau badan. Sebaiknya kamu menghindari pakaian dengan bahan ini kalau tidak mau bau badan semakin menyengat. 

Tampilan kain ini dibentuk menyerupai wol sehingga tampak seperti bulu sintetis.  Meskipun demikian, bahan ini awet dan tidak mudah kusut ketika dicuci. 

Nah, kamu punya pakaian dengan jenis kain di atas tidak? Jika iya, pakai saja saat musim hujan, sebab jenis kain pakaian ini bikin aktivitasmu terganggu jika digunakan saat musim kemarau yang pastinya bikin gerah dan panas sekaligus menimbulkan bau badan berlebih. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team