6 Tips Menambah Kamar Anak, Optimalkan Penggunaan Tiap Ruangan

Sekarang harga rumah dengan dua kamar saja sudah terbilang mahal dibandingkan rata-rata pendapatan pekerja fresh graduate. Meski dua kamar cukup untuk keluarga kecil, seiring pertambahan jumlah dan usia anak tentu dibutuhkan kamar tidur ekstra. Anak yang sudah remaja apalagi lawan jenis hendaknya tidur terpisah.
Pemisahan ini penting untuk memberi mereka privasi sekaligus mengenal batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Tetapi dengan ukuran rumah yang tidak terlalu luas, kamu harus berpikir kreatif. Jangan membiarkan anak-anak selamanya tidur bersama.
Jangan lupa untuk mulai menyiapkan dananya sejak sekarang buat merenovasi rumah dan menambah jumlah kamar. Kebutuhan dananya tergantung dari ide yang kamu pilih. Enam tips berikut bisa dipertimbangkan ketika dirimu hendak menambah kamar anak.
1. Menyekat kamar anak yang sudah ada

Semula kedua anakmu tidur di satu kamar dengan ranjang yang besar. Ini artinya, ruangan tersebut bisa dibagi dua dan setiapnya diisi dengan tempat tidur tunggal. Sekatnya bisa permanen atau tidak tergantung anggaran yang tersedia, fleksibilitas yang diperlukan, serta bisa atau tidak anak bersabar menunggu pengerjaannya.
Kalau anggaran buat bikin dinding permanen belum ada karena setiap kamar juga memerlukan perabot, sekatnya bisa papan atau gorden. Terpenting menjadi batas antara kamar kedua anak. Penyekatan juga dapat menggunakan rak buku yang ditempatkan saling membelakangi.
Untuk meja belajarnya bisa ditaruh di antara pintu dengan kaki ranjang kalau lebar kamar sudah sempit. Atau mejanya cukup meja lipat sehingga anak bisa menggunakannya di atas tempat tidur. Untuk menyimpan pakaian, gunakan kotak penyimpanan 3 atau 4 susun saja di setiap kamar biar gak makan tempat.
2. Memperkecil kamar utama

Kamar utama biasanya lebih luas. Bahkan ada kamar utama yang dilengkapi dengan kamar mandi dalam. Kamar ini umumnya digunakan oleh pasangan suami istri. Meski luasnya kamar serta adanya kamar mandi dalam membuatmu dan pasangan lebih nyaman, pikirkan kembali setelah anak perlu kamar sendiri-sendiri.
Jika kamar mereka terlalu sempit untuk disekat sedangkan kamarmu persis di sebelahnya, memperkecil kamar utama bisa dilakukan. Kamar mandi dalam dapat dibongkar sehingga menambah luas kamar. Baru dinding penyekat diubah supaya kamar anak lebih luas dan siap dibagi dua. Pembagian begini terasa lebih adil untuk anak-anak.
Terpenting kamar utama masih cukup untuk menampung ranjang besar buatmu dan pasangan. Perabot di dalamnya yang tidak terlalu penting bisa dikeluarkan atau diganti dengan yang lebih fungsional dan berukuran kecil. Kasihan anak-anak jika kamar mereka terlalu sempit, sedangkan kamarmu luas sekali.
3. Mengubah taman samping, belakang, atau depan

Rumah dengan lahan terbuka lebih banyak sangat bisa dikembangkan untuk menambah luas bangunan. Ada beberapa opsi yang dapat diterapkan. Bila ada taman samping, utamakan taman ini buat bikin kamar baru atau menggantikan posisi dapur dan ruang makan.
Jika dapur serta ruang makan dipindah ke bekas taman samping, kamar tambahan berarti memakai bekas dapur. Bangunan juga bisa dimaksimalkan sampai ke batas belakang lahanmu. Kalau ini dilakukan, jemuran bisa dipindah ke halaman depan. Lalu bagaimana bila cuma ada halaman depan?
Apabila kamar tambahan amat diperlukan, halaman terbuka itu dapat dipasangi keramik semuanya dan ditambahi atap. Ini bisa dipakai sebagai ruang tamu. Sementara ruang tamu lama langsung menjadi ruang tengah sehingga bekas ruang tengah dapat dibikin kamar ekstra. Nuansa alami di rumah tetap bisa dihadirkan dengan membuat taman vertikal di dinding dan menumbuhkan tanaman merambat di kerangka atap carport.
4. Memakai ruangan yang kurang efisien

Rumah dengan luas lumayan pun bisa kekurangan kamar tidur karena adanya ruangan-ruangan yang kurang efisien. Seperti ruangan untuk perpustakaan, bermain anak saat mereka kecil, serta beribadah. Padahal buku tidak harus disimpan di ruangan khusus. Terpenting ada raknya dan selalu lakukan decluttering buku secara rutin supaya rumah gak sesak.
Setelah anak cukup besar dan tak lagi bermain bersama di rumah, ruang bermain juga dapat diubah menjadi kamar tidur. Bahkan bila anak masih kerap main bareng, bisa dilakukan di ruang tengah. Ruang ibadah pun tidak mendesak untuk dimiliki. Setiap anggota keluarga dapat beribadah di kamar masing-masing.
Kalaupun ada tamu yang menumpang sembahyang bisa dilakukan di ruang tengah. Asalkan ruang tengah rutin dibersihkan sehingga dapat digunakan buat bersantai maupun beribadah dengan khusyuk. Rumah seluas apa pun bila ruangan-ruangannya digunakan tanpa prinsip efisiensi pasti menjadi terasa gak memadai.
5. Menggabungkan ruang tamu dengan ruang keluarga

Penggabungan ruang tamu dengan ruang tengah tak hanya membuatnya terasa lebih lapang. Tapi dengan luasnya dikurangi sepertiganya pun sudah bisa buat bikin satu kamar lagi. Ruang tamu dengan ruang tengah juga dapat digabungkan sekaligus dipindahkan ke halaman depan yang memperluas teras seperti dalam poin 3.
Pindahkan sofa, karpet, bean bag, serta televisi ke teras yang telah bertambah luas. Pagar bisa ditinggikan untuk keamanan dan menjaga privasi. Dengan demikian, seluruh bagian dalam rumah dapat dioptimalkan buat kamar-kamar. Kamu bahkan bisa membuat 2 atau 3 kamar lagi dengan strategi ini.
Jika ruang tamu dengan ruang tengah digabungkan tapi tetap berada di dalam rumah dan luasnya tidak dikurangi, tentu penambahan kamar tak bisa dilakukan. Rumah tipe 36/70 atau 45/80 sebaiknya diakali dengan cara ini karena bagian dalam rumah sudah sempit. Begitu juga kalau kamu ingin membuat kos-kosan dengan rumah tipe di atas. Berhasil menambah dua hingga tiga kamar lagi sehingga total ada empat sampai lima kamar berarti meningkatkan income lebih dari dua kali lipat.
6. Meningkat rumah

Dari semua pilihan sebelumnya, opsi ini paling mungkin menyediakan lebih banyak kamar tanpa mengusik ruang-ruang di lantai bawah. Akan tetapi, dari segi biaya tentu juga jauh lebih besar. Pun harus terlebih dahulu dipastikan apakah fondasi rumahmu kuat atau tidak jika ditingkat.
Bila kamu ada keinginan suatu saat memiliki rumah dua lantai, sebaiknya sejak awal mencari rumah satu lantai yang fondasi dan desain bangunannya memang dapat ditumbuhkan ke atas. Kalau rumah ditingkat, jumlah kamar baru bisa lebih banyak. Apalagi antarkamar hanya dihubungkan dengan lorong seperti di hotel.
Untukmu yang baru akan membeli rumah setelah berkeluarga dan masih pula membawa orangtua, sejak awal bandingkan harga rumah satu lantai dengan dua lantai secara cermat. Meski harga rumah dua lantai lebih mahal, tapi merenovasi rumah dari satu lantai menjadi tingkat juga butuh biaya besar. Belum lagi ongkos untuk kamu sekeluarga mengungsi dulu.
Jika harga beli rumah satu lantai dan biaya untuk meningkatnya dihitung, total uang yang dikeluarkan bisa melampaui harga rumah dua lantai. Bila masih memungkinkan buatmu menabung dulu mending beli rumah sekalian dua lantai karena anggota keluargamu banyak. Pilihan tersebut paling praktis dan kamu gak perlu mengeluarkan uang besar lagi selama 15 sampai 20 tahun ke depan untuk merenovasinya.
Sebagian keluarga gak punya pilihan sehingga orangtua dengan anak pun tidur di satu kamar. Kalau terpaksa sekali karena dananya benar-benar tidak ada, apa boleh buat? Namun, upayakan semaksimal mungkin ada kamar anak sebelum usia mereka 12 tahun atau menginjak masa remaja.