ilustrasi kamar tidur (pexels.com/NastyaSensei)
Dari semua pilihan sebelumnya, opsi ini paling mungkin menyediakan lebih banyak kamar tanpa mengusik ruang-ruang di lantai bawah. Akan tetapi, dari segi biaya tentu juga jauh lebih besar. Pun harus terlebih dahulu dipastikan apakah fondasi rumahmu kuat atau tidak jika ditingkat.
Bila kamu ada keinginan suatu saat memiliki rumah dua lantai, sebaiknya sejak awal mencari rumah satu lantai yang fondasi dan desain bangunannya memang dapat ditumbuhkan ke atas. Kalau rumah ditingkat, jumlah kamar baru bisa lebih banyak. Apalagi antarkamar hanya dihubungkan dengan lorong seperti di hotel.
Untukmu yang baru akan membeli rumah setelah berkeluarga dan masih pula membawa orangtua, sejak awal bandingkan harga rumah satu lantai dengan dua lantai secara cermat. Meski harga rumah dua lantai lebih mahal, tapi merenovasi rumah dari satu lantai menjadi tingkat juga butuh biaya besar. Belum lagi ongkos untuk kamu sekeluarga mengungsi dulu.
Jika harga beli rumah satu lantai dan biaya untuk meningkatnya dihitung, total uang yang dikeluarkan bisa melampaui harga rumah dua lantai. Bila masih memungkinkan buatmu menabung dulu mending beli rumah sekalian dua lantai karena anggota keluargamu banyak. Pilihan tersebut paling praktis dan kamu gak perlu mengeluarkan uang besar lagi selama 15 sampai 20 tahun ke depan untuk merenovasinya.
Sebagian keluarga gak punya pilihan sehingga orangtua dengan anak pun tidur di satu kamar. Kalau terpaksa sekali karena dananya benar-benar tidak ada, apa boleh buat? Namun, upayakan semaksimal mungkin ada kamar anak sebelum usia mereka 12 tahun atau menginjak masa remaja.