Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Dapur Outdoor Kurang Cocok di Indonesia? Ini Alasannya!

ilustrasi dapur outdoor (unsplash.com/tommao wang)
Intinya sih...
  • Dapur outdoor terlihat keren dan menyatu dengan alam, namun tidak cocok di semua tempat, terutama di Indonesia.
  • Di Indonesia, suhu panas dan hujan bisa membuat dapur outdoor repot dan peralatan cepat rusak.
  • Dapur outdoor memerlukan biaya perawatan yang mahal, risiko serangan hewan liar, serta membatasi ruang terbuka rumah.

Dapur outdoor alias dapur terbuka memang kelihatan keren dan menyatu dengan alam. Memasak sambil menikmati udara segar terdengar seperti ide yang seru. Gak heran makin banyak orang yang kepikiran buat bikin dapur outdoor di rumahnya.

Nah, sebelum kamu keburu terpesona dengan konsep ini, penting banget untuk tahu bahwa dapur outdoor gak selalu cocok diterapkan di semua tempat, terutama di Indonesia. Ada banyak faktor yang bikin dapur outdoor malah bikin repot alih-alih seru dan manfaat.

Lantas, kenapa dapur outdoor kurang cocok di Indonesia? Ini beberapa alasannya yan mungkin juga mengena di kamu.

1. Cuaca Indonesia kurang bersahabat

ilustrasi hujan deras (unsplash.com/Christopher)
ilustrasi hujan deras (unsplash.com/Christopher)

Sebagai negara tropis, Indonesia punya dua musim, yakni panas dan hujan. Saat panas, suhu bisa mencapai lebih dari 35 derajat Celcius. Bayangkan, kamu harus berhadapan dengan kompor yang panas di bawah sinar matahari terik. Duh, bisa-bisa kamu matang duluan sebelum makanannya jadi!

Terus, gimana saat musim hujan? Nah, ini lebih repot lagi. Meski kamu sudah bikin atap semi terbuka, tetap ada risiko cipratan air hujan masuk atau kelembapan tinggi yang bisa bikin kegiatan masak jadi gak nyaman. Belum lagi peralatan dapur yang gampang berkarat karena terus-terusan terkena udara lembap. Kalau gak dirawat dengan hati-hati, peralatan masakmu bisa cepat rusak.

2. Ancaman debu dan polusi udara

ilustrasi dapur outdoor (unsplash.com/Pew Nguyen)
ilustrasi dapur outdoor (unsplash.com/Pew Nguyen)

Kalau tinggal di kota besar dan nekat bikin dapur outdoor, kamu harus siap dengan serangan debu, asap kendaraan, dan polusi udara lainnya. Setiap kali kamu masak, debu bisa menempel ke makanan, peralatan dapur, bahkan bumbu-bumbu.

Karena sudah begitu, kamu harus lebih sering bersih-bersih dapur outdoor dibanding dapur dalam rumah. Jujur aja, siapa yang gak malas bersih-bersih dapur tiap hari hanya karena debu dari jalanan?

3. Risiko gangguan dari binatang

ilustrasi kecoak (pixabay.com/Republica)

Satu lagi faktor yang wajib jadi pertimbangan, kehadiran tamu tak diundang, seperti tikus, kecoak, semut, bahkan kucing liar. Dapur yang terbuka otomatis jadi sasaran empuk untuk hewan-hewan ini. Apalagi kalau kamu masak makanan beraroma tajam, seperti ikan.

Selain menjijikkan, binatang-binatang ini bisa membawa bakteri dan penyakit. Bayangkan, tikus jalan-jalan di meja tempat kamu biasa potong sayur. Atau, kecoak yang menyelinap di tempat kamu menyimpan bumbu. Duh, membayangkannya saja bikin mau muntah, kan?

4. Biaya perawatan yang gak sedikit

ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Meskipun desain dapur outdoor tampaknya lebih minimalis, biaya perawatannya justru bisa lebih mahal. Kamu harus beli perabot dapur yang tahan cuaca, tahan karat, dan tahan panas. Itu artinya, kamu gak bisa asal beli peralatan biasa seperti di dapur indoor.

Selain itu, kamu juga harus rajin memeriksa kondisi perabot, pipa, dan saluran air. Karat, jamur, atau kerak bisa muncul lebih cepat, karena udara luar yang gak stabil. Belum lagi kalau kamu perlu bangun kanopi atau penutup khusus, itu investasi tambahan yang gak murah.

5. Tidak efisien untuk gaya hidup kebanyakan orang di Indonesia

ilustrasi dapur outdoor (unsplash.com/tommao wang)

Realitanya, kebanyakan rumah di Indonesia punya ukuran yang terbatas, apalagi di kota-koa besar. Ruang terbuka lebih sering dipakai untuk menjemur pakaian, taman kecil, atau sekadar tempat main anak. Kalau kamu pakai untuk bikin dapur outdoor, otomatis area itu gak bisa dimanfaatkan untuk hal lain.

Lagi pula, di Indonesia memasak itu gak cuma kegiatan santai, melainkan bagian dari gaya hidup yang kita lakukan setiap hari. Masakan Indonesia sering kali melibatkan tumisan, gorengan, dan sambal yang aromanya tajam dan prosesnya cepat. Dapur outdoor justru bikin proses masak jadi lebih repot, terutama saat kamu harus bolak-balik ambil bahan di kulkas dalam rumah.

Sebelum bikin dapur outdoor, lihat dulu sekelilingmu! Kalau tinggal di tempat yang sejuk, punya halaman luas, dan punya dana lebih untuk perlindungan dari cuaca dan perawatan, silakan saja. Namun, untuk kebanyakan rumah di Indonesia, terutama yang di kota-kota besar dengan space terbatas dan tinggi polusi, punya dapur outdoor justru bikin makin repot dan aktivitas masak jadi gak nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us