7 Kesalahan Pakai Spons Cuci Piring yang Bikin Bakteri Betah Numpang

- Spons yang dipakai terlalu lama bisa menjadi sarang bakteri
- Spons perlu dibersihkan setelah digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya
- Menyimpan spons di tempat lembap dan tertutup bisa membuatnya jadi tempat favorit bagi bakteri untuk berkembang biak
Spons cuci piring mungkin terlihat seperti benda dapur biasa. Padahal, benda mungil ini bisa jadi biang kerok penyebaran bakteri jika gak dirawat dengan benar. Banyak orang mengira, selama spons gak bau atau belum rusak, artinya masih aman digunakan. Padahal, di balik tampilannya yang biasa saja, bisa jadi spons sudah penuh dengan mikroorganisme berbahaya.
Bakteri seperti E. coli dan Salmonella bisa berkembang biak dengan cepat di spons yang lembap dan kotor. Mereka bisa berpindah ke piring, gelas, dan alat makan lainnya yang kamu gunakan setiap hari. Kalau gak segera dicegah, kamu dan keluargamu bisa berisiko mengalami gangguan pencernaan hingga infeksi. Yuk, kenali tujuh kesalahan umum saat memakai spons cuci piring yang bikin bakteri makin betah!
1. Terlalu lama memakai spons yang sama

Banyak orang enggan mengganti spons karena merasa sayang, apalagi kalau bentuknya masih bagus. Padahal, meskipun terlihat awet, spons yang sudah dipakai lebih dari dua minggu bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Apalagi jika spons terus-menerus lembap dan gak pernah benar-benar kering, jumlah mikroorganisme di dalamnya bisa meningkat drastis.
Idealnya, spons diganti setiap satu hingga dua minggu sekali, tergantung intensitas pemakaian. Semakin sering kamu mencuci piring, semakin cepat spons jadi sarang bakteri. Jangan tunggu sampai spons berubah warna atau bau menyengat, karena itu tandanya sudah sangat tercemar. Lebih baik mencegah daripada nanti sakit gara-gara spons kotor.
2. Gak membersihkan spons setelah digunakan

Spons bukan hanya alat untuk membersihkan piring, tapi dia juga perlu dibersihkan. Setelah selesai digunakan, banyak orang langsung menaruh spons begitu saja tanpa membilasnya. Padahal, sisa minyak, sabun, dan sisa makanan bisa tersangkut di dalam pori-pori spons dan menjadi makanan lezat bagi bakteri.
Setelah mencuci piring, bilas spons dengan air mengalir sampai busa dan kotoran benar-benar hilang. Peras spons hingga airnya keluar semua, lalu simpan di tempat yang bisa membuatnya kering sempurna. Dengan begitu, bakteri gak akan punya lingkungan lembap yang disukai mereka. Membersihkan spons adalah langkah kecil yang bisa berdampak besar untuk kebersihan dapurmu.
3. Menyimpan spons di tempat lembap dan tertutup

Banyak orang menyimpan spons di dalam wadah atau tempat sabun yang tertutup. Tujuannya memang supaya dapur terlihat rapi. Sayangnya, tempat yang tertutup justru membuat spons gak bisa kering dengan baik. Akibatnya, spons tetap lembap sepanjang hari dan menjadi tempat favorit bagi bakteri untuk berkembang biak.
Tempatkan spons di rak yang memiliki sirkulasi udara baik atau di atas tatakan dengan lubang. Pastikan spons bisa mengering setelah digunakan, karena kondisi kering gak disukai oleh sebagian besar bakteri. Semakin cepat spons mengering, semakin kecil kemungkinan bakteri untuk bertahan hidup di dalamnya. Jadi, simpan spons di tempat terbuka dan berventilasi, ya!
4. Menggunakan spons untuk membersihkan semuanya

Satu spons digunakan untuk mencuci piring, mengelap meja, membersihkan kompor, bahkan kadang digunakan untuk menyeka lantai basah. Ini salah satu kesalahan terbesar yang sering gak disadari. Menggunakan spons yang sama untuk berbagai keperluan bisa menyebabkan kontaminasi silang antar permukaan yang berbeda.
Misalnya, kamu pakai spons untuk membersihkan talenan bekas potong ayam, lalu mencuci gelas tanpa mengganti spons. Bakteri dari daging mentah bisa pindah ke gelas yang akan kamu gunakan. Sebaiknya, pisahkan spons untuk masing-masing fungsi. Gunakan kode warna atau label agar gak tertukar. Dengan begitu, dapur tetap higienis dan risiko penyakit bisa ditekan.
5. Gak pernah mensterilkan spons

Meskipun kamu rutin mencuci spons setelah digunakan, itu belum cukup untuk membunuh bakteri. Spons perlu disterilkan secara berkala agar benar-benar bersih dari mikroorganisme. Sayangnya, banyak orang gak pernah melakukan langkah ini karena menganggapnya merepotkan atau gak penting.
Padahal, caranya sangat mudah. Kamu bisa merendam spons dalam air panas selama 5 menit atau memanaskannya di microwave selama 1 menit dalam kondisi basah. Cara lain adalah dengan merendam spons dalam larutan cuka atau air garam. Lakukan segaknya 2 kali seminggu untuk memastikan spons tetap steril. Ini langkah mudah yang bisa membuat dapur lebih aman dan sehat.
6. Tetap menggunakan spons meski sudah bau

Salah satu tanda paling jelas bahwa spons sudah gak layak pakai adalah munculnya bau tak sedap. Spons yang bau biasanya disebabkan oleh akumulasi bakteri, sisa makanan, dan kelembapan yang gak hilang. Sayangnya, masih banyak orang yang tetap menggunakan spons meski baunya sudah mengganggu.
Kalau spons sudah bau, jangan ditoleransi. Itu tanda bahwa spons sudah terlalu banyak dihuni mikroorganisme dan harus segera dibuang. Memaksakan pakai spons yang bau sama saja seperti mencuci piring dengan bakteri. Ingat, piring mungkin terlihat bersih, tapi mikroba tak kasat mata tetap menempel jika spons yang dipakai sudah terkontaminasi.
7. Memakai spons untuk membersihkan peralatan berminyak tanpa dibilas dulu

Minyak adalah musuh utama spons karena bisa membuatnya cepat rusak dan penuh kotoran. Sering kali, kita langsung mencuci wajan atau piring berminyak dengan spons tanpa membuang minyaknya terlebih dahulu. Akibatnya, spons jadi cepat bau, cepat lembek, dan bakteri punya lebih banyak makanan untuk berkembang.
Sebelum mencuci peralatan yang berminyak, sebaiknya bersihkan dulu sisa minyak dengan tisu atau kain lap. Baru setelah itu, gunakan spons untuk mencuci. Dengan cara ini, spons bisa lebih awet dan gak mudah tercemar. Selain itu, kamu juga bisa menghemat sabun cuci karena gak perlu melawan minyak berlebihan yang terserap ke spons.
Spons cuci piring memang kecil, tapi bisa membawa masalah besar jika salah digunakan. Dari gak pernah mengganti sampai menyimpannya di tempat lembap, semua kebiasaan ini bisa membuat spons jadi sarang bakteri. Padahal, peralatan makan yang kamu gunakan setiap hari harusnya jadi yang paling bersih dan aman.
Mulai sekarang, yuk lebih bijak dalam merawat spons cuci piring. Ganti secara rutin, bersihkan setelah dipakai, sterilkan secara berkala, dan pisahkan penggunaannya. Dengan kebiasaan sederhana ini, kamu bisa menjaga kesehatan keluarga dari ancaman mikroba dapur yang tak terlihat. Spons bersih, dapur aman, hati pun tenang!