Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Khawatir Bakal Bau dan Kotor? Ini 4 Tips Aman Pelihara Ayam di Rumah

ilustrasi memelihara ayam (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi memelihara ayam (pexels.com/cottonbro studio)

Masih ingat gak sih, dahulu era pandemi juga mempopulerkan tren memelihara ayam di pekarangan rumah di perkotaan? Yup, selain berkebun, ketika itu banyak orang khususnya yang tinggal di perkotaan mengikuti tren ternak ayam di pekarangan belakang rumah bahkan di lantai dua rumah.

Berbekal pendekatan Permakultur, hasil ternak memang hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sendiri dan tidak diperjualbelikan. Semangatnya pun dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, yaitu tanpa menggunakan bahan-bahan kimia dan hemat energi. Nah kalau kamu sekarang terpikir untuk ikut mencoba, berikut ini empat tips aman pelihara ayam di rumah yang bisa kamu terapkan!

1. Pertimbangkan soal area mana yang akan kamu pilih untuk tempat ternakmu

ilustrasi memelihara ayam (pexels.com/Lilliana Grace)
ilustrasi memelihara ayam (pexels.com/Lilliana Grace)

Memilih area untuk beternak adalah hal paling pertama yang harus kamu pikirkan. Pertimbangkan soal kondisi dan desain rumahmu sekarang, kira-kira area mana nih yang paling tepat. Apakah di pekarangan belakang, taman depan, atau area terbuka yang kamu punya di lantai dua?

Bayangkan bahwa di area tersebut akan kamu gunakan sebagai tempat ternakmu. Lokasi mana yang paling aman untuk ternak, tidak mengganggu aktivitas anggota keluarga, dan mudah untuk dibersihkan sehari-hari. Memilih area yang kering dan tidak mudah tergenang air juga sangat penting lho.

2. Pilih desain kandang yang paling cocok untuk ditaruh di rumahmu

ilustrasi design kandang ayam (pexels.com/Any Lane)
ilustrasi design kandang ayam (pexels.com/Any Lane)

Selain area untuk beternak, kamu juga perlu mempertimbangkan desain kandang ayam yang akan kamu gunakan. Ada berbagai jenis dan model kandang ayam modern yang bisa jadi pilihan, misalnya kandang petak, kandang yang terbuka, atau model yang tertutup. 

Pertimbangkan juga bahan atau material untuk kandang ternakmu. Kamu bisa menggunakan bahan kayu atau bambu pada bagian rangkanya. Asbes untuk bagian atap dan kawat untuk sisi-sisinya. Pilihlah desain kandang dengan ventilasi yang baik sehingga memungkinkan sirkulasi udara lancar.

Untuk tempat pakan dan minum, sebaiknya gunakan material yang tidak mudah berkarat seperti bambu. Sementara untuk alas, kamu bisa menggunakan daun-daun kering dan tanah langsung. Cara ini cukup efektif untuk mengurangi bau dari kotoran ayam.

3. Minimalisir bau dengan memilih makanan yang tepat untuk ayam ternakmu

ilustrasi makanan ayam (pexels.com/Gdoura Adam)
ilustrasi makanan ayam (pexels.com/Gdoura Adam)

Ada banyak jenis ayam yang bisa kamu pilih untuk diternakkan. Hal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Misalnya kamu ingin memelihara ayam petelur, ayam kampung, atau ayam pedaging. Pastinya, masing-masing ayam ini juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Setelah memilih jenis ayam yang ingin kamu pelihara, kamu bisa menentukan makanan yang paling cocok untuk ternakmu. Makanan organik berupa makanan sisa dari dapur justru lebih direkomendasikan lho daripada makanan buatan pabrik seperti pur atau konsentrat. Pasalnya, makanan buatan pabrik inilah yang menyebabkan kotoran ayam menjadi bau.

4. Jaga kebersihkan kandang dan rawat ternakmu secara rutin

ilustrasi memelihara ayam (pexels.com/Alison Burrell)
ilustrasi memelihara ayam (pexels.com/Alison Burrell)

Seperti dibahas di poin sebelumnya, kotoran ayam adalah yang menyebabkan munculnya bau tidak sedap. Maka, jangan biarkan kotoran ayam menumpuk dan bersihkan secara rutin. Jika kamu menggunakan desain alas kandang dengan daun kering atau jerami, pastikan untuk menambah keduanya secara berkala.

Daun kering dan jerami akan membantu meminimalisir bau karena gabungan daun kering dan kotoran ayam akan berubah menjadi kompos. Kamu juga bisa menggunakan sekam, potongan rumput, jerami, atau serbuk kayu. 

Dalam beternak ayam, komitmen adalah kunci keberhasilanmu. Berikan waktu, tenaga, dan sisihkan biaya untuk kebutuhan ternakmu. Dengan komitmen tersebut, timbal baliknya adalah kamu bisa mendapatkan keuntungan dari hasil panen telur juga daging ayam untuk kebutuhan keluarga. Nah gimana, tertarik untuk mulai memulai? Selamat mencoba, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us