“Handuk kotor dapat menyebabkan infeksi jamur seperti kutu air, kurap, dan gatal, terutama di bagian lipatan kulit. Handuk yang kotor juga bisa memicu kulit sensitif atau eksim kambuh lebih sering,” ujar dokter kulit Alok Vij, MD, dilansir dari Cleveland Clinic.
Seberapa Sering Handuk Mandi Harus Dicuci? Berikut Saran dari Ahli
Mandi merupakan salah satu kebutuhan dasar yang penting bagi setiap manusia. Biasanya, orang menggunakan handuk setelah mandi untuk mengeringkan tubuhnya. Namun, tahukah kamu? Kalau handuk juga bisa berubah menjadi sarang bakteri, lho.
Ketika mengeringkan tubuh, kita meyakini bahwa tubuh kudah sudah bersih dan siap untuk bepakaian lagi. Namun kenyataannya, mengambil handuk kotor justru bisa memindahkan bakteri dari handuk ke tubuh, sehingga semua waktu yang dihabiskan untuk membersihkan tubuh menjadi sia-sia.
Sama seperti pakaianmu yang lain, handuk pun perlu perawatan. Meski penggunaannya relatif lebih singkat, handuk yang kotor bisa menyebabkan penyakit kulit hingga alergi. Lantas, seberapa sering handuk mandi harus dicuci? Yuk, simak saran dari para ahli berikut ini!
1. Pentingnya mengganti handuk mandi secara rutin
Handuk sudah menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dalam rutinitas setiap orang. Handuk mandi yang kamu miliki cenderung bersentuhan langsung dengan banyak bagian tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tentu, kuman, kotoran, dan partikel lain yang ada kulit pun akan dengan mudahnya berpindah ke handuk.
Semakin lama handuk digunakan dan semakin lembap, semakin banyak pula bakteri, virus, serta kotoran yang menempel di handuk tetap aktif. Karena itulah handuk harus diganti secara rutin untuk meminimalisir penyebaran infeksi jamur maupun bakteri.
2. Seberapa sering sebaiknya handuk mandi dicuci?
Dikutip dari Everyday Health, profesor di Zuckerman College of Public Health, Universitas Arizona di Tucson, Kelly Renolds, PhD, mengatakan bahwa sebaiknya handuk dicuci setiap kali pemakaian. Namun, jika ingin memperpanjang masa pakainya, maka kamu bisa mencuci handuk maksimal dua atau tiga kali dalam seminggu.
“Aturan penting yang harus diperhatikan adalah selalu keringkan handuk setelah dipakai. Langkah ini bertujuan untuk membantu membunuh mikroba potensial sekaligus mencegah perkembangbiakan bakteri,” ungkap Deirdre Hooper, MD, salah satu pendiri Audubon Dermatology di New Orleans, dikutip dari Everyday Health.
Kemampuan handuk untuk cepat kering juga bergantung pada iklim yang tengah terjadi. Misal, saat cuaca panas, handuk akan lebih cepat mengering. Namun, jika cuaca sedang lembap, handuk mungkin tidak mengering sepenuhnya.
3. Tips merawat handuk agar tetap bersih
Kendati demikian, ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk membantu merawat handuk agar tetap bersih. Pertama, kamu bisa mencucinya dengan air panas dan deterjen guna mengurangi pertumbuhan kuman dan jamur. Jika memiliki kulit sensitif, sebaiknya pilih deterjen yang bebas pewarna dan pewangi supaya tidak mengiritasi kulit.
Kedua, menambahkan pemutih cair atau produk deterjen dengan pemutih oksigen aktif guna meningkatkan efektivitas proses pencucian. Ketiga, jika handuk selesai dicuci dan digunakan kembali, pastikan kamu menggantung handuk basah dalam posisi terbentang di gantungan handuk, bukan di pengait supaya dapat kering dengan sempurna.
Itu dia penjelasan mengenai seberapa sering handuk harus dicuci. Semoga dapat menambah wawasan dan jangan lupa terapkan tips di atas dalam kehidupan sehari-hari, ya!
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
