5 Langkah Membuat Pupuk Kompos Sendiri di Rumah, Anti Bau!

- Pilih bahan organik yang tepat, seperti sisa dapur dan hindari bahan yang bisa menimbulkan bau menyengat.
- Gunakan wadah yang sesuai dengan sirkulasi udara yang cukup untuk menghindari bau tak sedap.
- Atur kelembapan kompos agar tidak terlalu kering atau basah, aduk secara berkala, dan tunggu hingga pupuk kompos matang dan siap pakai.
Sampah organik dari rumah seringkali hanya dibuang di tempat sampah begitu saja. Padahal, sisa makanan, daun kering, hingga potongan sayuran punya potensi besar untuk diolah kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat. Salah satunya adalah mengubahnya menjadi pupuk kompos.
Selain bisa membantu mengurangi sampah, kompos juga bisa membuat tanamanmu tumbuh lebih sehat dengan pupuk alami. Namun, membuat pupuk kompos sendiri sering bikin males karena bau tak sedap yang muncul. Untungnya, ada trik jitu biar kompos kamu gak bau dan gampang dibuat. Berikut lima langkah yang bisa kamu coba di rumah!
1. Pilih bahan organik yang tepat

Kunci utama biar kompos gak berbau ada pada pemilihan bahannya. Kamu bisa mulai dari sisa dapur seperti kulit sayur, buah, ampas kopi, dan kulit telur. Nah, hindari bahan yang bisa menimbulkan bau menyengat, misalnya sisa daging, ikan, atau produk susu. Sebab bahan tersebut butuh proses khusus.
Kombinasikan antara bahan hijau (seperti sisa sayuran dan buah) dengan bahan cokelat (seperti daun kering, kertas tanpa tinta, atau sekam). Perbandingan yang seimbang akan bikin proses penguraian lebih cepat dan tak menghasilkan bau menyengat.
2. Gunakan wadah yang sesuai

Wadah juga memegang peranan penting supaya proses pengomposan berjalan mulus. Kamu bisa pakai ember bekas, pot besar, atau wadah khusus komposter yang dijual di pasaran. Pastikan wadah punya sirkulasi udara yang cukup dengan cara memberi lubang kecil di beberapa sisinya.
Untuk menghindari bau, jangan lupa tambahkan lapisan tanah atau sekam di bagian dasar wadah sebelum menumpuk bahan organik. Lapisan ini akan membantu menyerap cairan berlebih sekaligus mengurangi kemungkinan munculnya aroma tak sedap.
3. Atur kelembapan kompos

Kompos yang terlalu kering akan sulit terurai, sementara kalau terlalu basah bisa menimbulkan bau tak sedap. Cara paling gampang untuk mengecek kelembapan adalah dengan menggenggam campuran kompos. Kalau terasa lembap tapi tidak sampai meneteskan air, berarti kondisinya pas.
Kalau komposmu terlalu basah, kamu bisa menambahkan lebih banyak bahan cokelat seperti kertas atau daun kering. Sebaliknya, kalau terlalu kering, cukup semprotkan sedikit air agar proses penguraian tetap berjalan. Intinya, jaga kelembapan seperti spons basah yang nyaman dipegang, ya!
4. Aduk secara berkala

Bau pada kompos sering muncul karena kurangnya oksigen di dalam wadah. Solusinya sederhananya, rajinlah mengaduk campuran kompos. Setidaknya setiap 5–7 hari sekali, aduk tumpukan kompos dengan tongkat atau sekop kecil agar sirkulasi udara tetap terjaga.
Dengan rutin diaduk, bakteri pengurai bisa bekerja lebih maksimal dan hasil komposmu jadi lebih cepat jadi. Bonusnya, kamu juga bisa memastikan tidak ada bagian yang terlalu lembap atau terlalu kering di dalam wadah kompos.
5. Tunggu hingga pupuk kompos matang dan siap pakai

Proses pengomposan biasanya memakan waktu 1–3 bulan, tergantung dari bahan dan kondisi wadah yang digunakan. Kompos yang sudah matang biasanya berwarna hitam pekat, teksturnya remah seperti tanah, dan tentu saja bebas dari bau menyengat.
Kalau komposmu masih berbau asam atau terlihat basah, itu artinya belum siap digunakan. Jangan buru-buru dipakai karena bisa bikin tanaman stres. Tunggu sampai kompos benar-benar kering dan matang agar manfaatnya maksimal.
Membuat pupuk kompos sendiri di rumah bisa jadi pengalaman seru. Cara ini bukan hanya mengurangi jumlah sampah rumah tangga, tapi juga jadi langkah nyata mendukung gaya hidup ramah lingkungan. Daripada terus menumpuk sampah dapur, kenapa gak coba bikin kompos sendiri?