ilustrasi ruang keluarga dengan jendela besar(pexels.com/Leonardo Rossatti)
Rumah pasif memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari bangunan konvensional, di antaranya:
Rumah ini dirancang untuk meminimalkan penggunaan energi aktif, terutama dalam hal pemanas atau pendingin ruangan. Pada rumah pasif, penggunaan panel surya dan sistem ventilasi yang cerdas dapat memastikan bahwa kebutuhan energi bangunan cenderung sangat rendah.
- Pemanfaatan sinar matahari
Dalam pembangunannya, lokasi dan orientasi rumah sangat penting. Rumah pasif biasanya dibangun di lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan jendela besar di sisi selatan guna mengoptimalkan pemanasan alami.
- Penggunaan material lokal dan alami
Rumah pasif menggunakan material lokal dan alami guna mengurangi jejak karbon. Material seperti kayu dan batu lebih disukai dan cenderung menghindari penggunaan material plastik serta bahan sintetis lainnya.
- Sistem pengolahan air efisien
Gak hanya hemat energi, rumah pasif juga dirancang untuk bisa menghemat air dengan penggunaan yang lebih efisien. Caranya, dengan sistem pemanenan air hujan maupun penggunakan teknologi sanitasi yang ramah lingkungan.
Rumah pasif punya keunggulan dalam hal efisiensi energi dan kenyamanan termal. Selain itu, biaya operasionalnya pun lebih rendah dibandingkan rumah konvensional. Jadi, apakah kamu tertarik untuk memilikinya?