5 Tips Renovasi Rumah saat Musim Hujan biar Gak Boncos dan Stres!

- Perhatikan jadwal dan cuaca harian. Lindungi area kerja dan material bangunan.
- Atur drainase dengan cermat untuk menghindari air yang menggenang.
- Kamu perlu berkomunikasi intens dengan tukang atau kontraktor.
Ada banyak pertimbangan saat akan renovasi rumah, salah satunya perihal cuaca. Ada kekhawatiran di tengah-tengah renovasi, hujan turun tiba-tiba. Mau atap, dinding, bahkan halaman, semua bisa kena imbasnya.
Niat hati pengen rumah tampil kece dan nyaman, tapi kalau gak siap mental dan strategi bisa-bisa malah boncos dan ribet sendiri. Nah, agar renovasi tetap aman, nyaman, dan tanpa drama berhari-hari akibat hujan, simak dulu tips penting yang wajib kamu waspadai saat renovasi saat musim hujan berikut ini!
1. Perhatikan jadwal dan cuaca harian

Turunnya hujan sering gak bisa ditebak karena bisa cuma bisa pagi, siang, sore, atau malah seharian penuh. Karena itu, penting untuk rajin-rajin cek prakiraan cuaca di aplikasi. Jadwal kerja tukang juga harus fleksibel. Prioritaskan pekerjaan indoor saat cuaca jelek dan kerjakan bagian outdoor saat cuaca cerah. Jangan maksa ngecor atau ngecat waktu cuaca mendung atau lembap karena hasilnya bisa belang, ngelupas, atau gak menempel sempurna.
2. Lindungi area kerja dan material bangunan

Musim hujan identik dengan jalan yang becek dan licin. Selain gak nyaman, hal ini juga berisiko untuk tukang yang lagi kerja. Nah, kamu wajib siapkan terpal atau plastik penutup untuk melindungi material, seperti semen, pasir, atau kayu. Jangan ditumpuk sembarangan di luar rumah tanpa pelindung. Air hujan bisa bikin bahan jadi rusak, menggumpal, bahkan gak bisa dipakai lagi. Selain itu, usahakan area kerja tetap kering biar gak licin dan jadi sarang nyamuk.
3. Atur drainase dengan cermat

Masalah klasik yang muncul selama musim hujan ialah air yang menggenang. Kalau kamu lagi merenovasi halaman, emper mobil (carport), atau dapur belakang, pastikan sistem drainase sudah oke. Jangan tunggu rumah banjir dulu baru panik. Perhatikan kemiringan lantai, pastikan air bisa langsung mengalir ke saluran pembuangan, dan jangan lupa cek saluran got. Jangan sampai got mampet karena puing-puing renovasi. Ini sering banget disepelekan, padahal efeknya bisa besar dan bikin pusing.
4. Fokus pada area prioritas

Kalau kamu punya anggaran terbatas atau waktu yang sempit, lebih baik fokus ke bagian rumah yang paling penting dulu, misalnya perbaiki atap bocor, dinding rembes, atau saluran air. Renovasi estetika seperti mengganti keramik atau mengecat ulang bisa ditunda sampai musim kemarau. Percayalah, mending punya rumah fungsional daripada cantik, tapi bocor di mana-mana.
5. Komunikasi intens dengan tukang atau kontraktor

Terakhir, tapi gak kalah penting: komunikasi yang lancar! Tukang juga manusia. Mereka butuh tahu rencanamu dan kamu pun perlu tahu kendala mereka di lapangan. Jangan hanya kasih instruksi lewat WA terus ngilang. Sesekali kamu juga harus turun ke lapangan. Diskusikan mana kerjaan yang bisa diselesaikan dulu dan mana yang harus ditunda. Dengan begitu, proyek renovasi tetap jalan meski hujan terus mengguyur.
Renovasi rumah saat musim hujan memang bukan perkara gampang, tapi juga bukan mustahil. Kuncinya ialah perencanaan matang, fleksibilitas, dan kesiapan menghadapi cuaca yang gak bersahabat. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap punya rumah impian tanpa harus pusing tujuh keliling. Jadi, sudah siap menghadapi tantangan merenovasi rumah saat musim hujan? Yuk, eksekusi dengan cerdas!