Bahasa Sunda merupakan salah satu bahasa asli suku Sunda yang mendiami sebagian besar wilayah Pulau Jawa, khususnya Provinsi Jawa Barat. Bahkan banyak kata serapan dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa daerah yang satu ini.
Dalam bahasa Sunda, setiap anak binatang memiliki penyebutan khusus yang membedakan dengan nama anak binatang yang lainnya. Berikut sepuluh kosakata bahasa Sunda tentang nama-nama anak binatang.
Bagi sebagian orang mungkin mengenal bilatung sebagai ulat yang biasa ditemukan pada bangkai makhluk hidup atau makanan yang sudah membusuk. Tetapi, dalam bahasa Sunda bilatung merupakan sebutan untuk anak kucing lho.
Anjing merupakan salah satu binatang yang banyak ditemukan di sekitar manusia. Banyak orang mempeliharanya sebagai teman bermain atau penjaga ternak, oleh karena itu biasanya orang-orang akan memelihara anjing sejak mereka masih kecil.
Jika dalam Bahasa Inggris anak anjing disebut puppy, dalam bahasa Sunda anak anjing disebut dengan kirik.
Unggas yang satu ini biasanya paling sering dikonsumsi oleh manusia. Kamu bisa membeli dagingnya langsung di pasar atau sengaja untuk memelihara beberapa ayam di rumah.
Saat mulai bertelur, biasanya ayam akan banyak berdiam di sarangnya untuk mengerami telur. Setelah menetas, munculah anak ayam yang disebut ciak oleh orang Sunda.
Selain ayam, sapi juga merupakan salah satu binatang yang sering dikonsumsi oleh manusia. Dari daging sampai susunya sering diolah menjadi berbagai macam produk seperti susu formula, keju, yogurt dan lain-lain.
Untuk mendapatkan susu, biasanya peternak anak memilih sapi betina yang baru saja melahirkan pedet atau anak sapi dalam bahasa Sunda.
Perawakan yang sama seperti sapi, gak heran jika kerbau sering diidentikan dengan sapi. Namun, sebenarnya kerbau adalah jenis binatang yang berbeda dengan sapi. Kerbau memiliki tanduk yang relatif lebih panjang serta warna kulit yang lebih gelap dan tidak bercorak.
Biasanya orang Sunda akan memanfaatkan kerbau untuk membajak sawah. Dalam bahasa Sunda, anak kerbau disebut dengan énéng.
Kuda merupakan salah satu binatang yang dekat dengan manusia. Bahkan dalam Suku Sunda terdapat kebudayaan daerah yang melibatkan kuda sebagai pengisi acaranya, seperti pertunjukkan kuda renggong dari daerah Sumedang.
Sedangkan orang Jawa biasanya memanfaatkan kuda sebagai alat transportasi seperti andong atau delman. Anak kuda dalam bahasa Sunda disebut belo.
Utek-utek atau jentik nyamuk sering dibasmi masyarakat karena dipercaya membawa wabah penyakit yang menular. Hewan yang sering mendiami pemukiman kumuh ini biasanya akan bertelur di genangan air yang tenang. Kemudian setelah beberapa saat, akan muncul larva-larva nyamuk yang orang Sunda sebut sebagai utek-utek.
Burayak merupakan sebutan orang Sunda untuk anakan ikan atau biasa dikenal sebagai bibit ikan. Setelah induk ikan bertelur, beberapa hari kemudian telur tersebut akan menetas menjadi anak-anak ikan yang kecil. Biasanya selain untuk dikembangbiakan, burayak juga sering diolah menjadi salah satu hidangan tradisional khas Suku Sunda.
Bagi kamu yang pernah mencicipi hidangan kambing muda pasti sudah tidak asing dengan istilah cemé. Cemé merupakan sebutan anak kambing oleh masyarakat Sunda.
Berbeda dengan domba, kambing relatif lebih ramping dan bertanduk runcing. Orang Sunda biasanya memelihara kambing untuk diambil susu dan dagingnya.
Jika kamu berkunjung ke kebun binatang, kamu pasti akan menemukan binatang primata seperti monyet. Monyet banyak dimanfaatkan untuk meringankan pekerjaan manusia seperti memanjat pohon kelapa. Dalam Bahasa Sunda, anak monyet disebut dengan begog.
Nah itu dia sepuluh kosakata bahasa Sunda tentang nama-nama anak binatang. Mempelajari bahasa daerah merupakan salah satu upaya untuk melestarikan warisan nusantara. Yuk, mulai belajar keragaman bahasa daerah di Indonesia.