Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Contoh Games Ice Breaking MPLS 2024, Memperkuat Bonding!

ilustrasi siswa siswi melingkar di lapangan (pexels.com/mirrographer)
Intinya sih...
  • Games ice breaking dalam MPLS membantu mengurangi ketegangan awal dan membangun ikatan antar siswa.
  • Permainan tebak gambar, gaya, kuis cepat, "3, 6, 9 Dor", sambung lirik lagu, cerita berantai, rebut kursi, puzzle, dan rangkai nama adalah contoh games ice breaking yang dapat dicoba.
  • Games ice breaking tidak hanya menyenangkan tetapi juga mempersiapkan siswa untuk memulai perjalanan mereka dalam lingkungan pendidikan yang baru.

Games ice breaking dalam acara MPLS tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memegang peranan penting dalam memperkenalkan siswa baru dengan lingkungan sekolah. Dengan berbagai aktivitas yang dirancang untuk merangsang interaksi sosial dan membangun kepercayaan diri, games ini membantu mengurangi ketegangan awal dan membangun ikatan antar siswa.

Dengan suasana yang santai dan kolaboratif, games ice breaking tidak hanya menghibur, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk memulai perjalanan mereka dalam lingkungan pendidikan yang baru. Berikut ini beberapa contoh games ice breaking MPLS 2024.

1. Tebak gambar

ilustrasi para siswa bermain laptop (pexels.com/panditwiguna)

Permainan tebak gambar jadi pilihan yang menarik untuk digunakan sebagai ice breaking dalam acara MPLS. Pasalnya, siswa baru dapat langsung terlibat dalam sebuah aktivitas yang menghibur dan mengedukatif. Panitia biasanya membentuk kelompok-kelompok kecil di mana siswa-siswa bekerja sama untuk menebak gambar yang diilustrasikan oleh anggota kelompoknya.

Aktivitas ini tidak hanya mengembangkan keterampilan komunikasi visual dan kemampuan bekerja sama dalam tim, tetapi juga membangun suasana yang santai dan interaktif di antara siswa. Keberhasilan dalam menebak gambar juga dapat memberikan motivasi tambahan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan orientasi, memperkuat rasa kebersamaan di antara mereka sejak awal.

2. Tebak gaya

ilustrasi siswa berolahraga (pexels.com/yankrukov)

Permainan tebak gaya juga jadi pilihan yang sangat menarik untuk dijadikan ice breaking dalam acara MPLS. Pada permainan ini, satu peserta akan memerankan gaya atau pose tertentu, sementara peserta lainnya yang dibagi dalam kelompok-kelompok harus menebak gaya yang sedang ditampilkan.

Aktivitas ini tidak hanya menghibur tetapi juga melibatkan siswa baru dalam interaksi langsung dan kolaborasi tim. Selain itu, permainan ini dapat membantu memecah kebekuan awal dan membuka jalan bagi pembentukan hubungan antar siswa baru.

3. Kuis cepat

ilustrasi siswa siswi belajar (pexels.com/dothanhyb)

Kuis cepat melibatkan penyusunan serangkaian pertanyaan sederhana mengenai topik-topik seperti sejarah, budaya populer, atau pengetahuan umum. Peserta dituntut untuk bersaing menjawab kuis dengan benar.

Kegiatan ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk ice breaking dalam MPLS baik di SMP maupun SD. Selain menghibur, kuis ini menciptakan atmosfer yang kompetitif namun ramah, yang membuka kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi satu sama lain secara positif.

4. Games 3, 6, 9 Dor!

ilustrasi siswa siswi melingkar di lapangan (pexels.com/mirrographer)

Permainan "3, 6, 9 Dor" adalah aktivitas sederhana namun menyenangkan. Peserta diminta berhitung dari 1 hingga 100 dengan aturan khusus: setiap kali mencapai angka 3, 6, 9, atau kelipatannya, mereka harus mengganti angka tersebut dengan kata "dor".

Peserta yang gagal mengikuti aturan akan dieliminasi. Selain memberikan kesenangan kompetitif, permainan ini juga merangsang kecepatan berpikir, memperkuat kerja sama, dan meningkatkan konsentrasi siswa dalam kelompok.

5. Sambung lirik lagu

ilustrasi para siswi bermain musik (pexels.com/137666)

Salah satu kegiatan yang populer dalam acara MPLS adalah permainan "Sambung Lirik Lagu". Dalam permainan ini, panitia meminta seorang peserta untuk menyanyikan bagian dari sebuah lagu. Ketika peserta tersebut berhenti, peserta berikutnya harus segera melanjutkan lirik dari kata terakhir yang dinyanyikan.

Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menguji kecepatan berpikir dan kreativitas peserta dalam melanjutkan lirik secara spontan. Tantangan ini menambahkan elemen kejutan dan tawa, serta meningkatkan kemampuan mendengarkan dan reaksi cepat para peserta.

6. Cerita berantai

ilustrasi siswa kompak (pexels.com/kampus)

Cerita berantai adalah permainan yang mengandalkan kreativitas siswa secara bersama-sama. Peserta duduk dalam lingkaran dan memulai cerita dengan satu kalimat. Lalu, siswa berikutnya melanjutkan cerita dengan menambahkan satu kalimat lagi. Permainan ini terus berlanjut hingga cerita menjadi panjang dan lucu.

Ini adalah cara efektif untuk membangun keterampilan berbicara di depan umum, berkolaborasi, dan memperluas imajinasi. Setiap putaran membawa cerita ke arah yang tidak terduga, menjadikan permainan ini seru dan mendidik.

7. Rebutan kursi

ilustrasi siswa siswi di lapangan (pexels.com/vietfotos)

Permainan rebut kursi melibatkan siswa yang membentuk lingkaran di sekitar kursi-kursi yang ditempatkan di tengah. Ketika musik diputar, siswa berjalan mengelilingi kursi-kursi tersebut. Begitu musik berhenti, mereka harus cepat-cepat duduk di kursi.

Siswa yang tidak mendapatkan kursi akan keluar dari permainan. Permainan ini berlanjut hingga tersisa satu pemenang. Game ice breaking ini bertujuan menciptakan suasana yang nyaman dan mendorong interaksi antar siswa.

8. Puzzle

ilustrasi siswa kompak (pexels.com/kampus)

Dalam permainan ini, panitia memberikan potongan-potongan puzzle besar kepada siswa secara acak berdasarkan gambar atau kata-kata. Setiap siswa harus menemukan teman-teman yang memiliki potongan puzzle yang cocok untuk menyusunnya menjadi satu gambar utuh.

Permainan ini tidak hanya melatih kecerdasan visual dan kemampuan pemecahan masalah, tetapi juga mendorong kerja tim dan komunikasi antar siswa. Puzzle adalah cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan konsep kolaborasi dan mencapai tujuan bersama di awal MPLS. 

9. Rangkai nama

ilustrasi siswa bermain (pexels.com/longkg2000)

Permainan rangkai nama bisa menjadi pilihan ice breaking yang menarik, terutama untuk siswa SMP dan SMA yang memiliki kosa kata cukup banyak. Siswa diminta berdiri membentuk lingkaran, lalu setiap peserta menyebutkan nama mereka dengan tambahan kata sifat yang sesuai dengan huruf pertama nama mereka, misalnya: "Cindy yang ceria."

Siswa berikutnya harus mengulang nama sebelumnya dan menambahkan nama mereka sendiri. Jika seorang siswa salah mengingat nama teman sebelumnya, mereka akan mendapat hukuman MPLS. Permainan ini membantu menghafal nama teman dan mempromosikan interaksi antar siswa.

10. Pecah balon

ilustrasi siswi berbicara di depan umum (pexels.com/pixabay)

Pecah balon juga menjadi permainan yang sangat lucu dan menghibur. Cara bermainnya, setiap balon berisi pertanyaan menarik atau perintah yang mengundang keberanian, seperti "Sebutkan hobi kamu!" atau "Lakukan tarian lucu!".

Peserta secara acak memilih balon, meledakkannya, dan menjawab pertanyaan atau melaksanakan perintah di dalamnya. Permainan ini tidak hanya menghibur tetapi juga merangsang kreativitas peserta dalam beraksi di depan kelompok, menciptakan suasana ceria, dan mendukung pengembangan kepribadian positif.

11. Kuis Bisu 'Ya atau Tidak'

ilustrasi sekelompok siswi (pexels.com/ronlach)

Permainan ini cukup populer dalam acara MPLS yang menguji pengetahuan dan strategi peserta secara kolaboratif. Peserta harus menjawab pertanyaan dengan benar berdasarkan petunjuk yang mereka perkirakan, sementara rekan mereka memastikan jawaban dengan "Ya" atau "Tidak".

Permainan ini membutuhkan kerja tim yang baik dan komunikasi efektif antara anggota kelompok untuk mencapai jawaban yang tepat. Dengan memecahkan teka-teki dan menyelesaikan tantangan, siswa belajar bekerja sama dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah secara kolektif.

Itulah beberapa contoh games ice breaking MPLS 2024 yang bisa dicoba untuk membangun ikatan antar siswa. Melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan interaktif, siswa dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru, membangun kepercayaan diri, dan menjalin hubungan positif dengan teman-teman baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
Delvia Y Oktaviani
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us