Ilustrasi. Personel Brimob dengan senjata lengkap. (IDN Times/Tata Firza)
Lahirnya Brimob terjadi ketika Jepang mulai menguasai Indonesia pada tahun 1942. Mereka mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya dan mulai mengatur strategi perangnya yang baru. Dari sanalah, akhirnya mereka membentuk organisasi militer di tahun 1943-1944.
Karena terus didesak oleh keadaan, pemerintah militer Jepang membutuhkan tenaga cadangan polisi yang cepat dan punya mobilitas tinggi. Akhirnya, dibentuklah Tokubetsu Kisatsu Tai pada April 1944 yang beranggotakan para polisi muda hingga didirikannya setiap karesidenan di Jawa, Madura, dan Sumatera.
Tokubetsu Kisatsu Tai punya persenjataan yang lebih memadai daripada polisi biasanya. Tiap anggotanya pun memperoleh asrama, pendidikan, dan latihan militer dari tentara Jepang. Oleh karena itu, tak heran mereka kerap dianggap sebagai polisi yang berjiwa disiplin yang tinggi.
Tak hanya itu, di akhir tahun 1944 di setiap karesidenan, dibentuklah Tokubetsu Keisatsu Tai dengan kekuatan satu Kompi dengan anggota 60-200 orang. Satuan itu berada di bawah kekuasaan Polisi Karesidenan dan komandan Kompi yang berpangkat Itto Keibu (Letnan Satu).
Tibalah momen Jepang menyerah kepada sekutu. Indonesia segera memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Di saat yang bersamaan, semua organisasi militer buatan Jepang dibubarkan. Namun, Tokubetsu Keisatsi Tai tetap dipertahankan dan mereka juga ikut berpartisipasi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia bersama rakyat.