potret Monumen Palagan Ambarawa (commons.wikimedia.org/ahmad yudi)
Serangan umum pembebas Ambarawa ini dimulai dengan isyarat letusan tembakan pada 12 Desember 1945 pukul 4.30 WIB dan berakhir pada 15 Desember 1945 pukul 17.30 WIB. Pertempuran diakhiri dengan kemenangan serta benteng pertahanan sekutu yang berhasil direbut oleh pasukan TKR.
Dari kemenangan ini, pertempuran Ambarawa serta keberhasilan Jenderal Soedirman, lalu diabadikan dalam bentuk monumen Palagan Ambarawa dan diperingati sebagai Hari Infanteri oleh TNI AD. Dan berdasarkan Keputusan Presiden RI No.163/1999, Hari Infanteri resmi diganti menjadi Hari Juang Kartika.
Setiap tahun, Hari Juang Kartika diperingati untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa dan sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang RI yang sudah rela berkorban demi Indonesia. Selain itu, terdapat pesan penting di balik Palagan Ambarawa, yakni tekad yang kuat dan perlengkapan minim, TNI bersama rakyat berhasil memenangkan pertempuran.
Itulah sejarah perjuangan rakyat Indonesia untuk memenangkan pertempuran Ambarawa meski dihadang persenjataan modern oleh tentara sekutu. Peringatan Hari Juang Kartika merupakan bentuk penghormatan kepada para pejuang RI yang telah rela berkorban bagi bangsa.