ilustrasi kawanan domba (Unsplash.com/Judith Prins)
Pencetusan Hari Hewan Ternak Sedunia dilatarbelakangi oleh rasa prihatin terhadap nasib menyedihkan yang dialami oleh hewan-hewan ternak. Laman World Day for Farmed Animals menyebutkan, setiap tahunnya, kurang lebih 70 miliar sapi, ayam, babi, kalkun dan binatang darat lainnya mendapat perlakuan kejam.
Tak jarang mereka dikurung, dibius, ditempatkan di sebuah kandang yang terlalu sesak, hingga dimutilasi. Bahkan, pabrik peternakan dan rumah potong di seluruh dunia kerap menyembelih hewan-hewan tersebut dengan cara yang brutal.
Atas dasar inilah, pada tahun 1983, organisasi nirlaba internasional, Farm Animal Rights Movement, memilih 2 Oktober sebagai peringatan Hari Hewan Ternak Sedunia agar manusia meluangkan waktu sejenak untuk mengenang dan meratapi makhluk-makhluk tak berdosa yang nyawanya telah direnggut secara brutal tersebut.
Bukan cuma itu, laman National Day melansir, perayaan tahunan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran manusia agar memperlakukan segala jenis hewan dengan baik serta mendorong terciptanya dunia yang welas asih di mana binatang tidak diperlakukan sebagai produk belaka, melainkan sesama makhluk hidup.
Perlu diketahui pula, Hari Hewan Ternak Sedunia bertepatan dengan hari kelahiran salah satu aktivis hak asasi manusia ternama, Mahatma Gandhi. Ia mengatakan, semua makhluk hidup perlu mendapat perlakuan yang sama secara terhormat dan bermartabat, tanpa terkecuali binatang dari segala spesies.