3 Contoh Essay Beasiswa Unggulan, Singkat dan Menarik

Beasiswa Unggulan merupakan salah satu program bantuan pendidikan yang paling dinanti oleh banyak pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Beasiswa ini dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kepada putra dan putri terbaik Indonesia agar dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, baik di jenjang S1, S2, dan S3.
Dikutip situs resmi beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id, Beasiswa Unggulan terdiri dari beberapa jenis, yakni Beasiswa Masyarakat Berprestasi, Beasiswa Pegawai Kemendikbudristek, Beasiswa Unggulan Penyandang Disabilitas, dan Beasiswa Penghargaan. Meskipun saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait kapan Beasiswa Unggulan 2025 dibuka, tetapi jika menilik pada jadwal resmi tahun lalu, Beasiswa Unggulan 2025 diperkirakan dibuka pada bulan Juli mendatang.
Berdasarkan Pedoman Pendaftaran Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi (2024), salah satu syarat khusus pendaftaran beasiswa ini adalah menulis esai. Nah, jika kamu mengincar beasiswa ini, berikut IDN Times rangkum beberapa contoh essay Beasiswa Unggulan yang singkat dan menarik dikutip dari berbagai sumber.
1.Contoh essay Beasiswa Unggulan 1
Saat ini saya sedang menjalani studi S1 Jurusan Hukum di salah satu universitas negeri yang berlokasi di Jakarta. Seperti diketahui, ketika seseorang mampu melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi, hal itu merupakan pencapaian yang luar biasa sehingga sering kali dipandang sebagai individu yang cerdas oleh banyak orang.
Namun, tentu saja tidak semua orang dapat menempuh pendidikan tinggi dengan mudah. Salah satunya ialah saya yang mengalami berbagai rintangan dan kegagalan dalam upaya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kegagalan terjadi ketika saya tidak bisa mengikuti SNMPTN karena saya tidak termasuk dalam 75 persen siswa terbaik di SMA.
Sejak saat itu, saya bertekad untuk belajar lebih giat lagi sehingga dapat mencapai target berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Demi mewujudkan impian tersebut, saya mengikuti seleksi SBMPTN dan beberapa ujian mandiri yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menjadi tujuan saya. Namun, setelah mengikuti berbagai seleksi, saya tetap mengalami kegagalan.
Di tengah kesedihan dan kekecewaan terhadap diri sendiri, saya mulai sadar bahwa untuk mewujudkan impian yang besar dibutuhkan banyak pengorbanan. Oleh sebab itu, saya bangkit dan terus belajar seraya memupuk kembali kepercayaan diri yang hilang sekaligus meyakinkan diri sendiri bahwa saya pasti bisa berkuliah di PTN.
Dalam percobaan terakhir, saya mengikuti seleksi mandiri di salah satu PTN yang berlokasi di Jakarta dan berkat doa serta perjuangan yang sungguh-sungguh, akhirnya saya berhasil lolos seleksi tersebut. Namun, apakah perjuangan saya sudah berhenti? Tentu saja tidak.
Justru ini merupakan langkah awal bagi saya untuk terus belajar dan mengeksplorasi banyak hal demi bekal saya di masa depan. Alasan saya mengambil jurusan Ilmu Hukum lantaran sejak dulu saya memang menyukai dunia hukum. Di samping itu, saya juga ingin membantu masyarakat Indonesia untuk memperoleh keadilan seperti yang seharusnya
Saya meyakini bahwa di negeri ini banyak sekali orang-orang cerdas, namun hanya sedikit di antara mereka yang benar-benar peduli terhadap bangsa. Oleh sebab itu, saya ingin sekali memperbaiki sistem hukum di negeri ini agar dapat berjalan dengan baik serta memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Selama menjalani perkuliahan, saya tidak hanya fokus di bidang akademik, melainkan juga kegiatan non-akademik, seperti mengikuti organisasi kampus dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk membantu mengasah soft skill. Sejak masuk jurusan Ilmu Hukum, saya juga semakin update mengenai informasi yang berkaitan dengan hukum.
Untuk memudahkan proses belajar, saya juga sering mengajak teman-teman satu jurusan untuk belajar bersama. Kegiatan ini tidak hanya kami manfaatkan untuk menyelesaikan tugas kuliah, tetapi juga berdiskusi dan bertukar pikiran, sehingga dapat memperoleh wawasan baru. Saya pun berusaha untuk membagi waktu antara kuliah dan menjalani kegiatan di luar kampus agar tetap berjalan beriringan.
Setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi, saya memiliki tekad untuk ikut andil dalam mewujudkan sistem penegakan hukum yang adil dan berpihak pada kepentingan rakyat. Saya ingin memastikan setiap warga negara memiliki akses yang setara terhadap keadilan tanpa rasa takut dan ragu. Dengan begitu, masyarakat dapat merasa dilindungi dan aman di tanah airnya sendiri.