Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita sedang menulis notes (unsplash.com/Sebastian Pandelache)

Menulis esai akademik sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi siswa dan mahasiswa yang baru mulai mengasah keterampilan ini. Meskipun tampaknya sederhana, banyak yang masih melakukan kesalahan yang dapat menghambat nilai dan kualitas esai mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas tiga kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan esai akademik dan bagaimana cara menghindarinya agar hasilnya lebih maksimal.

Apakah kamu pernah merasa frustasi saat mendapatkan nilai rendah pada esai yang sudah dikerjakan dengan baik? Salah satu penyebabnya bisa jadi karena kesalahan yang tidak disadari. Yuk, simak kesalahan-kesalahan umum ini agar bisa menulis esai yang lebih baik ke depannya.

1. Struktur esai yang tidak jelas

ilustrasi wanita sedang menulis menggunakan pena (pexels.com/Lisa Fotios)

Salah satu kesalahan terbesar dalam penulisan esai akademik adalah kurangnya struktur yang jelas. Banyak esai yang tidak memiliki pembagian paragraf yang baik, membuat pembaca bingung dengan alur tulisan. Struktur esai yang baik seharusnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup yang terorganisir dengan rapi. Pendahuluan harus memperkenalkan topik dan memberikan gambaran umum, sementara isi harus memaparkan argumen dan bukti yang relevan, dan penutup harus menyimpulkan poin utama dengan ringkas.

Selain itu, penggunaan subjudul dan paragraf juga mempengaruhi kejelasan esai. Subjudul yang jelas dan paragraf yang terpisah dengan baik membantu pembaca mengikuti alur tulisan dengan lebih mudah. Hindari menumpuk terlalu banyak informasi dalam satu paragraf. Pisahkan ide-ide besar menjadi beberapa paragraf agar setiap bagian bisa diserap dengan lebih baik oleh pembaca.

2. Argumen yang lemah dan tidak didukung bukti

Editorial Team

Tonton lebih seru di