5 Alasan Kudu Baca The Midnight Library, Peduli Sehat Mental

Sejak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada Juli 2021, The Midnight Library menjadi hangat diperbincangkan di tanah air.
Mulai dari komunitas pecinta buku, para penulis resensi, hingga pengguna sosial media, novel ini tidak luput dari jajaran rekomendasi buku yang bagus untuk dibaca, khususnya menemani waktu senggang.
Lantas, apa saja alasan kalian harus membaca novel Midnight Library? Simak, yuk!
1. Buku fiksi terbaik dalam Goodreads 2020

Menjadi kiblat sebagian besar orang dalam menentukan buku yang bagus untuk dibaca dan menaruh ulasan beserta rating, baik di dalam maupun luar negeri, penilaian goodreads tentu saja menjadi aspek yang menentukan popularitas sebuah buku.
Melalui The Midnight Library, penulis Matt Haig sukses menarik perhatian dan menerima ulasan positif hingga menjadikan novel ini terpilih dalam kategori buku fiksi terbaik versi goodreads pada tahun 2020.
2. Premis cerita yang unik

Bercerita mengenai Nora yang terjebak dalam sebuah perpustakaan. Ruangan tersebut muncul secara tiba-tiba, saat dia berada di ambang hidup dan mati. Terdapat sejumlah buku yang tak terhingga, Nora memiliki kesempatan untuk mencoba kehidupan lain yang bisa dijalaninya setiap kali memilih satu buku.
Hal tersebut mengizinkannya untuk menentukan kehidupan mana yang membuat Nora dapat bahagia seutuhnya. Namun, apakah ada kehidupan seperti itu?
Mengingat sebagian besar babnya hanya terdiri dari satu atau dua halaman, novel ini juga termasuk bacaan yang ringan dan habis dalam sekali duduk.
3. Mengangkat isu kesehatan mental

Buku fiksi adalah salah satu media untuk menyebarkan awareness mengenai kesehatan mental, begitu pula dengan buku ini. The Midnight Library mengajak kita untuk melihat ke dalam kehidupan Nora yang dipenuhi oleh kehampaan dan harapan terpendam. Selain itu, pembaca akan menyelami konflik batin yang dialami Nora selama berada di dalam perpustakaan tengah malam.
Tidak bisa dipungkiri, buku ini memang cukup sensitif, karena membahas tentang depresi dan percobaan bunuh diri. Namun, terdapat pemaknaan hidup yang dapat menjadi obat serta hadirnya perasaan hangat di dalamnya jika kita bersedia membaca sampai akhir.
4. Menjelajahi multiverse bersama tokoh utama

Di semesta lain, kita bisa saja menemukan versi diri kita yang kaya raya atau sangat miskin, dicintai banyak orang atau dibenci banyak orang, memiliki pernikahan yang bahagia atau perceraian, menjadi seorang musisi papan atas atau sekadar pegawai toko alat musik.
Buku ini membawa kita menjelajahi semesta tanpa batas bersama Nora dalam mencari kehidupan paling sempurna di semesta yang tak terhingga.
Mengingat tokoh utama yang digambarkan sebagai sosok berwawasan luas, selain pembahasan-pembahasan filosofis mengenai makna hidup, buku ini juga menyuguhkan dialog ilmiah mengenai semesta paralel yang tidak kalah menarik.
5. Mengajarkan untuk mencintai kehidupan

Apa sebenarnya makna kebahagiaan? Apakah bahagia sama dengan memiliki banyak uang? Menikah dengan seseorang yang kita idam-idamkan? Menggapai cita-cita yang sempat kita kubur dalam? Mengembalikan yang telah mati? Atau, bahagia adalah ketika kita bisa memilih kehidupan mana yang ingin kita jalani?
Berangkat dari kehidupan Nora yang dipenuhi oleh penyesalan di masa lalu, kita akan belajar bagaimana caranya berdamai dengan rasa sakit, juga menghargai kehidupan dan setiap pilihan yang diberikan.
Selain lima poin yang disebutkan di atas, tentu saja masih banyak kesan yang diberikan oleh novel bertema fantasi ini bagi para pembacanya. Bagaimana, tertarik untuk mulai membacanya?