Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi lulusan perguruan tinggi (pexels.com/Davis Sanchez)

Tidak jarang para mahasiswa menemui momen penyesalan terkait pilihan jurusan mereka. Ini yang membuat banyak dari mereka mencoba pindah jurusan. Bahkan, tidak sedikit yang sampai rela mengikuti tes masuk perguruan tingi lagi. Keputusan memilih jurusan memang langkah besar yang dapat membawa dampak jangka panjang dalam karier dan kehidupan seseorang.

Dari sekian banyak mahasiswa yang salah pilih jurusan, Ilmu Sosiologi menjadi salah satunya. Mahasiswa yang merasa menyesal sering kali mengalami adanya perbedaan antara ekspektasi awal mereka dan realitas di lapangan.

Jurusan Sosiologi yang memberikan wawasan tentang masyarakat, terkadang tidak memenuhi harapan mahasiswa. Kira-kira berikut ini beberapa alasan paling umum mengapa seorang mahasiswa menyesal masuk jurusan Sosiologi.

1. Peluang karier terbatas dan tingginya persaingan

ilustrasi lulusan perguruan tinggi (pexels.com/Emily Ranquist)

Mahasiswa Sosiologi mungkin merasa menyesal karena merasakan batasan peluang karier setelah lulus. Persepsi ini bisa timbul dari anggapan bahwa jurusan Sosiologi sering kali membutuhkan pendidikan lebih lanjut untuk membuka pintu ke berbagai peluang karier. Apalagi kurangnya spesifikasi pekerjaan yang secara eksklusif membutuhkan latar belakang Sosiologi.

Mahasiswa Sosiologi juga harus bersaing dengan lulusan dari jurusan lain. Terkadang keterampilan yang mereka miliki juga tidak cukup membedakan mereka dari pesaing. Mahasiswa yang tidak merasa memiliki keunggulan tertentu mungkin merasa kesulitan untuk memasuki dan bersaing dalam lingkungan profesional.

2. Susahnya memahami teori Sosiologi yang banyak dan beragam

Editorial Team

EditorEmma Kaes

Tonton lebih seru di