Belakangan muncul diskursus viral di platform X (Twitter), mengenai kecurigaan banyak orang akan tulisan yang menggunakan em dash (“—“) atau tanda pisah merupakan tulisan yang dibuat dari hasil generate AI, khususnya ChatGPT. Kecurigaan ini muncul karena tanda pisah sering dipakai secara tidak wajar dalam tulisan-tulisan yang terkesan kaku dan mekanis. Padahal, tanda pisah sudah lama digunakan dalam penulisan yang baik dan benar, terutama untuk memberi penekanan atau membingkai informasi tambahan.
Mengaitkan satu tanda baca dengan kualitas atau keaslian tulisan sebenarnya terlalu menyederhanakan persoalan yang jauh lebih kompleks. Identifikasi tulisan buatan mesin seharusnya tidak hanya mengandalkan satu indikator saja. Apalagi, em dash bisa jadi justru dipilih karena kebutuhan gaya atau struktur kalimat tertentu. Berikut lima alasan kenapa penggunaan tanda pisah tidak bisa langsung disimpulkan sebagai ciri tulisan AI.