Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Buruk Tulisan AI bagi Internet, Pencemaran Informasi?

ilustrasi sedang membaca artikel (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • AI dapat menyebarkan informasi salah di internet
  • Kemampuan AI meniru karya orang lain tanpa izin
  • AI menghasilkan konten spam yang mengurangi kepercayaan manusia pada internet

Hadirnya artificial intelligence (AI) saat ini seakan sudah mengubah lanskap bagaimana cara konten dibuat. Mulai dari video, gambar, hingga tulisan, AI dapat menghasilkan berbagai jenis konten tersebut dengan hitungan menit saja. Meski begitu, perkembangan teknologi ini juga membawa sejumlah dampak buruk yang tidak bisa diabaikan.

Cepat, efisien, dan praktis adalah keunggulan utama yang dimiliki oleh AI dalam membuat tulisan. Maka itu, tak heran saat ini konten ciptaan AI bisa membanjiri internet. Tulisan AI kerap dapat membawa kerugian seperti penyebaran informasi yang keliru, menjamurnya konten palsu, hingga menurunnya kepercayaan pembaca terhadap tulisan online. Terus telusuri ulasan berikut ini untuk menemukan dampak buruk tulisan AI bagi internet.

1. Internet bisa tercemar dengan informasi yang salah

ilustrasi sedang membaca berita di internet (pexels.com/Erik Mclean)

Dilansir upwork, AI dapat membuat konten misinformasi atau informasi yang tidak akurat. Selain itu, AI juga bisa menghasilkan konten disinformasi atau informasi palsu yang secara sengaja dibuat. Dengan demikian, tulisan dari AI bisa berpotensi jadi sumber penyebaran informasi yang salah di internet, sehingga bisa merugikan banyak orang. Kerugian ini bisa menjadi lebih parah karena AI dapat menghasilkan informasi palsu jauh lebih cepat daripada manusia. Maka itu, internet bisa saja akan dipenuhi dengan berita palsu atau hoaks, apalagi jika alat AI ini digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

2. Plagiarisme karya orang lain

Karena AI belajar dari teks yang sudah ada, ia bisa menghasilkan konten yang dapat meniru atau menggunakan kembali tulisan orang lain. Bahkan, AI bisa menghasilkan output yang sangat mirip dengan sumber yang ia pakai. AI dapat secara tidak sengaja menyalin frasa atau ide seseorang tanpa izin yang menyebabkan plagiarisme secara tidak sengaja atau pelanggaran hak cipta. Oleh karena itu, tulisan AI yang dapat mencuri kata-kata atau ide dari penulis manusia tanpa atribusi yang tepat, bisa memunculkan ketidakadilan bagi pencipta asli dan pelanggaran hukum hak cipta.

3. Spamming di mesin pencari

Karena AI bisa menghasilkan tulisan dalam jumlah besar dalam waktu singkat, internet kini seakan tenggelam dalam lautan konten yang terlalu banyak. Konten yang terlalu banyak ini bisa mengubur informasi yang berkualitas. Bahkan, dirangkum BUSINESS INSIDER, artikel orisinal buatan manusia yang dibuat dan diteliti dengan baik, peringkatnya tergeser oleh konten spam AI di mesin pencari. Alhasil, selain pemilik situs kehilangan banyak pengunjung, pengguna pun dibuat jadi lebih sulit untuk menemukan informasi yang mereka memang sungguh dibutuhkan.

4. Memudarnya tingkat kepercayaan manusia pada internet

ilustrasi sedang menelusuri internet (pexels.com/ cottonbro studio)

Seiring canggihnya kemajuan teknologi AI dalam menghasilkan tulisan, orang semakin sulit membedakan mana tulisan dibuat oleh manusia atau mesin. Ketika tidak bisa membedakan tulisan mana asli buatan manusia, penjelajah internet mungkin bisa meragukan semua hal yang mereka lihat secara online atau menjadi skeptis, termasuk konten yang sebenarnya sah dan terpercaya. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah terkait rusaknya tingkat kepercayaan di internet.

5. Risiko keamanan 

Kemampuan AI dalam menghasilkan tulisan bisa dimanfaatkan oleh orang jahat untuk hal yang merugikan. Salah satunya ialah membuat penipuan online yang lebih meyakinkan. Misalnya, AI bisa digunakan untuk membuat email palsu (phishing) yang seolah-olah berasal dari bank, kantor, atau orang yang dikenal. Karena bahasanya rapi, jelas, dan terlihat profesional, banyak orang jadi lebih mudah tertipu dan tanpa sadar memberikan informasi penting seperti kata sandi atau data pribadi lainnya. Selain email palsu, pelaku kejahatan siber juga mulai memakai AI untuk menciptakan situs palsu dan berbagai bentuk penipuan digital lainnya untuk melewati sistem keamanan tradisional.

Meski punya segudang manfaat, ada dampak buruk tulisan AI bagi internet seperti penjelasan di artikel ini. Oleh karena itu, pengguna tetap harus bijak dalam menggunakannya agar tidak memberikan informasi keliru. Yuk, tetap hasilkan tulisan yang orisinal, akurat, dan bermanfaat demi menjaga ekosistem internet yang sehat serta terpercaya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us