Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memberi bantuan (pexels.com/artempodrez)
ilustrasi memberi bantuan (pexels.com/artempodrez)

Kesukaanmu membantu orang lain adalah hal baik. Kamu harus konsisten melakukannya agar kamu dapat menjadi jalan berkat bagi orang lain.

Hanya saja, jangan sampai kamu mengabaikan sikap selektif sebelum memberikan bantuan, ya! Kamu tetap perlu memilah-milah lalu memilih siapa yang akan kamu bantu karena lima alasan berikut:

1. Banyak yang ingin dibantu, tapi tidak semua benar-benar memerlukannya

ilustrasi menyiapkan bantuan (unsplash.com/ismaelparamo)

Hampir semua orang di dunia ini ingin dibantu dalam berbagai hal. Namun, pada kenyataannya, tidak semuanya sungguh-sungguh memerlukan bantuan.

Contoh, seorang lansia yang tak lagi bisa bekerja dan hidup sebatang kara tentu lebih memerlukan bantuan untuk bertahan hidup daripada orang muda yang masih cukup sehat. Kalau kamu asal membantu, takutnya kamu dimanfaatkan orang yang sebenarnya malas.

2. Waktu, tenaga, dan danamu juga ada batasnya

ilustrasi menghitung uang (unsplash.com/igalness)

Dengan semua keterbatasan itu, kamu harus menggunakannya dengan sebaik mungkin. Sedapatnya, bantuanmu kudu tepat sasaran. Jadi, hitung dengan cermat kemampuanmu dari ketiga aspek di atas.

Jangan sampai kegiatanmu terganggu akibat memaksakan diri untuk membantu siapa saja. Begitu pula pengeluaran per bulanmu. Harus tetap lebih kecil dari pemasukan supaya pemenuhan kebutuhanmu tak terganggu.

3. Sama-sama perlu bantuan, tapi pasti ada yang lebih urgen

ilustrasi memberi bantuan (pexels.com/rodnae-prod)

Bantuan yang sebaiknya diprioritaskan, misalnya, untuk korban bencana alam dan siapa pun yang tidak dapat makan. Hal ini penting sebab keterlambatanmu memberikan bantuan dapat berakibat fatal.

Sementara itu, bantuan untuk seseorang merenovasi rumah, misalnya, masih dapat ditunda. Kecuali kamu punya uang buat membantu semuanya, silakan saja dilakukan bersamaan.

4. Utamakan yang lebih dekat untuk dibantu

ilustrasi memberi bantuan makanan (unsplash.com/melaniesylim)

Pertimbangannya, kamu jadi tidak kesulitan untuk menyalurkan bantuanmu. Kamu tahu betul kondisi orang yang hendak dibantu dan dapat langsung memberikan bantuanmu.

Pertimbangan lainnya, kamu memiliki tanggung jawab yang lebih besar atas nasib orang-orang yang lebih dekat denganmu. Baik dekat secara lokasi, seperti tetangga atau masih satu kota, maupun hubungan kekeluargaan.

5. Untuk menghindari upaya penipuan

ilustrasi menelepon (pexels.com/ron-lach)

Sudah bukan rahasia bila sifat pemurah dapat mengundang orang-orang yang punya niat tidak baik. Terlebih pada zaman sekarang ketika kebutuhan hidup makin tinggi.

Jika ada orang yang meminta bantuanmu, baik atas nama pribadi maupun yayasan, cek dulu, deh! Lebih baik tidak usah memberikan bantuan kalau kamu belum yakin mengenai identitas orangnya atau legalitas yayasannya.

Dengan bersikap selektif saja, terkadang bantuanmu belum tepat sasaran. Apalagi bila asal-asalan. Sudah tidak tepat sasaran, mengganggu kesehatan finansialmu pula. Tetaplah dermawan tanpa menghilangkan kehati-hatian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team