5 Beasiswa Luar Negeri yang Tak Wajib Kembali ke Negara Asal

Siapa, nih, yang memiliki impian untuk menimbah ilmu di Prancis? Kamu bisa mengikuti program beasiswa Eiffel Excellence Scholarship. Beasiswa ini tersedia untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3. Nantinya kamu bisa memilih jurusan dan universitas yang kamu inginkan karena beasiswa ini memiliki pilihan kampus yang beragam dan gak terbatas.

Nantinya, penerima beasiswa ini akan mendapatkan fasilitas seperti tiket pesawat pulang-pergi, asuransi kesehatan, hingga uang saku dan tunjangan sebanyak Rp19-27 juta per bulan. Perlu diperhatikan, syarat beasiswa ini adalah pembatasan umur. Penerima beasiswa jenjang S2 maksimal 25 tahun dan S3 maksimal 30 tahun.

Global Korea Scholarship atau dikenal juga dengan GKS menjadi beasiswa yang jadi incaran anak muda Indonesia. Pemerintah Korea Selatan lewat GKS memberikan beasiswa penuh kepada mahasiswa internasional untuk jenjang D2, S1, S2, dan S3. Beasiswa ini memiliki pilihan universitas yang sangat beragam, lho.

Program beasiswa GKS juga memberikan fasilitas yang sangat memadai. Mulai dari tiket pesawat pulang dan pergi, tunjangan kedatangan dan kembali ke negara asal, biaya pendidikan, tunjangan sekitar Rp9,9-18,9 juta per bulan. Selain itu, penerima beasiswa juga mendapatkan kursus bahasa Korea selama satu tahun, serta asuransi kesehatan.

Selanjutnya, ada program beasiswa Erasmus Mundus dari Uni Eropa yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa internasional untuk belajar di berbagai negara Eropa. Program ini sama sekali gak mewajibkan para penerima beasiswa untuk kembali ke negara asal mereka setelah menyelesaikan studi, lho.

Beasiswa ini hanya menyediakan pembiayaan untuk jenjang S2. Para penerima beasiswa akan mendapatkan  fasilitas seperti tunjungan sebesar Rp386 juta per tahun, mencakup biaya tiket pesawat pulang pergi, biaya kuliah, tunjangan bulanan, serta akomodasi. Cocok nih, untuk kamu yang punya impian untuk kuliah di Eropa!

Lalu, ada beasiswa Italian Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation (MAECI) Scholarship. Berbeda dari program beasiswa pada umumnya, MAECI tidak ada minimal IPK untuk mendaftar, lho. Namun usia calon penerima beasiswa maksimal 28 tahun untuk jenjang S2, dan maksimal 30 tahun untuk jenjang S3.

Nantinya penerima beasiswa ini akan menerima fasilitas berupa tunjangan hidup sekitar Rp14,4 juta per bulan, asuransi kesehatan, biaya pendidikan, dan akomodasi. Siapa disini yang tertarik untuk menimbah ilmu ke kampus-kampus top Italia? Yuk, langsung cari informasi tentang beasiswa ini.

Beasiswa Pemerintah Jepang yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olah Raga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang atau Monbukagakusho (MEXT). Beasiswa ini disediakan bagi kamu yang ingin menempuh kuliah ke jenjang S1, S2, dan S3 di kampus-kampus top Jepang. 

Nantinya para penerima beasiswa akan mendapatkan fasilitas mulai dari pembuatan visa, biaya kuliah penuh, tunjangan hidup setiap bulan sebesar Rp 12,4-15,7 juta, serta fasilitas lain tergantung kesepakatan MEXT dengan pihak kampus.

Lima program beasiswa di atas bisa jadi pilihan terbaik untuk kamu yang punya impian untuk kuliah di luar negeri. Jika lolos salah satu program beasiswa di atas, kamu gak berkewajiban untuk kembali ke tanah air, lho. Jadi segera pilih program beasiswa yang paling sesuai dengan minatmu, ya. Semoga sukses!