Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi guru dan murid (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi guru dan murid (pexels.com/Thirdman)

Memilih guru amat dianjurkan dalam ajaran Islam. Apalagi di era sekarang, banyak orang yang memanfaatkan kursi keguruan sebagai hasrat memuaskan hawa nafsunya. Memiliki guru yang tepat untuk dijadikan panutan, teladan, dan pembimbing akan membantu kita meraih kebahagiaan hakiki.

Agar tidak menyesal di kemudian hari, kita perlu memilah dan memilih guru dengan seksama. Kita perlu lebih detail mengetahui kepribadian, karakter dan kedalaman ilmunya. Berikut ini adalah lima tips memilih guru sejati di akhir zaman.

1. Alim (paham ilmu agama)

ilustrasi orang Alim (pexels.com/Thirdman)

Dilansir Wasiyatul Musthofa, Syaikh Abdul Wahab As-Sya’roni menyebutkan ada tiga tanda orang bisa dikatakan alim atau tidak: benar dalam berbicara, menjauhi perkara haram, serta tawadu. Ini ciri utama orang Alim. Adapun jika ketiga ciri tersebut tidak tertanam dalam dirinya, percayalah, dia tidak tepat untuk dijadikan guru.

Setelah melihat tanda-tandanya, barulah kita telusuri sanad keilmuannya: belajarnya di mana, ke siapa dan sampai mana. Sanad keilmuan adalah mata rantai yang sampai pada Rasulullah, di dalamnya memuat penjelasan dari Al-Qur’an dan Hadis. Fungsinya untuk mengetahui kalau kita berguru bukan pada orang yang otodidak.

2. Amil (mengamalkan ilmunya)

Editorial Team

Tonton lebih seru di