Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sudah begadang semalam suntuk, naskah di utak-atik hingga terasa menggigit. tapi tetap nihil, hati editor masih telalu dingin untuk luluh. Entah apa yang terjadi, yang jelas hanya ada sepi dan sunyi yang menemani.

Kalau kamu alami itu, jangan buru-buru galau ya. Karena kamu tidak sendirian kok. Gagal tayang itu bukan kutukan, tapi proses menuju pada pendewasaan. Sebelum kamu banting laptopmu atau uninstal aplikasi menulis di ponselmu yuk simak cara menenangkan diri agar kewarasanmu tetap terjaga.

1. Berhenti drama, mulailah menerima

ilustrasi menulis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Gagal tayang itu memang nyelekit. Apalagi naskahmu sudah kamu rangkai dengan sepenuh jiwa raga. Sembari memberi pengharapan yang besar, kalau ia bakal terbit. Karena ia akan menginspirasi banyak orang di luar sana.

Tapi, satu hal yang harus kamu pahami, kalau gagal tayang itu bukan vonis mati untuk tulisanmu. Terkadang ia hanya soal waktu, momen, atau sudut pandang yang masih belum pas. Ambil jeda sebentar, segera lakukan revisi, jangan salahkan dirimu. Makin cepat kamu terima kenyataan, makin cepat juga kamu bakal bangkit.

2. Artikel tidak terbit itu bukan berarti kamu gagal total

Editorial Team

Tonton lebih seru di