Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sedang menulis buku (pexels.com/JESHOOTS.com)
Ilustrasi sedang menulis buku (pexels.com/JESHOOTS.com)

Berbeda dengan fiksi yang penuh imajinatif atau khayalan, nonfiksi berisi informasi yang valid. Sehingga, para penulis buku nonfiksi memiliki tanggung jawab atas kebenaran informasi yang disampaikan melalui buku tersebut.

Banyak orang yang mengira bahwa menulis buku nonfiksi akan jauh lebih sulit dibandingkan buku fiksi karena akan membutuhkan banyak informasi dan bahasanya pun harus formal. Padahal, prosesnya akan lebih mudah jika sudah mempersiapkan dan mempertimbangkan beberapa hal.

Oleh sebab itu, ketahui beberapa cara dan langkah untuk menulis buku nonfiksi yang mudah lewat ulasan berikut ini. Yuk, simak!

1. Memikirkan dan mencari ide tulisan

Ilustrasi sedang mencari ide tulisan (pexels.com/George Milton)

Langkah pertama dan yang paling utama untuk menulis buku nonfiksi adalah memikirkan ide tulisannya terlebih dahulu. Dilansir So You Want to Write, Paul Lima, seorang author nonfiksi berpengalaman dan business-writing trainer, menyebutkan bahwa kalau gak memiliki ide untuk buku yang akan ditulis, maka akan sulit menyelesaikan buku tersebut.

Oleh sebab itu, sebaiknya pikirkan secara matang topik atau tema apa yang akan dibahas dalam buku yang ingin dibuat. Untuk lebih mempermudah penulisan, kamu bisa mencari ide tulisan sesuai dengan bidang yang kamu sukai dan kuasai.

2. Tentukan tujuan kamu menulis

Ilustrasi sedang menulis buku (pexels.com/SHVETS production)

Jika sudah mengetahui topik atau tema apa yang akan ditulis, maka langkah berikutnya adalah menentukan tujuanmu menulis. Tujuan ini tentunya bisa kamu sesuaikan dengan topik yang akan ditulis dalam buku dan pastikan tujuan itu harus didefinisikan dengan jelas.

Paul Lima mengatakan, tujuan yang jelas akan membantu kamu dalam memfokuskan tulisan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mencapai apa yang akan disampaikan melalui tulisan tersebut.

3. Pahami target audiens atau pembaca

Ilustrasi sedang menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjutnya, pahami dan ketahui target pembaca dari buku yang ingin kamu tulis. Dikutip The Write Practice, Leslie K Malin, seorang psikoterapis dan penulis nonfiksi berpengalaman, mengatakan bila mengetahui target pembaca akan membantu kamu fokus pada hal yang ingin disampaikan kepada mereka lewat bacaan yang ingin dibuat.

"Bagi saya, menulis nonfiksi harus mendapatkan kejelasan tentang siapa audiens kamu. Mengetahui target audiens dapat membuat kamu tetap fokus pada informasi yang tepat untuk disampaikan kepada mereka," jelasnya.

Oleh sebab itu, kamu harus menentukan terlebih dahulu target pembaca dari tulisanmu. Usahakan tujuan tersebut agar lebih mudah menentukan informasi apa yang akan ditulis, dan sesuai dengan kebutuhan para pembaca yang sudah ditargetkan.

4. Menyusun konsep atau outline

Ilustrasi sedang menulis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebelum mulai menulis, sebaiknya cobalah untuk menyusun konsep atau outline dari tulisanmu terlebih dahulu. Paul Lima menyebutkan terdapat tiga tingkatan untuk menyusun konsep sampai benar-benar siap ditulis.

Pertama adalah brainstorming terkait topik gambaran besar dari buku yang akan ditulis. Kedua, membagi topik menjadi serangkaian bab, agar informasi yang ditulis lebih mudah dicerna oleh pembaca. Ketiga, membuat rincian garis besar poin-poin apa saja yang akan dibahas di setiap babnya.

"Saya gak memulai menulis buku sampai mengetahui bagian awal, tengah, dan akhir akan seperti apa. Penyusunan bab demi bab yang terperinci sebelum mulai menulis ternyata membantu saya bisa menulis dengan lebih fokus, efektif, dan efisien," tambah Paul Lima.

Untuk menghindari writer's block saat menulis, susunlah outline tulisan sebelum mulai menulis. Ini karena kondisi tersebut biasanya terjadi karena kamu kurang mempersiapkan outline tulisanmu dengan matang.

5. Mulai menulis

Ilustrasi sedang menulis buku (pexels.com/Yan Krukov)

Setelah semua persiapan selesai, maka langkah berikutnya adalah mulai menulis. Langkah ini tentunya akan jauh lebih mudah jika kamu sudah menentukan outline atau konsep tulisan secara matang.

Leslie Malin menyebutkan, pada saat penulisan draft pertama mungkin akan berantakan dan banyak celah atau kesalahan. Hal tersebut bukanlah sebuah masalah, karena kamu bisa mengedit atau menyuntingnya ketika sudah menyelesaikan draft awal.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menulis buku nonfiksi. Kuncinya, tetaplah konsisten, agar tulisan bisa selesai sampai akhir. Lantas, apakah kamu tertarik untuk membuat buku nonfiksi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorZara